Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 177; 01 Maret 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 177 Di Dalam 2
Raja-raja 5:1-27; 2 Raja-raja 6:1-33; 2 Raja-raja 7:1-20; 2 Raja-raja 8:1-15
2 Raja-Raja 5:1-27 Naaman Disembuhkan
Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya
dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada
orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak
perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah
gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di
Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari
penyakitnya."
Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya:
"Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu." Maka
jawab raja Aram: "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja
Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh
talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.
Ia menyampaikan surat itu kepada raja Israel, yang berbunyi:
"Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh
kepadamu Naaman, pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit
kustanya."
Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah
pakaiannya serta berkata: "Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan
menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan
seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan
lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku."
Segera sesudah didengar Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel
mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya:
"Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya
ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel."
Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di
depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan:
"Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih
kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka
bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN,
Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan
dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala
sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?"
Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya:
"Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah
bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah
dan engkau akan menjadi tahir."
Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan,
sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti
tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.
Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu.
Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Sekarang aku
tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu
terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!"
Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, yang di hadapan-Nya
aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa." Dan
walaupun Naaman mendesaknya supaya menerima sesuatu, ia tetap menolak.
Akhirnya berkatalah Naaman: "Jikalau demikian, biarlah diberikan
kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal, sebab hambamu ini
tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada
allah lain kecuali kepada TUHAN.
Dan kiranya TUHAN mengampuni hambamu ini dalam perkara yang berikut:
Apabila tuanku masuk ke kuil Rimon untuk sujud menyembah di sana, dan aku
menjadi pengapitnya, sehingga aku harus ikut sujud menyembah dalam kuil Rimon
itu, kiranya TUHAN mengampuni hambamu ini dalam hal itu."
Maka berkatalah Elisa kepadanya: "Pergilah dengan selamat!"
Setelah Naaman berjalan tidak berapa jauh dari padanya, berpikirlah Gehazi,
bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman,
orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN
yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima
sesuatu dari padanya."
Lalu Gehazi mengejar Naaman dari belakang. Ketika Naaman melihat ada
orang berlari-lari mengejarnya, turunlah ia dengan segera dari atas kereta
untuk mendapatkan dia dan berkata: "Selamat!" Jawabnya:
"Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku
dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah
berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian."
Naaman berkata: "Silakan, ambillah dua talenta." Naaman
mendesak dia, dan membungkus dua talenta perak dalam dua pundi-pundi dan dua
potong pakaian, lalu memberikannya kepada dua bujangnya; mereka ini mengangkut
semuanya di depan Gehazi.
Setelah mereka sampai ke bukit, disambutnyalah dari tangan mereka,
disimpannya di rumah, dan disuruhnya kedua orang itu pergi, maka pergilah
mereka. Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa
kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu ini tidak
pergi ke mana-mana!"
Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika
orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau
telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun,
kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,
tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak
cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan
kena kusta, putih seperti salju.
2
Raja-Raja 6:1-33
Kapak Timbul Tenggelam
Pada suatu hari berkatalah
rombongan nabi kepada Elisa: "Cobalah lihat, tempat tinggal kami di
dekatmu ini adalah terlalu sesak bagi kami.
Baiklah
kami pergi ke sungai Yordan dan masing-masing mengambil satu balok dari sana,
supaya kami membuat tempat tinggal untuk kami." Jawab Elisa:
"Pergilah!"
Lalu berkatalah seorang:
"Silakan, ikutlah dengan hamba-hambamu ini." Jawabnya: "Baik aku
akan ikut." Maka ikutlah ia dengan mereka. Setelah mereka sampai di sungai
Yordan, mereka pun menebang pohon-pohon.
Dan terjadilah, ketika
seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam
air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu barang
pinjaman!"
Tetapi berkatalah abdi
Allah: "Ke mana jatuhnya?" Lalu orang itu menunjukkan tempat itu
kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana,
maka timbullah mata kapak itu dibuatnya.
Lalu
katanya: "Ambillah." Orang itu mengulurkan tangannya dan
mengambilnya.
Tindakan Elisa Dalam Peperangan Melawan Aram
Raja negeri Aram sedang
berperang melawan Israel. Ia berunding dengan pegawai-pegawainya, lalu katanya:
"Ke tempat ini dan itu haruslah kamu turun menghadang." Tetapi abdi Allah menyuruh orang
kepada raja Israel mengatakan: "Awas, jangan lewat dari tempat itu, sebab
orang Aram sudah turun menghadang ke sana."
