Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 181; 05 April 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 181 Di Dalam 2
Raja-raja 14:1-27; 2 Raja-raja 13:12-13; 2 Tawarikh 25:1-28; 2 Tawarikh 26:1-21;
Yunus 1:1-17; Yunus 2:1-10; Yunus 3:1-10; Yunus 4:1-11
2 Raja-Raja 14:1-27 Amazia, Raja Yehuda
Dalam tahun kedua zaman Yoas bin Yoahas, raja Israel, Amazia, anak Yoas
raja Yehuda menjadi raja. Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi
raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya
ialah Yoadan, dari Yerusalem.
Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, hanya bukan seperti Daud,
bapa leluhurnya. Ia berbuat tepat seperti yang diperbuat Yoas, ayahnya. Namun
demikian, bukit-bukit pengorbanan tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih
mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.
Segera sesudah kuasa kerajaan itu kokoh di tangannya, dibunuhnyalah
pegawai-pegawainya yang telah membunuh raja, yaitu ayahnya.
Tetapi anak-anak para pembunuh itu tidak dihukum mati olehnya, seperti
yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, di mana TUHAN telah memberi perintah:
"Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum
mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus dihukum mati karena dosanya
sendiri."
Ia mengalahkan Edom di Lembah Asin, sepuluh ribu orang banyaknya, dan
merebut Sela dalam peperangan itu, lalu dinamainyalah kota itu Yokteel;
begitulah sampai hari ini. Pada waktu itu Amazia menyuruh utusan kepada Yoas
bin Yoahas bin Yehu, raja Israel, mengatakan: "Mari kita mengadu
tenaga!"
Tetapi Yoas, raja Israel, menyuruh orang kepada Amazia, raja Yehuda,
mengatakan: "Rumput duri yang di gunung Libanon mengirim pesan kepada
pohon aras yang di gunung Libanon, bunyinya: Berikanlah anakmu perempuan kepada
anakku laki-laki menjadi isterinya. Tetapi binatang-binatang hutan yang ada di
gunung Libanon itu berjalan lewat dari sana, lalu menginjak rumput duri itu.
Memang engkau telah mengalahkan Edom, sebab itu engkau menjadi tinggi
hati. Cukuplah bagimu mendapat kehormatan itu dan tinggallah di rumahmu. Untuk
apa engkau menantang malapetaka, sehingga engkau jatuh dan Yehuda bersama-sama
engkau?"
Tetapi Amazia tidak mau mendengarkan, sebab itu majulah Yoas, raja
Israel, lalu mengadu tenagalah mereka, ia dan Amazia, raja Yehuda, di Bet-Semes
yang termasuk wilayah Yehuda. Yehuda terpukul kalah oleh Israel, sehingga
masing-masing lari ke kemahnya.
Yoas, raja Israel menangkap Amazia, raja Yehuda, anak Yoas bin Ahazia,
di Bet-Semes. Lalu Yoas masuk ke Yerusalem, dan membongkar tembok Yerusalem
dari Pintu Gerbang Efraim sampai ke Pintu Gerbang Sudut, empat ratus hasta
panjangnya.
Sesudah itu ia mengambil segala emas dan perak dan segala perkakas yang
terdapat dalam rumah TUHAN dan dalam perbendaharaan istana raja, juga
orang-orang sandera, kemudian pulanglah ia ke Samaria.
Selebihnya dari riwayat Yoas, apa yang dilakukannya dan kepahlawanannya
dan bagaimana ia berperang melawan Amazia, raja Yehuda, bukankah semuanya itu
tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?
Kemudian Yoas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya,
dan ia dikuburkan di Samaria di samping raja-raja Israel. Maka Yerobeam,
anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Amazia bin Yoas, raja Yehuda, masih hidup lima belas tahun lamanya
sesudah matinya Yoas bin Yoahas, raja Israel. Selebihnya dari riwayat Amazia,
bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?
Di Yerusalem orang mengadakan persepakatan melawan dia, sebab itu
larilah ia ke Lakhis. Tetapi mereka menyuruh mengejar dia ke Lakhis, lalu
dibunuhlah dia di sana. Diangkutlah dia dengan kuda, lalu dikuburkan di
Yerusalem di samping nenek moyangnya di kota Daud.
Segenap bangsa Yehuda mengambil Azarya, yang masih berumur enam belas
tahun dan mengangkat dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia. Ia
memperkuat Elat dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat
perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya.
Yerobeam Bin Yoas, Raja Israel
Dalam tahun kelima belas zaman Amazia bin Yoas, raja Yehuda, Yerobeam,
anak Yoas, raja Israel, menjadi raja di Samaria. Ia memerintah empat puluh satu
tahun lamanya. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. Ia tidak menjauh dari
segala dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula.
