Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 174; 29 Maret 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 174 Di Dalam 1
Raja-raja 22:10-40, 51-53; 2 Tawarikh 18:9-34; 2 Tawarikh 19:1-11; 2 Tawarikh
20:1-30
1 Raja-raja 22:10-40, 51-53
Sementara raja Israel dan Yosafat, raja Yehuda, duduk masing-masing di
atas takhtanya dengan pakaian kebesaran, di suatu tempat pengirikan di depan
pintu gerbang Samaria, sedang semua nabi itu bernubuat di depan mereka,
maka Zedekia bin Kenaana membuat tanduk-tanduk besi, lalu berkata:
"Beginilah firman TUHAN: Dengan ini engkau akan menanduk Aram sampai
engkau menghabiskan mereka."
Juga semua nabi itu bernubuat demikian, katanya: "Majulah ke
Ramot-Gilead, dan engkau akan beruntung; TUHAN akan menyerahkannya ke dalam
tangan raja."
Suruhan yang pergi memanggil Mikha itu, berkata kepadanya:
"Ketahuilah, nabi-nabi itu sudah sepakat meramalkan yang baik bagi raja,
hendaklah engkau juga berbicara seperti salah seorang dari pada mereka dan
meramalkan yang baik."
Tetapi Mikha menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa
yang akan difirmankan TUHAN kepadaku, itulah yang akan kukatakan." Setelah ia sampai kepada raja, bertanyalah
raja kepadanya: "Mikha, apakah kami boleh pergi berperang melawan
Ramot-Gilead atau kami membatalkannya?" Jawabnya kepadanya: "Majulah
dan engkau akan beruntung, sebab TUHAN akan menyerahkannya ke dalam tangan
raja."
Tetapi raja berkata kepadanya: "Sampai berapa kali aku menyuruh
engkau bersumpah, supaya engkau mengatakan kepadaku tidak lain dari kebenaran
demi nama TUHAN?" Lalu jawabnya: "Telah kulihat seluruh Israel
bercerai-berai di gunung-gunung seperti domba-domba yang tidak mempunyai
gembala, sebab itu TUHAN berfirman: Mereka ini tidak punya tuan; baiklah
masing-masing pulang ke rumahnya dengan selamat."
Kemudian raja Israel berkata kepada Yosafat: "Bukankah telah
kukatakan kepadamu: Tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku,
melainkan hanya malapetaka?"
Kata Mikha: "Sebab itu dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat
TUHAN sedang duduk di atas takhta-Nya dan segenap tentara sorga berdiri di
dekat-Nya, di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya.
Dan TUHAN berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab untuk maju
berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka yang seorang berkata begini,
yang lain berkata begitu.
Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata:
Aku ini akan membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa? Jawabnya: Aku
akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman:
Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan
perbuatlah demikian!
Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam mulut
semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka
kepadamu." Sesudah itu tampillah Zedekia bin Kenaana, ditamparnyalah pipi
Mikha serta berkata: "Mana boleh Roh TUHAN pindah dari padaku untuk
berbicara kepadamu?"
Tetapi Mikha menjawab: "Sesungguhnya engkau akan melihatnya pada
hari engkau lari dari satu kamar ke kamar yang lain untuk menyembunyikan
diri." Berkatalah raja Israel: "Tangkaplah Mikha, bawa dia kembali
kepada Amon, penguasa kota, dan kepada Yoas, anak raja,
dan katakan: Beginilah titah raja: Masukkan orang ini dalam penjara dan
beri dia makan roti dan minum air serba sedikit sampai aku pulang dengan
selamat." Tetapi jawab Mikha: "Jika benar-benar engkau pulang dengan
selamat, tentulah TUHAN tidak berfirman dengan perantaraanku!" Lalu
disambungnya: "Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian!"
Sesudah itu majulah raja Israel dengan Yosafat, raja Yehuda, ke
Ramot-Gilead. Raja Israel berkata kepada Yosafat: "Aku akan menyamar dan
masuk pertempuran, tetapi engkau, pakailah pakaian kebesaranmu." Lalu
menyamarlah raja Israel, kemudian masuk ke pertempuran.
Adapun raja negeri Aram telah memberi perintah kepada para panglima
pasukan keretanya, tiga puluh dua orang banyaknya, demikian: "Janganlah
kamu berperang melawan sembarang orang, melainkan melawan raja Israel saja."
Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat Yosafat, mereka
berkata: "Itu pasti raja Israel!" Lalu majulah mereka untuk menyerang
dia, tetapi Yosafat berteriak. Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu
melihat, bahwa dia bukanlah raja Israel, maka undurlah mereka dari padanya.
Tetapi seseorang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja
dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian ia berkata
kepada pengemudi keretanya: "Putar! Bawa aku keluar dari pertempuran,
sebab aku sudah luka."
Tetapi pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja tetap
ditopang berdiri di dalam kereta berhadapan dengan orang Aram itu, sampai ia
mati pada waktu petang. Darahnya mengalir dari lukanya ke dalam palung kereta. Kira-kira
pada waktu matahari terbenam terdengarlah teriakan di sepanjang barisan tentara
itu: "Masing-masing ke kotanya, masing-masing ke negerinya!
Raja sudah mati!" Maka pulanglah mereka ke Samaria, lalu mereka
menguburkan raja di Samaria. Ketika kereta itu dicuci di tepi telaga Samaria,
maka darah raja dijilat anjing, sedang perempuan-perempuan sundal mandi di
tempat itu, sesuai dengan firman TUHAN yang telah diucapkan-Nya.
Selebihnya dari riwayat Ahab dan segala yang dilakukannya serta istana
gading dan segala kota yang didirikannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam
kitab sejarah raja-raja Israel? Demikianlah Ahab mendapat perhentian
bersama-sama dengan nenek moyangnya. Maka Ahazia, anaknya, menjadi raja
menggantikan dia.
Ahazia, Raja Israel
(22-52) Ahazia, anak Ahab, menjadi raja atas Israel di Samaria dalam
tahun ketujuh belas zaman Yosafat, raja Yehuda, dan ia memerintah atas Israel
dua tahun lamanya. (22-53) Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan hidup
menurut kelakuan ayahnya dan ibunya dan Yerobeam bin Nebat, yang telah
mengakibatkan orang Israel berdosa.
(22-54) Ia beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya dan
dengan demikian ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, tepat seperti
yang dilakukan ayahnya.
2 Tawarikh 18:9-34
Sementara raja Israel dan Yosafat, raja Yehuda, duduk masing-masing di
atas takhtanya dengan pakaian kebesaran, di suatu tempat pengirikan di depan
pintu gerbang Samaria, sedang semua nabi itu bernubuat di depan mereka,
maka Zedekia bin Kenaana membuat tanduk-tanduk besi, lalu berkata:
"Beginilah firman TUHAN: Dengan ini engkau akan menanduk Aram sampai
engkau menghabiskan mereka."
Juga semua nabi itu bernubuat demikian, katanya: "Majulah ke
Ramot-Gilead, dan engkau akan beruntung; TUHAN akan menyerahkannya ke dalam
tangan raja." Suruhan yang pergi memanggil Mikha itu berkata kepadanya:
"Ketahuilah, nabi-nabi itu sudah sepakat meramalkan yang baik bagi raja,
hendaklah engkau juga berbicara seperti salah seorang dari pada mereka dan
meramalkan yang baik."
Tetapi Mikha menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa
yang akan difirmankan Allahku, itulah yang akan kukatakan." Setelah ia
sampai kepada raja, bertanyalah raja kepadanya: "Mikha, apakah kami boleh
pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?" Jawabnya:
"Majulah dan kamu akan beruntung, sebab mereka akan diserahkan ke dalam
tanganmu!"
Tetapi raja berkata kepadanya: "Sampai berapa kali aku menyuruh
engkau bersumpah, supaya engkau mengatakan kepadaku tidak lain dari
kebenaran?"
Lalu jawabnya: "Telah kulihat seluruh Israel bercerai-berai di
gunung-gunung seperti kambing domba yang tidak mempunyai gembala, sebab itu
TUHAN berfirman: Mereka ini tidak punya tuan; baiklah masing-masing pulang ke
rumahnya dengan selamat."
Kemudian raja Israel berkata kepada Yosafat: "Bukankah telah
kukatakan kepadamu: Tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku,
melainkan hanya malapetaka?" Kata Mikha: "Sebab itu dengarkanlah
firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas takhta-Nya dan
segenap tentara sorga berdiri di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya.
Dan TUHAN berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab, raja Israel,
untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka yang seorang
berkata begini, yang lain berkata begitu. Kemudian tampillah suatu roh, lalu
berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan membujuknya. TUHAN bertanya
kepadanya: Dengan apa?
Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua
nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil
pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian! Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah
menaruh roh dusta ke dalam mulut nabi-nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan
untuk menimpakan malapetaka kepadamu."
Sesudah itu tampillah Zedekia bin Kenaana; ditamparnyalah pipi Mikha
serta berkata: "Bagaimana mungkin Roh TUHAN pindah dari padaku untuk berbicara
kepadamu?" Tetapi Mikha menjawab: "Sesungguhnya engkau akan
melihatnya pada hari engkau lari dari satu kamar ke kamar yang lain untuk
menyembunyikan diri."
Berkatalah raja Israel: "Tangkaplah Mikha, bawa dia kembali kepada
Amon, penguasa kota, dan kepada Yoas, anak raja, dan katakan: Beginilah titah
raja: Masukkan orang ini dalam penjara dan beri dia makan roti dan minum air
serba sedikit sampai aku pulang dengan selamat."
Tetapi jawab Mikha: "Jika benar-benar engkau pulang dengan selamat,
tentulah TUHAN tidak berfirman dengan perantaraanku!" Lalu disambungnya:
"Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian!" Sesudah itu majulah raja Israel dengan
Yosafat, raja Yehuda, ke Ramot-Gilead.
Raja Israel berkata kepada Yosafat: "Aku akan menyamar dan masuk
pertempuran, tetapi engkau, pakailah pakaian kebesaranmu." Lalu
menyamarlah raja Israel, kemudian mereka masuk ke pertempuran.
Adapun raja negeri Aram telah memberi perintah kepada para panglima
pasukan keretanya demikian: "Janganlah kamu berperang melawan sembarang
orang, melainkan melawan raja Israel saja."
Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat Yosafat, mereka
berkata: "Itu raja Israel!" Lalu mereka mengepung dia, untuk
menyerang dia, tetapi Yosafat berteriak dan TUHAN menolongnya. Allah membujuk
mereka pergi dari padanya.
Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat, bahwa dia
bukanlah raja Israel, maka undurlah mereka dari padanya. Tetapi seseorang
menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja, dan mengenai raja Israel
di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian ia berkata kepada pengemudi
keretanya: "Putar! Bawa aku keluar dari pertempuran, sebab aku sudah
luka."
Tetapi pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja Israel
tetap berdiri di dalam kereta berhadapan dengan orang Aram itu sampai petang.
Ia mati ketika matahari terbenam.
2
Tawarikh 19:1-11 Pelihat
Yehu Menegor Raja Yosafat
Yosafat, raja Yehuda,
pulang dengan selamat ke istananya di Yerusalem. Ketika itu Yehu bin Hanani,
pelihat itu, pergi menemuinya dan berkata kepada raja Yosafat:
"Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka
yang membenci TUHAN? Karena hal itu TUHAN murka terhadap engkau.
Namun masih terdapat
hal-hal yang baik padamu, karena engkau menghapuskan tiang-tiang berhala dari
negeri ini dan mencari Allah dengan tekun."
Yosafat Mengangkat Hakim-Hakim
Yosafat diam di
Yerusalem. Ia mengadakan kunjungan pula ke daerah-daerah, dari Bersyeba sampai
ke pegunungan Efraim, sambil menyuruh rakyat berbalik kepada TUHAN, Allah nenek
moyang mereka.
Ia mengangkat juga
hakim-hakim di seluruh negeri, yakni di semua kota yang berkubu di Yehuda, di
tiap-tiap kota. Berpesanlah
ia kepada hakim-hakim itu: "Pertimbangkanlah apa yang kamu buat, karena
bukanlah untuk manusia kamu memutuskan hukum, melainkan untuk TUHAN, yang ada
beserta kamu, bila kamu memutuskan hukum.
Sebab itu, kiranya kamu
diliputi oleh rasa takut kepada TUHAN. Bertindaklah dengan seksama, karena
berlaku curang, memihak ataupun menerima suap tidak ada pada TUHAN, Allah
kita." Juga di Yerusalem Yosafat mengangkat beberapa orang dari antara
orang Lewi, dari antara para imam dan dari antara para kepala puak Israel untuk
memberi keputusan dalam hal hukum TUHAN dan dalam hal perselisihan. Mereka
berkedudukan di Yerusalem.
