Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 168; 23 Maret 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 168 Di Dalam Pengkhotbah
7:1-29; Pengkhotbah 8:1-17; Pengkhotbah 9:1-18; Pengkhotbah 10:1-20; Pengkhotbah
11:1-8
Pengkhotbah 7:1-29 Hikmat Yang Benar
Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari
kematian lebih baik dari pada hari kelahiran. Pergi ke rumah duka lebih baik
dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap
manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.
Bersedih lebih baik dari pada tertawa, karena muka muram membuat hati
lega. Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang
berada di rumah tempat bersukaria.
Mendengar hardikan orang berhikmat lebih baik dari pada mendengar
nyanyian orang bodoh. Karena seperti bunyi duri terbakar di bawah kuali,
demikian tertawa orang bodoh. Ini pun sia-sia.
Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap merusakkan
hati. Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik
dari pada tinggi hati. Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah
menetap dalam dada orang bodoh.
Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada
zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal
itu. Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan
bagi orang-orang yang melihat matahari.
Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan
beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya. Perhatikanlah
pekerjaan Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya?
Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa
hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia
tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
Dalam hidupku yang sia-sia aku telah melihat segala hal ini: ada orang
saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam
kejahatannya. Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat;
mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri?
Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati
sebelum waktumu? Adalah baik kalau engkau memegang yang satu, dan juga tidak
melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah luput dari
kedua-duanya.
Hikmat memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan dari pada
sepuluh penguasa dalam kota. Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh:
yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!
Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang,
supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau. Karena hatimu tahu
bahwa engkau juga telah kerapkali mengutuki orang-orang lain.
Pengejaran Hikmat Yang Mengecewakan
Kesemuanya ini telah kuuji untuk mencapai hikmat. Kataku: "Aku
hendak memperoleh hikmat," tetapi hikmat itu jauh dari padaku. Apa yang
ada, itu jauh dan dalam, sangat dalam, siapa yang dapat menemukannya?
Aku tujukan perhatianku untuk memahami, menyelidiki, dan mencari hikmat
dan kesimpulan, serta untuk mengetahui bahwa kefasikan itu kebodohan dan
kebebalan itu kegilaan.
Dan aku menemukan sesuatu yang lebih pahit dari pada maut: perempuan
yang adalah jala, yang hatinya adalah jerat dan tangannya adalah belenggu.
Orang yang dikenan Allah terhindar dari padanya, tetapi orang yang berdosa
ditangkapnya.
Lihatlah, ini yang kudapati, kata Pengkhotbah: Sementara menyatukan yang
satu dengan yang lain untuk mendapat kesimpulan, yang masih kucari tetapi tidak
kudapati, kudapati seorang laki-laki di antara seribu, tetapi tidak kudapati
seorang perempuan di antara mereka. Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa
Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.
Pengkhotbah 8:1-17
Siapakah seperti orang berhikmat? Dan siapakah yang mengetahui
keterangan setiap perkara? Hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan
berubahlah kekerasan wajahnya.
Kepatuhan Kepada Raja
Patuhilah perintah raja demi sumpahmu kepada Allah. Janganlah
tergesa-gesa pergi dari hadapannya, janganlah bertahan dalam perkara yang
jahat, karena ia berbuat apa yang dikehendakinya.
Karena titah raja berkuasa; siapakah yang akan mengatakan kepadanya:
"Apakah yang baginda buat?" Siapa yang mematuhi perintah tidak akan
mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati orang berhikmat mengetahui waktu
pengadilan, karena untuk segala sesuatu ada waktu pengadilan, dan kejahatan
manusia menekan dirinya.
Sesungguhnya, ia tak mengetahui apa yang akan terjadi, karena siapakah
yang akan mengatakan kepadanya bagaimana itu akan terjadi? Tiada seorang pun
berkuasa menahan angin dan tiada seorang pun berkuasa atas hari kematian. Tak
ada istirahat dalam peperangan, dan kefasikan tidak melepaskan orang yang melakukannya.
Pekerjaan Allah Tidak Dapat Diselami Manusia
Semua ini telah kulihat dan aku memberi perhatian kepada segala
perbuatan yang dilakukan di bawah matahari, ketika orang yang satu menguasai
orang yang lain hingga ia celaka.
Aku melihat juga orang-orang fasik yang akan dikuburkan boleh masuk, sedangkan
orang yang berlaku benar harus pergi dari tempat yang kudus dan dilupakan dalam
kota. Ini pun sia-sia.
Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan,
maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat. Walaupun orang yang berdosa
dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang
yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap
hadirat-Nya.
Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan dan seperti
bayang-bayang ia tidak akan panjang umur, karena ia tidak takut terhadap
hadirat Allah. Ada suatu kesia-siaan yang terjadi di atas bumi: ada orang-orang
benar, yang menerima ganjaran yang layak untuk perbuatan orang fasik, dan ada
orang-orang fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar.
Aku berkata: "Ini pun sia-sia!"