Ia mengembalikan daerah Israel, dari jalan masuk ke Hamat sampai ke Laut
Araba sesuai dengan firman TUHAN, Allah Israel, yang telah diucapkan-Nya dengan
perantaraan hamba-Nya, nabi Yunus bin Amitai dari Gat-Hefer.
Sebab TUHAN telah melihat betapa pahitnya kesengsaraan orang Israel itu:
sudah habis lenyap baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya, dan tidak
ada penolong bagi orang Israel. Tetapi TUHAN tidak mengatakan bahwa Ia akan
menghapuskan nama Israel dari kolong langit; jadi Ia menolong mereka dengan
perantaraan Yerobeam bin Yoas.
2
Raja-Raja 13:12-13
Selebihnya dari riwayat
Yoas dan segala yang dilakukannya dan kepahlawanannya, bagaimana ia berperang
melawan Amazia, raja Yehuda, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah
raja-raja Israel? Setelah
Yoas mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, maka duduklah
Yerobeam di atas takhta ayahnya. Dan Yoas dikuburkan di Samaria di samping raja
Israel.
2
Tawarikh 25:1-28 Raja
Amazia
Amazia berumur dua puluh
lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia
memerintah di Yerusalem; nama ibunya ialah Yoadan, dari Yerusalem. Ia melakukan apa yang benar di mata
TUHAN, hanya tidak dengan segenap hati.
Segera sesudah kuasa
kerajaan itu kokoh di tangannya, dibunuhnyalah pegawai-pegawainya yang telah
membunuh raja, yaitu ayahnya. Tetapi
anak-anak mereka tidak dihukum mati olehnya, melainkan ia bertindak sesuai
dengan apa yang tertulis dalam Taurat, yakni kitab Musa, di mana TUHAN telah
memberi perintah: "Janganlah ayah mati karena anaknya, janganlah juga anak
mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus mati karena dosanya
sendiri."
Lalu Amazia mengumpulkan
orang Yehuda dan menyuruh mereka, yakni seluruh orang Yehuda dan Benyamin,
berdiri menurut puak-puaknya di bawah kepala-kepala pasukan seribu dan
kepala-kepala pasukan seratus. Ketika ia menghitung mereka yang berumur dua
puluh tahun ke atas, didapatinya tiga ratus ribu teruna yang sanggup keluar
berperang dengan tombak dan perisai.
Selain itu ia menyewa
seratus ribu pahlawan yang gagah perkasa dari Israel dengan bayaran seratus
talenta perak. Tetapi
seorang abdi Allah datang kepadanya dan berkata: "Ya raja, janganlah
tentara Israel dibiarkan bergabung kepada tuanku, karena TUHAN tidak menyertai
Israel, yakni semua bani Efraim ini.
Dan jikalau mereka
bergabung juga, bagaimanapun juga perbuatan dan kekuatanmu di dalam perang,
Allah akan menggelincirkan engkau di depan musuh, sebab Allah mempunyai kuasa
untuk menolong dan menggelincirkan!"
Lalu kata Amazia kepada
abdi Allah itu: "Bagaimana dengan seratus talenta yang telah kuberikan
kepada pasukan-pasukan Israel itu?" Jawab abdi Allah itu: "TUHAN
dapat memberikan lebih dari pada itu kepadamu!"
Kemudian Amazia
memisahkan pasukan yang datang bergabung kepadanya dari Efraim, supaya mereka
kembali ke tempat tinggalnya. Maka sangat marahlah mereka terhadap Yehuda.
Mereka kembali ke tempat tinggalnya dengan marah yang menyala-nyala.
Amazia mendapat
keberanian lalu memimpin rakyatnya ke Lembah Asin dan memukul kalah sepuluh
ribu orang dari bani Seir. Selain
itu sepuluh ribu orang ditawan hidup-hidup oleh bani Yehuda dan dibawa ke suatu
puncak bukit batu, lalu mereka dicampakkan dari puncak bukit batu itu, sehingga
hancurlah mereka semua.
Tetapi orang-orang dari
pasukan yang dipulangkan Amazia, dan yang tidak diperbolehkan ikut berperang
dengan dia, menyerbu kota-kota di Yehuda dari jurusan Samaria sampai ke
Bet-Horon, dan menewaskan tiga ribu orang penduduknya dan merampas banyak
jarahan.
Ketika Amazia kembali,
setelah mengalahkan orang-orang Edom itu, ia mendirikan para allah bani Seir,
yang dibawanya pulang, sebagai allahnya. Ia sujud menyembah kepada allah-allah
itu dan membakar korban untuk mereka.
Maka
bangkitlah murka TUHAN terhadap Amazia; Ia menyuruh seorang nabi kepadanya yang
berkata: "Mengapa engkau mencari allah sesuatu bangsa yang tidak dapat
melepaskan bangsanya sendiri dari tanganmu?"