Ia memerintahkan mereka:
"Kamu harus bertindak dengan takut akan TUHAN, dengan setia dan dengan
tulus hati, demikian: Dalam setiap perkara, yang disampaikan kepada kamu oleh
rekan-rekanmu yang tinggal di kota-kota, yakni perkara-perkara mengenai
penumpahan darah atau mengenai hukum, perintah, ketetapan-ketetapan dan
peraturan-peraturan, hendaklah kamu memperingatkan mereka, supaya mereka jangan
bersalah terhadap TUHAN, sehingga murka-Nya menimpa kamu dan rekan-rekanmu.
Hendaklah kamu berbuat demikian, dan kamu tidak akan bersalah.
Dengan ini imam kepala
Amarya diangkat sebagai ketuamu dalam segala perkara ketuhanan dan Zebaja bin
Ismael, pemuka kaum Yehuda, dalam segala perkara kerajaan, sedang orang Lewi akan
melayani kamu sebagai pengatur. Bertindaklah dengan tegas! Kiranya TUHAN
menyertai orang yang tulus ikhlas."
2
Tawarikh 20:1-30 Kemenangan
Atas Moab Dan Amon Akhir Pemerintahan Yosafat
Setelah itu bani Moab
dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang
Meunim. Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar
datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di
Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
Yosafat menjadi takut,
lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh
Yehuda supaya berpuasa. Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari
pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN.
Lalu Yosafat berdiri di
tengah-tengah jemaah Yehuda dan Yerusalem di rumah TUHAN, di muka pelataran
yang baru dan berkata: "Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau
Allah di dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa?
Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang
dapat bertahan melawan Engkau.
Bukankah Engkau Allah
kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan
memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya?
Lalu mereka mendiami
tanah itu, dan mendirikan bagi-Mu tempat kudus untuk nama-Mu. Kata mereka: Bila
sesuatu malapetaka menimpa kami, yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar
atau kelaparan, kami akan berdiri di muka rumah ini, di hadapan-Mu, karena
nama-Mu tinggal di dalam rumah ini. Dan kami akan berseru kepada-Mu di dalam
kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami.
Sekarang, lihatlah, bani
Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir ini! Ketika orang Israel
datang dari tanah Mesir, Engkau melarang mereka memasuki negerinya. Oleh sebab
itu mereka menjauhinya dan tidak memusnahkannya.
Lihatlah, sebagai
pembalasan mereka datang mengusir kami dari tanah milik yang telah Engkau
wariskan kepada kami. Ya
Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai
kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami.
Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju
kepada-Mu."
Sementara itu seluruh
Yehuda berdiri di hadapan TUHAN, juga segenap keluarga mereka dengan isteri dan
anak-anak mereka. Lalu Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang
Lewi dari bani Asaf, dihinggapi Roh TUHAN di tengah-tengah jemaah,
dan berseru:
"Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja
Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut
karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan
Allah.
Besok haruslah kamu
turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan
mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel.
Dalam peperangan ini
tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di
tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu.
Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan
menyertai kamu."
Lalu berlututlah Yosafat
dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem pun sujud di
hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya. Kemudian orang Lewi dari
bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi
TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring.
Keesokan harinya
pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak
berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan
penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap
teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"
Setelah ia berunding
dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk
TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka
keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah
nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya!"
Ketika mereka mulai
bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat TUHANlah penghadangan
terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak
menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
Lalu bani Amon dan Moab
berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan
mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling
bunuh-membunuh.
Ketika orang Yehuda tiba
di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu.
Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang
terluput.
Lalu Yosafat dan
orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan
banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka
rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka
menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya.
Pada hari keempat mereka
berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya
orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang. Lalu pulanglah
sekalian orang Yehuda dan Yerusalem dengan Yosafat di depan. Mereka kembali ke
Yerusalem dengan sukacita, karena TUHAN telah membuat mereka bersukacita karena
kekalahan musuh mereka.
Mereka masuk ke Yerusalem dengan gambus dan kecapi dan nafiri, lalu menuju rumah TUHAN. Ketakutan yang dari Allah menghinggapi semua kerajaan negeri-negeri lain, ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN yang berperang melawan musuh-musuh Israel. Dan kerajaan Yosafat amanlah, karena Allahnya mengaruniakan keamanan kepadanya di segala penjuru.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 174; 29 Maret 2023"