Sebab itu raja Israel
menyuruh orang-orang ke tempat yang disebutkan abdi Allah kepadanya.
Demikianlah Elisa memperingatkan kepadanya, supaya berawas-awas di sana, bukan
sekali dua kali saja.
Lalu mengamuklah hati
raja Aram tentang hal itu, maka dipanggilnyalah pegawai-pegawainya, katanya
kepada mereka: "Tidakkah dapat kamu memberitahukan kepadaku siapa dari
kita memihak kepada raja Israel?"
Tetapi berkatalah salah
seorang pegawainya: "Tidak tuanku raja, melainkan Elisa, nabi yang di
Israel, dialah yang memberitahukan kepada raja Israel tentang perkataan yang
diucapkan oleh tuanku di kamar tidurmu."
Berkatalah raja:
"Pergilah melihat, di mana dia, supaya aku menyuruh orang menangkap
dia." Lalu diberitahukanlah kepadanya: "Dia ada di Dotan." Maka dikirimnyalah ke sana kuda
serta kereta dan tentara yang besar. Sampailah mereka pada waktu malam, lalu
mengepung kota itu.
Ketika pelayan abdi
Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan
kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya:
"Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"
Jawabnya: "Jangan
takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai
mereka." Lalu berdoalah Elisa:
"Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN
membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan
kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.
Ketika orang-orang Aram
itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN: "Butakanlah
kiranya mata orang-orang ini." Maka dibutakan-Nyalah mata mereka, sesuai
dengan doa Elisa.
Kemudian berkatalah
Elisa kepada mereka: "Bukan ini jalannya dan bukan ini kotanya. Ikutlah
aku, maka aku akan mengantarkan kamu kepada orang yang kamu cari." Lalu
diantarkannya mereka ke Samaria.
Segera sesudah mereka
sampai ke Samaria berkatalah Elisa: "Ya TUHAN, bukalah mata orang-orang
ini, supaya mereka melihat." Lalu TUHAN membuka mata mereka, sehingga
mereka melihat, dan heran, mereka ada di tengah-tengah Samaria.
Lalu bertanyalah raja
Israel kepada Elisa, tatkala melihat mereka: "Kubunuhkah mereka,
bapak?" Tetapi jawabnya: "Jangan! Biasakah kaubunuh yang kautawan
dengan pedangmu dan dengan panahmu? Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di
depan mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka."
Disediakannyalah bagi
mereka jamuan yang besar, maka makan dan minumlah mereka. Sesudah itu
dibiarkannyalah mereka pulang kepada tuan mereka. Sejak itu tidak ada lagi
gerombolan-gerombolan Aram memasuki negeri Israel.
Tindakan Elisa Pada Waktu Samaria Dikepung
Sesudah itu Benhadad,
raja Aram, menghimpunkan seluruh tentaranya, lalu maju mengepung Samaria. Maka
terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga
sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab
tahi merpati berharga lima syikal perak.
Suatu kali ketika raja
Israel berjalan di atas tembok, datanglah seorang perempuan mengadukan halnya
kepada raja, sambil berseru: "Tolonglah, ya tuanku raja!" Jawabnya: "Jika TUHAN tidak
menolong engkau, dengan apakah aku dapat menolong engkau? Dengan hasil
pengirikankah atau hasil pemerasan anggur?"
Kemudian bertanyalah
raja kepadanya: "Ada apa?" Jawab perempuan itu: "Perempuan ini
berkata kepadaku: Berilah anakmu laki-laki, supaya kita makan dia pada hari
ini, dan besok akan kita makan anakku laki-laki. Jadi
kami memasak anakku dan memakan dia. Tetapi ketika aku berkata kepadanya pada
hari berikutnya: Berilah anakmu, supaya kita makan dia, maka perempuan ini
menyembunyikan anaknya."
Tatkala raja mendengar
perkataan perempuan itu, dikoyakkannyalah pakaiannya; dan sedang ia berjalan di
atas tembok, kelihatanlah kepada orang banyak, bahwa ia memakai kain kabung
pada kulit tubuhnya. Lalu
berkatalah raja: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih dari
pada itu, jika masih tinggal kepala Elisa bin Safat di atas tubuhnya pada hari
ini."
