Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 212; 06 Mei 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 212 Di Dalam 2
Raja-raja 19:1-37; Yesaya 37:1-38; 2 Tawarikh 32:9-23
2 Raja-Raja 19:1-37 Yerusalem Luput Dari Tangan
Sanherib
Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya
dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah
TUHAN. Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan
yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada
nabi Yesaya bin Amos.
Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari
kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk
melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
Mungkin TUHAN, Allahmu, sudah mendengar segala perkataan juru minuman
agung yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk mencela Allah yang
hidup, sehingga TUHAN, Allahmu, mau memberi hukuman karena perkataan-perkataan
yang telah didengar-Nya. Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa yang
masih tinggal ini!"
Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya, berkatalah
Yesaya kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah
firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang
telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku.
Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia
mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah
oleh pedang di negerinya sendiri." Ketika juru minuman agung pulang,
didapatinyalah raja Asyur berperang melawan Libna; sebab sudah didengarnya
bahwa raja telah berangkat dari Lakhis.
Dalam pada itu raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia, berita yang
demikian: "Sesungguhnya, ia telah keluar berperang melawan engkau,"
maka disuruhnyalah kembali utusan-utusan kepada Hizkia dengan pesan:
"Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda: Janganlah
Allahmu yang kaupercayai itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan: Yerusalem
tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.
Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan
raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya;
masakan engkau ini akan dilepaskan?
Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa, yang telah dimusnahkan oleh
nenek moyangku, dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani
Eden yang di Telasar?
Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad, raja kota Sefarwaim, raja negeri
Hena dan Iwa?" Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu
membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di
hadapan TUHAN.
Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya TUHAN, Allah
Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala
kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya
TUHAN, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk
mengaibkan Allah yang hidup.
Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa dan
negeri-negeri mereka dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka
bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat
dibinasakan orang.
Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari
tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau
sendirilah Allah, ya TUHAN."
Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan:
"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku
mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Kudengar.
Inilah firman yang telah diucapkan TUHAN mengenai dia: Anak dara, yaitu
puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau; dan puteri
Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu.
Siapakah yang engkau cela dan engkau hujat? Terhadap siapakah engkau
menyaringkan suaramu, dan memandang dengan sombong? Terhadap Yang Mahakudus
Allah Israel!
Dengan perantaraan utusan-utusanmu engkau telah mencela Tuhan, dan
engkau telah berkata: Dengan banyaknya keretaku aku naik ke tempat-tempat
tinggi di pegunungan, ke tempat yang paling jauh di gunung Libanon; aku telah
menebang pohon-pohon arasnya yang tinggi besar, pohon-pohon sanobarnya yang
terpilih; aku telah masuk ke tempat permalaman yang paling ujung, ke hutan
pohon-pohonannya yang lebat.
Aku ini telah menggali air dan telah minum air asing, dan aku telah
mengeringkan dengan telapak kakiku segala sungai di Mesir. Bukankah telah
kaudengar, bahwa Aku telah menentukannya dari jauh hari, dan telah merancangnya
pada zaman purbakala? Sekarang Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat sunyi
senyap kota-kota yang berkubu menjadi timbunan batu.
Sedang penduduknya yang tak berdaya menjadi terkejut dan malu; mereka
menjadi seperti tumbuh-tumbuhan di padang dan seperti rumput hijau, seperti
rumput di atas sotoh, atau gandum yang layu sebelum ia masak.
Aku tahu, jika engkau bangun atau duduk jika keluar atau masuk, atau
jika engkau mengamuk terhadap Aku. Oleh karena engkau telah mengamuk terhadap
Aku, dan kata-kata keangkuhanmu telah naik sampai ke telinga-Ku, maka Aku akan
menaruh kelikir-Ku pada hidungmu dan kekang-Ku pada bibirmu, dan Aku akan
memulangkan engkau melalui jalan, dari mana engkau datang.
Dan inilah yang akan menjadi tanda bagimu, hai Hizkia: Dalam tahun ini
orang makan apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun yang kedua, apa yang
tumbuh dari tanaman yang pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga, menaburlah
kamu, menuai, membuat kebun anggur dan memakan buahnya.
Dan orang-orang yang terluput di antara kaum Yehuda, yaitu orang-orang
yang masih tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan menghasilkan buah ke
atas. Sebab dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari
gunung Sion orang-orang yang terluput; giat cemburu TUHAN semesta alam akan
melakukan hal ini.
Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai raja Asyur: Ia tidak akan
masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana; juga ia tidak akan
mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk
mengepungnya.