Oleh sebab itu aku memuji kesukaan, karena tak ada kebahagiaan lain bagi
manusia di bawah matahari, kecuali makan dan minum dan bersukaria. Itu yang
menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah
kepadanya di bawah matahari.
Ketika aku memberi perhatianku untuk memahami hikmat dan melihat
kegiatan yang dilakukan orang di dunia tanpa mengantuk siang malam, maka
nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah,
yang dilakukan-Nya di bawah matahari. Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah
mencarinya, ia tidak akan menyelaminya. Walaupun orang yang berhikmat
mengatakan, bahwa ia mengetahuinya, namun ia tidak dapat menyelaminya.
Pengkhotbah 9:1-18 Nasib Semua Orang Sama
Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa,
yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan
perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah;
manusia tidak mengetahui apa pun yang dihadapinya.
Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang
benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang
yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang
tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang
yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut
untuk bersumpah.
Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari;
nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusia pun penuh dengan kejahatan, dan
kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam
orang mati.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing
yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati. Karena orang-orang yang hidup
tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada
upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.
Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama
hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala
sesuatu yang terjadi di bawah matahari. Mari, makanlah rotimu dengan sukaria,
dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan
akan perbuatanmu.
Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas
kepalamu. Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang
sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah
bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah
di bawah matahari.
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu
sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat
dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan
untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti
bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan
untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap
dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat,
begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu
menimpa mereka secara tiba-tiba.
Hikmat Lebih Baik Daripada Kuasa
Hal ini juga kupandang sebagai hikmat di bawah matahari dan nampaknya
besar bagiku; ada sebuah kota yang kecil, penduduknya tidak seberapa; seorang
raja yang agung menyerang, mengepungnya dan mendirikan tembok-tembok pengepungan
yang besar terhadapnya; di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan
hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang
yang miskin itu.
Kataku: "Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat
orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar orang." Perkataan
orang berhikmat yang didengar dengan tenang, lebih baik dari pada teriakan
orang yang berkuasa di antara orang bodoh. Hikmat lebih baik dari pada
alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal
yang baik.
Pengkhotbah 10:1-20 Akibat-Akibat Kebodohan
Lalat yang mati menyebabkan urapan dari pembuat urapan berbau busuk;
demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh dari pada hikmat dan
kehormatan. Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke
kiri.
Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan
ia berkata kepada setiap orang: "Orang itu bodoh!" Jika amarah
penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran
mencegah kesalahan-kesalahan besar.
Ada suatu kejahatan yang kulihat di bawah matahari sebagai kekhilafan
yang berasal dari seorang penguasa: pada banyak tempat yang tinggi, didudukkan
orang bodoh, sedangkan tempat yang rendah diduduki orang kaya.
Aku melihat budak-budak menunggang kuda dan pembesar-pembesar berjalan
kaki seperti budak-budak. Barangsiapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya,
dan barangsiapa mendobrak tembok akan dipagut ular.
Barangsiapa memecahkan batu akan dilukainya; barangsiapa membelah kayu akan
dibahayakannya. Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus
memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Jika ular memagut sebelum mantera diucapkan, maka tukang mantera tidak
akan berhasil. Perkataan mulut orang berhikmat menarik, tetapi bibir orang
bodoh menelan orang itu sendiri.
Awal perkataan yang keluar dari mulutnya adalah kebodohan, dan akhir
bicaranya adalah kebebalan yang mencelakakan. Orang yang bodoh banyak
bicaranya, meskipun orang tidak tahu apa yang akan terjadi, dan siapakah yang
akan mengatakan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?
Jerih payah orang bodoh melelahkan orang itu sendiri, karena ia tidak
mengetahui jalan ke kota. Wahai engkau tanah, kalau rajamu seorang kanak-kanak,
dan pemimpin-pemimpinmu pagi-pagi sudah makan!
Berbahagialah engkau tanah, kalau rajamu seorang yang berasal dari kaum
pemuka, dan pemimpin-pemimpinmu makan pada waktunya dalam keperkasaan dan bukan
dalam kemabukan!
Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan
bocorlah rumah. Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur meriangkan
hidup dan uang memungkinkan semuanya itu.
Dalam pikiran pun janganlah engkau mengutuki raja, dan dalam kamar tidur
janganlah engkau mengutuki orang kaya, karena burung di udara mungkin akan menyampaikan
ucapanmu, dan segala yang bersayap dapat menyampaikan apa yang kauucapkan.
Pengkhotbah 11:1-8 Pedoman-Pedoman Hikmat
Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama
setelah itu. Berikanlah bahagian kepada
tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa
yang akan terjadi di atas bumi.
Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke
atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu
jatuh, di situ ia tinggal terletak.
Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa
senantiasa melihat awan tidak akan menuai. Sebagaimana engkau tidak mengetahui
jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung,
demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala
sesuatu.
Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat
kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini
atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata; oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 168; 23 Maret 2023"