Adapun Elisa, duduk-duduk
di rumahnya, dan para tua-tua duduk bersama-sama dia. Raja menyuruh seorang
berjalan mendahuluinya, tetapi sebelum suruhan itu sampai kepada Elisa, Elisa
sudah berkata kepada para tua-tua itu: "Tahukah kamu, bahwa si pembunuh
itu menyuruh orang untuk memenggal kepalaku? Awas-awaslah, apabila suruhan itu
datang, segeralah tutup pintu dan tahanlah dia supaya orang itu jangan masuk.
Bukankah sudah kedengaran bunyi langkah tuannya di belakangnya?"
Selagi ia berbicara
dengan mereka, datanglah raja mendapatkan dia. Berkatalah raja kepadanya:
"Sesungguhnya, malapetaka ini adalah dari pada TUHAN. Mengapakah aku
berharap kepada TUHAN lagi?"
2
Raja-raja 7:1-20
Lalu berkatalah Elisa:
"Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini
sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan
berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria."
Tetapi perwira, yang
menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN
membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab
abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri,
tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."
Empat orang yang sakit
kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain:
"Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati?
Jika kita berkata:
Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di
sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang,
marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan
kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan
mati."
Lalu pada waktu senja
bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka
sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang
di sana.
Sebab TUHAN telah
membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang
besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Sesungguhnya
raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim
melawan kita, supaya mereka menyerang kita."
Karena itu bangkitlah
mereka melarikan diri pada waktu senja dengan meninggalkan kemah dan kuda dan
keledai mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja; mereka melarikan
diri menyelamatkan nyawanya.
Ketika orang-orang yang
sakit kusta itu sampai ke pinggir tempat perkemahan, masuklah mereka ke dalam
sebuah kemah, lalu makan dan minum. Sesudah itu mereka mengangkut dari sana
emas dan perak dan pakaian, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya. Lalu
datanglah mereka kembali, masuk ke dalam kemah yang lain dan mengangkut juga
barang-barang dari sana, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya.
Lalu berkatalah yang
seorang kepada yang lain: "Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini
ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti
sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita
pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja."
Mereka pergi, lalu berseru
kepada penunggu pintu gerbang kota dan menceritakan kepada orang-orang itu,
katanya: "Kami sudah masuk ke tempat perkemahan orang Aram, dan ternyata
tidak ada orang di sana, dan tidak ada suara manusia kedengaran, hanya ada kuda
dan keledai tertambat dan kemah-kemah ditinggalkan dengan begitu saja."
Para penunggu pintu
gerbang menyerukan dan memberitahukan hal itu ke istana raja. Sekalipun
masih malam, raja bangun juga, lalu berkata kepada para pegawainya:
"Baiklah kuterangkan kepadamu apa maksud orang Aram itu terhadap kita.
Mereka tahu bahwa kita ini menderita kelaparan, sebab itu mereka keluar dari
tempat perkemahan untuk menyembunyikan diri di padang, sambil berpikir: Apabila
orang Israel keluar dari dalam kota, kita akan menangkap mereka hidup-hidup,
kemudian kita masuk ke dalam kota."
Lalu salah seorang
pegawainya menjawab: "Baiklah kita ambil lima ekor dari kuda yang masih
tinggal di dalam kota ini; tentulah keadaannya seperti seluruh khalayak ramai
Israel yang sudah habis mati itu! Biarlah kita suruh saja orang pergi, supaya
kita lihat." Sesudah itu mereka
mengambil dua kereta kuda, kemudian raja menyuruh mereka menyusul tentara Aram
sambil berkata: "Pergilah melihatnya!"
Lalu pergilah mereka
menyusul orang-orang itu sampai ke sungai Yordan, dan tampaklah seluruh jalan
itu penuh dengan pakaian dan perkakas yang dilemparkan oleh orang Aram pada
waktu mereka lari terburu-buru. Kemudian pulanglah suruhan-suruhan itu dan
menceritakan hal itu kepada raja.
Maka keluarlah penduduk
kota itu menjarah tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang
terbaik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal, sesuai dengan
firman TUHAN.
Adapun raja telah
menempatkan perwira yang menjadi ajudannya itu mengawasi pintu gerbang, tetapi
rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu ia mati sesuai dengan
perkataan abdi Allah yang mengatakannya pada waktu raja datang mendapatkan dia.
Dan terjadi juga seperti
yang dikatakan abdi Allah itu kepada raja: "Dua sukat jelai akan berharga
sesyikal dan sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal, besok
kira-kira waktu ini di pintu gerbang Samaria."