Melalui jalan, dari mana ia datang, ia akan pulang, tetapi ke kota ini
ia tidak akan masuk, demikianlah firman TUHAN. Dan Aku akan memagari kota ini
untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah
seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan
harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!
Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah
ia di Niniwe. Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh,
allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan
pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon,
anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Yesaya 37:1-38 Yerusalem Luput Dari Tangan Sanherib
Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya
dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah
TUHAN. Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan
yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada
nabi Yesaya bin Amos.
Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari
kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk
melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
Mungkin TUHAN, Allahmu, sudah mendengar perkataan juru minuman agung
yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk mencela Allah yang hidup,
sehingga TUHAN, Allahmu, mau memberi hukuman karena perkataan-perkataan yang
telah didengar-Nya. Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa yang masih
tinggal ini!"
Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya, berkatalah
Yesaya kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah
firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang
telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku.
Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia
mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah
oleh pedang di negerinya sendiri." Ketika juru minuman agung pulang,
didapatinyalah raja Asyur berperang melawan Libna; sebab sudah didengarnya
bahwa raja telah berangkat dari Lakhis.
Dalam pada itu raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia, berita yang
demikian: "Ia telah keluar berperang melawan engkau," dan ketika
mendengar itu, disuruhnyalah utusan-utusan kepada Hizkia dengan pesan:
"Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda: Janganlah
Allahmu yang kaupercayai itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan: Yerusalem
tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.
Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan
raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya;
masakan engkau ini akan dilepaskan?
Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa yang telah dimusnahkan oleh nenek
moyangku, dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang
di Telasar?
Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad raja kota Sefarwaim, raja negeri
Hena dan Iwa?" Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu
membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di
hadapan TUHAN.
Hizkia berdoa di hadapan TUHAN, katanya: "Ya TUHAN semesta alam,
Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah
segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya
TUHAN, dan lihatlah; dengarlah segala perkataan Sanherib yang telah dikirimnya
untuk mencela Allah yang hidup.
Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan semua bangsa dan
negeri-negeri mereka dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka
bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat
dibinasakan orang.
Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kami dari tangannya,
supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah
TUHAN." Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan:
"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tentang yang telah kaudoakan
kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur,
inilah firman yang telah diucapkan TUHAN mengenai dia: Anak dara, yaitu
puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau; dan puteri
Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu.
Siapakah yang engkau cela dan engkau hujat? terhadap siapakah engkau
menyaringkan suaramu, dan memandang dengan sombong-sombong? Terhadap Yang
Mahakudus, Allah Israel!
Dengan perantaraan hamba-hambamu engkau telah mencela Tuhan, dan engkau
telah berkata: Dengan banyaknya keretaku aku naik ke tempat-tempat tinggi di
pegunungan, ke tempat yang paling jauh di gunung Libanon; aku telah menebang
pohon-pohon arasnya yang tinggi besar, pohon-pohon sanobarnya yang terpilih;
aku telah masuk ke tempat tinggi yang paling ujung, ke hutan pohon-pohonannya
yang lebat.
Aku ini telah menggali air dan telah minum air; aku telah mengeringkan
dengan telapak kakiku segala sungai di Mesir! Bukankah telah kaudengar, bahwa
Aku telah menentukannya dari jauh hari dan telah merancangnya dari zaman
purbakala? Sekarang Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat sunyi senyap
kota-kota yang berkubu menjadi timbunan batu,
sedang penduduknya yang tak berdaya menjadi terkejut dan malu; mereka
menjadi seperti tumbuh-tumbuhan di padang dan seperti rumput hijau, seperti
rumput di atas sotoh, atau gandum yang layu sebelum ia masak.
Aku tahu, jika engkau bangun atau duduk, jika keluar atau masuk, atau
jika engkau mengamuk terhadap Aku.
Oleh karena engkau telah mengamuk terhadap Aku, dan kata-kata
keangkuhanmu telah naik sampai ke telinga-Ku, maka Aku akan menaruh kelikir-Ku
pada hidungmu dan kekang-Ku pada bibirmu, dan Aku akan memulangkan engkau
melalui jalan, dari mana engkau datang.
Dan inilah yang akan menjadi tanda bagimu, hai Hizkia: Dalam tahun ini
orang makan apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun yang kedua, apa yang
tumbuh dari tanaman yang pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga, menaburlah
kamu, menuai, membuat kebun anggur dan memakan buahnya.