Waktu nabi sedang
berbicara, berkatalah Amazia kepadanya: "Apakah kami telah mengangkat
engkau menjadi penasihat raja? Diamlah! Apakah engkau mau dibunuh?" Lalu diamlah nabi itu setelah
berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa Allah telah menentukan akan membinasakan
engkau, karena engkau telah berbuat hal ini, dan tidak mendengarkan
nasihatku!"
Kemudian Amazia, raja
Yehuda, mengadakan perundingan, lalu menyuruh orang kepada Yoas bin Yoahas bin
Yehu, raja Israel, mengatakan: "Mari kita mengadu tenaga!"
Tetapi Yoas, raja
Israel, menyuruh orang kepada Amazia, raja Yehuda, mengatakan: "Onak yang
di gunung Libanon mengirim pesan kepada pohon aras yang di gunung Libanon,
bunyinya: Berikanlah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki menjadi
isterinya. Tetapi binatang-binatang hutan yang ada di gunung Libanon itu
berjalan lewat dari sana, lalu menginjak onak itu.
Pikirmu, engkau sudah
mengalahkan Edom, sebab itu hatimu mengangkat-angkat dirimu untuk mendapat
kehormatan. Sekarang, tinggal saja di rumah. Untuk apa engkau menantang
malapetaka, sehingga engkau jatuh dan Yehuda bersama-sama engkau?"
Tetapi Amazia tidak mau
mendengarkan; sebab hal itu telah ditetapkan Allah yang hendak menyerahkan
mereka ke dalam tangan Yoas, karena mereka telah mencari allah orang Edom. Sebab itu majulah Yoas, raja Israel,
lalu mengadu tenagalah mereka, ia dan Amazia, raja Yehuda, di Bet-Semes yang
termasuk wilayah Yehuda.
Yehuda terpukul kalah
oleh Israel, sehingga masing-masing lari ke kemahnya. Yoas,
raja Israel, menangkap Amazia, raja Yehuda, anak Yoas bin Yoahas, di Bet-Semes.
Lalu Yoas membawa dia ke Yerusalem. Ia membongkar tembok Yerusalem dari Pintu
Gerbang Efraim sampai ke Pintu Gerbang Sudut, empat ratus hasta panjangnya.
Sesudah itu ia mengambil
segala emas dan perak dan segala perkakas yang terdapat dalam rumah Allah dan
yang berada di bawah pengawasan keluarga Obed-Edom, juga perbendaharaan istana
raja dan orang-orang sandera, kemudian pulanglah ia ke Samaria.
Amazia bin Yoas, raja
Yehuda, masih hidup lima belas tahun lamanya sesudah Yoas bin Yoahas, raja
Israel, mati. Selebihnya
dari riwayat Amazia, dari awal sampai akhir, bukankah semuanya itu tertulis
dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel?
Sejak Amazia menjauhi
TUHAN, orang mengadakan persepakatan melawan dia di Yerusalem, sebab itu
larilah ia ke Lakhis. Tetapi mereka menyuruh mengejar dia ke Lakhis, lalu
dibunuhlah ia di sana. Ia
diangkut dengan kuda, lalu dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud.
2
Tawarikh 26:1-21
Raja Uzia
Segenap bangsa Yehuda
mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi
raja menggantikan ayahnya, Amazia.
Ia
memperkuat Elot dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat
perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya.
Uzia berumur enam belas
tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah
di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem. Ia melakukan apa yang benar di mata
TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya.
Ia mencari Allah selama
hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari
TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil. Maka majulah ia berperang
melawan orang-orang Filistin dan membongkar tembok Gat, Yabne dan Asdod, lalu
mendirikan kota-kota di sekitar Asdod dan di lain-lain wilayah orang Filistin.
Allah menolongnya
terhadap orang Filistin, dan terhadap orang Arab yang tinggal di Gur-Baal, dan
terhadap orang Meunim. Orang-orang
Amon membayar upeti kepada Uzia. Namanya termasyhur sampai ke Mesir, karena
kekuatannya yang besar.
Uzia mendirikan menara di
Yerusalem di atas Pintu Gerbang Sudut di atas Pintu Gerbang Lebak dan di atas
Penjuru, serta mengokohkannya. Ia
mendirikan juga menara-menara di padang gurun dan menggali banyak sumur, karena
banyak ternaknya, baik di Dataran Rendah maupun di Dataran Tinggi. Juga ia
mempunyai petani-petani dan penjaga-penjaga kebun anggur, di gunung-gunung dan
di tanah yang subur, karena ia suka pada pertanian.