Pada waktu itu si
perwira menjawab abdi Allah itu: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap
di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?", tetapi Elisa berkata:
"Sesungguhnya engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak
akan makan apa-apa dari padanya."
Demikianlah
terjadi kepada orang itu: Rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu
matilah ia.
2
Raja-Raja 8:1-15 Raja
Menolong Perempuan Sunem
Elisa telah berbicara
kepada perempuan yang anaknya dihidupkannya kembali, katanya: "Berkemaslah
dan pergilah bersama-sama dengan keluargamu, dan tinggallah di mana saja engkau
dapat menetap sebagai pendatang, sebab TUHAN telah mendatangkan kelaparan, yang
pasti menimpa negeri ini tujuh tahun lamanya."
Lalu berkemaslah
perempuan itu dan dilakukannyalah seperti perkataan abdi Allah itu. Ia pergi
bersama-sama dengan keluarganya, lalu tinggal menetap sebagai pendatang di
negeri orang Filistin tujuh tahun lamanya.
Dan setelah lewat
ketujuh tahun itu, pulanglah perempuan itu dari negeri orang Filistin. Kemudian
ia pergi mengadukan perihal rumahnya dan ladangnya kepada raja. Raja sedang berbicara kepada Gehazi,
bujang abdi Allah itu, katanya: "Cobalah ceritakan kepadaku tentang segala
perbuatan besar yang dilakukan Elisa."
Sedang ia menceritakan
kepada raja tentang Elisa menghidupkan anak yang sudah mati itu, tampaklah
perempuan yang anaknya dihidupkan itu datang mengadukan perihal rumahnya dan ladangnya
kepada raja. Lalu berkatalah Gehazi: "Ya tuanku raja! Inilah perempuan itu
dan inilah anaknya yang dihidupkan Elisa."
Lalu raja
bertanya-tanya, dan perempuan itu menceritakan semuanya kepadanya. Kemudian
raja menugaskan seorang pegawai istana menyertai perempuan itu dengan pesan:
"Pulangkanlah segala miliknya dan segala hasil ladang itu sejak ia
meninggalkan negeri ini sampai sekarang."
Elisa Di Damsyik
Elisa masuk ke Damsyik,
dan pada waktu itu Benhadad, raja Aram, sedang sakit. Ketika dikabarkan kepada
raja: "Sudah datang abdi Allah ke mari," berkatalah ia kepada Hazael:
"Ambillah persembahan, pergilah menyongsong abdi Allah itu dan mintalah
petunjuk TUHAN dengan perantaraannya: Sembuhkah aku dari penyakit ini?"
Lalu pergilah Hazael
menyongsong dia, diambilnyalah persembahan berupa segala barang yang
indah-indah dari Damsyik, sebanyak muatan empat puluh ekor unta. Sesudah
sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Anakmu Benhadad, raja
Aram, menyuruh aku menanyakan kepadamu: Apakah aku akan sembuh dari penyakit
ini?"
Jawab Elisa kepadanya:
"Pergilah, katakanlah kepadanya: Pastilah engkau sembuh. Namun demikian,
TUHAN telah memperlihatkan kepadaku, bahwa ia pasti mati dibunuh." Elisa
menatap dengan lama ke depan, lalu menangislah abdi Allah itu.
Hazael berkata:
"Mengapa tuanku menangis?" Jawab Elisa: "Sebab aku tahu bagaimana malapetaka yang akan
kaulakukan kepada orang Israel: kotanya yang berkubu akan kaucampakkan ke dalam
api, terunanya akan kaubunuh dengan pedang, bayinya akan kauremukkan dan
perempuannya yang mengandung akan kaubelah."
Sesudah itu berkatalah
Hazael: "Tetapi apakah hambamu ini, yang tidak lain dari anjing saja,
sehingga ia dapat melakukan hal sehebat itu?" Jawab Elisa: "TUHAN
telah memperlihatkan kepadaku, bahwa engkau akan menjadi raja atas
Aram."
Lalu ia pergi dan
meninggalkan Elisa dan setelah ia sampai kepada tuannya, berkatalah raja
kepadanya: "Apakah dikatakan Elisa kepadamu?" Jawabnya: "Ia
berkata kepadaku, bahwa pastilah engkau sembuh."
Tetapi keesokan harinya ia mengambil sehelai selimut yang telah dicelupkannya ke dalam air dan membentangkannya ke atas muka raja. Jadi matilah raja, dan Hazael menjadi raja menggantikan dia.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 177; 01 Maret 2023"