Dan orang-orang yang terluput di antara kaum Yehuda, yaitu orang-orang
yang masih tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan menghasilkan buah ke
atas. Sebab dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari
gunung Sion orang-orang yang terluput; giat cemburu TUHAN semesta alam akan
melakukan hal ini.
Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai raja Asyur: Ia tidak akan
masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana; juga ia tidak akan
mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk
mengepungnya.
Melalui jalan, dari mana ia datang, ia akan pulang, tetapi ke kota ini
ia tidak akan masuk, demikianlah firman TUHAN. Dan Aku akan memagari kota ini
untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima
ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah,
semuanya bangkai orang-orang mati belaka!
Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur dan pulang, lalu tinggallah
ia di Niniwe. Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh,
allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan
pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon,
anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
2 Tawarikh 32:9-23
Sesudah itu Sanherib, raja Asyur, yang sedang mengepung Lakhis dengan
seluruh kekuatan tentaranya, mengutus beberapa pegawai ke Yerusalem, kepada Hizkia,
raja Yehuda, dan kepada semua orang Yehuda yang ada di Yerusalem, dengan pesan:
"Beginilah titah Sanherib, raja Asyur: Apakah yang kamu harapkan,
maka kamu tinggal saja di Yerusalem yang terkepung ini?
Bukankah Hizkia memperdayakan kamu, supaya kamu mati kelaparan dan
kehausan, dengan mengatakan: TUHAN, Allah kita, akan melepaskan kita dari
tangan raja Asyur?
Bukankah Hizkia ini yang menjauhkan segala bukit pengorbanan dan mezbah
TUHAN itu, dan berkata kepada Yehuda dan Yerusalem: Hanya di depan satu mezbah
kamu harus sujud menyembah dan membakar korban di atasnya?
Tidakkah kamu ketahui apa yang aku dan nenek moyangku lakukan terhadap
semua bangsa negeri-negeri lain? Apakah para allah bangsa-bangsa segala negeri
itu pernah berhasil melepaskan negeri mereka dari tanganku?
Siapa dari pada semua allah bangsa-bangsa yang sudah ditumpas nenek
moyangku itu dapat melepaskan bangsanya dari tanganku? Masakan Allahmu dapat
melepaskan kamu dari tanganku?
Sekarang, janganlah Hizkia memperdayakan dan membujuk kamu seperti ini!
Janganlah percaya kepadanya, karena tidak ada allah dari bangsa atau kerajaan
mana pun yang dapat melepaskan bangsanya dari tanganku dan dari tangan nenek
moyangku, lebih-lebih lagi Allahmu itu takkan dapat melepaskan kamu dari
tanganku!"
Dan masih banyak lagi yang diucapkan pegawai-pegawai Sanherib itu
menentang TUHAN Allah dan menentang Hizkia, hamba-Nya.
Ia menulis juga surat yang penuh cela dan hujat terhadap TUHAN, Allah
Israel, bunyinya: "Sebagaimana para allah bangsa-bangsa segala negeri lain
tidak dapat melepaskan bangsanya dari tanganku, demikian pula Allah Hizkia
takkan dapat melepaskan bangsa-Nya dari tanganku."
Dan mereka berseru dengan suara nyaring dalam bahasa Yehuda kepada
rakyat Yerusalem yang ada di atas tembok, untuk menakutkan dan mengejutkan
mereka, supaya mereka dapat merebut kota itu. Mereka berbicara tentang Allah
Yerusalem seperti tentang para allah bangsa-bangsa di dunia, adalah buatan
tangan manusia.
Yerusalem Luput Dari Tangan Sanherib
Tetapi oleh karena itu raja Hizkia dan nabi Yesaya bin Amos berdoa dan
berseru kepada sorga. Lalu TUHAN mengirim malaikat yang melenyapkan semua
pahlawan yang gagah perkasa, pemuka dan panglima yang ada di perkemahan raja
Asyur, sehingga ia kemalu-maluan kembali ke negerinya. Kemudian ia ditewaskan
dengan pedang oleh anak-anak kandungnya sendiri ketika ia memasuki rumah
allahnya.
Demikianlah TUHAN menyelamatkan Hizkia dan penduduk Yerusalem dari
tangan Sanherib, raja Asyur, dan dari tangan semua musuhnya. Dan Ia
mengaruniakan keamanan kepada mereka di segala penjuru.
Banyak orang membawa persembahan ke Yerusalem untuk TUHAN dan barang-barang berharga untuk Hizkia, raja Yehuda itu. Sejak itu ia diagungkan oleh semua bangsa.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 212; 06 Mei 2023"