Selain itu Uzia
mempunyai tentara yang sanggup berperang, yang maju berperang dalam
laskar-laskar menurut jumlah anak buah yang dicatat oleh panitera Yeiel dan
penata usaha Maaseya, di bawah pimpinan Hananya, salah seorang panglima raja.
Kepala-kepala puak
pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa itu seluruhnya berjumlah dua ribu enam
ratus orang. Di
bawah pimpinan mereka terdapat satu balatentara, terdiri dari tiga ratus tujuh
ribu lima ratus orang yang gagah perkasa dalam berperang, untuk membantu raja
dalam menghadapi musuh.
Uzia memperlengkapi
seluruh tentara itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur dan
batu umban. Ia
membuat juga di Yerusalem alat-alat perang, ciptaan seorang ahli, yang dapat
menembakkan anak panah dan batu besar, untuk ditempatkan di atas menara-menara
dan penjuru-penjuru. Nama raja itu termasyhur sampai ke negeri-negeri yang
jauh, karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat.
Setelah ia menjadi kuat,
ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia
kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas
mezbah pembakaran ukupan.
Tetapi imam Azarya
mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang
yang tegas; mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai,
Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam
keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah
dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan
memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
Tetapi Uzia, dengan
bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya
meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan
para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
Imam kepala Azarya dan
semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada
dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa
keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.
Raja Uzia sakit kusta
sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam
sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam,
anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri
itu.
Yunus
1:1-17 Yunus Mengingkari
Panggilan Tuhan
Datanglah firman TUHAN
kepada Yunus bin Amitai, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota
yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai
kepada-Ku."
Tetapi Yunus bersiap
untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan
mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya
perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke
Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
Tetapi TUHAN menurunkan
angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir
terpukul hancur. Awak
kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka
membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi
Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ,
lalu tertidur dengan nyenyak.
Datanglah nakhoda
mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu
nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan
mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa."
Lalu berkatalah mereka
satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena
siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah
yang kena undi. Berkatalah
mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh
malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan
dari bangsa manakah engkau?"
Sahutnya kepada mereka:
"Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang
telah menjadikan lautan dan daratan." Orang-orang itu menjadi
sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" —
sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan
TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.
Bertanyalah mereka:
"Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang
kami lagi, sebab laut semakin bergelora." Sahutnya
kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut
akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena
akulah badai besar ini menyerang kamu."
Lalu berdayunglah
orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat,
tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
Lalu berserulah mereka
kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami
binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami
darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti
yang Kaukehendaki."
Kemudian mereka
mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti
mengamuk. Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu
mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan nazar. Maka
atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus
tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.
Yunus
2:1-10 Doa Ucapan Syukur
Yunus
Berdoalah Yunus kepada
TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, katanya: "Dalam kesusahanku
aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang
mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. Telah Kaulemparkan aku ke tempat
yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora
dan gelombang-Mu melingkupi aku.
Dan aku berkata: telah
terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang
kudus? Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku; samudera raya
merangkum aku; lumut lautan membelit kepalaku di dasar gunung-gunung. Aku
tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya.
Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku.
Ketika jiwaku letih lesu
di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke
dalam bait-Mu yang kudus. Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan,
merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.
Tetapi aku, dengan
ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan
kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!" Lalu berfirmanlah TUHAN kepada
ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat.
Yunus
3:1-10 Pertobatan Niniwe
Datanglah firman TUHAN
kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: "Bangunlah, pergilah ke
Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan
kepadamu." Bersiaplah
Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah
kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
Mulailah Yunus masuk ke
dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari
lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang
Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik
orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
Setelah sampai kabar itu
kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya
jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu atas perintah raja dan para
pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia
dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh
makan rumput dan tidak boleh minum air.
Haruslah semuanya,
manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada
Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan
dari kekerasan yang dilakukannya.
Siapa tahu, mungkin
Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang
bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan
mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat,
maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap
mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Yunus
4:1-11 Yunus Belajar
Menginsyafi, Bahwa Allah Mengasihi Bangsa-Bangsa Lain
Tetapi hal itu sangat
mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia. Dan berdoalah ia kepada TUHAN,
katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di
negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku
tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan
berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak
didatangkan-Nya.
Jadi sekarang, ya TUHAN,
cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup." Tetapi
firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?" Yunus telah keluar
meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ
sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi
atas kota itu.
Lalu atas penentuan
TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk
menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat
bersukacita karena pohon jarak itu.
Tetapi
keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah
seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.
Segera sesudah matahari
terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik,
sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan
berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada
hidup."
Tetapi berfirmanlah
Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?"
Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati." Lalu Allah berfirman: "Engkau
sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih
payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa
dalam satu malam pula.
Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 181; 05 April 2023"