Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 172; 27 Maret 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk menyelesaikan
membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya perlu
meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa bagian
yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya setiap
harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 172 Di Dalam
1 Raja-Raja 17:8-24; 1 Raja-Raja 18:1-46; 1 Raja-raja 19:1-21; 1 Raja-Raja 20:1-22
1 Raja-Raja 17:8-24 Elia Dan Janda Di Sarfat
Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang
termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah
memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."
Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu
gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api.
Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit
air dalam kendi, supaya aku minum."
Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah
ambil juga bagiku sepotong roti." Perempuan
itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada
roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit
minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong
kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan
setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah
seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti
bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat
bagimu dan bagi anakmu.
Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu
tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai
pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Lalu pergilah perempuan
itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta
anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu
tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan
Elia. Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan
sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi.
Kata perempuan itu kepada Elia: "Apakah maksudmu datang ke mari, ya
abdi Allah? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk
menyebabkan anakku mati?" Kata Elia kepadanya: "Berikanlah anakmu itu
kepadaku." Elia mengambilnya dari pangkuan perempuan itu dan membawanya
naik ke kamarnya di atas, dan membaringkan anak itu di tempat tidurnya.
Sesudah itu ia berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku!
Apakah Engkau menimpakan kemalangan ini atas janda ini juga, yang menerima aku
sebagai penumpang, dengan membunuh anaknya?"
Lalu ia mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru
kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak
ini ke dalam tubuhnya." TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa
anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali.
Elia mengambil anak itu; ia membawanya turun dari kamar atas ke dalam
rumah dan memberikannya kepada ibunya. Kata Elia: "Ini anakmu, ia sudah
hidup!" Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu,
bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah
benar."
1
Raja-Raja 18:1-46 Obaja,
Pengawai Ahab, Bertemu Dengan Elia
Dan sesudah beberapa
lama, datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga:
"Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi
hujan ke atas muka bumi."
Lalu pergilah Elia
memperlihatkan diri kepada Ahab. Adapun kelaparan itu berat di Samaria. Sebab
itu Ahab telah memanggil Obaja yang menjadi kepala istana. Obaja itu seorang
yang sungguh-sungguh takut akan TUHAN.
Karena pada waktu Izebel
melenyapkan nabi-nabi TUHAN, Obaja mengambil seratus orang nabi, lalu
menyembunyikan mereka lima puluh lima puluh sekelompok dalam gua dan mengurus
makanan dan minuman mereka. Ahab
berkata kepada Obaja: "Jelajahilah negeri ini dan pergi ke segala mata air
dan ke semua sungai; barangkali kita menemukan rumput, sehingga kita dapat
menyelamatkan kuda dan bagal, dan tidak usah kita memotong seekor pun dari
hewan itu."
Lalu mereka membagi-bagi
tanah itu untuk menjelajahinya. Ahab pergi seorang diri ke arah yang satu dan
Obaja pergi ke arah yang lain. Sedang
Obaja di tengah jalan, ia bertemu dengan Elia. Setelah mengenali dia, ia sujud
serta bertanya: "Engkaukah ini, hai tuanku Elia?"
Jawab Elia kepadanya:
"Benar! Pergilah, katakan kepada tuanmu: Elia ada." Tetapi jawab
Obaja: "Apakah dosa yang telah kuperbuat, maka engkau hendak menyerahkan
hambamu ini kepada Ahab, supaya aku dibunuhnya?
Demi TUHAN, Allahmu,
yang hidup, sesungguhnya tidak ada bangsa atau kerajaan, yang tidak didatangi
suruhan tuanku Ahab untuk mencari engkau. Dan apabila orang berkata: Ia tidak
ada, maka ia menyuruh kerajaan atau bangsa itu bersumpah, bahwa engkau tidak
ditemukan di sana.
Dan sekarang engkau
berkata: Pergilah, katakan kepada tuanmu: Elia ada. Mungkin terjadi, apabila
aku sudah pergi dari padamu, Roh TUHAN mengangkat engkau ke tempat yang tidak
kuketahui. Kalau aku sampai kepada Ahab untuk memberitahukannya dan engkau
tidak didapatinya, tentulah ia akan membunuh aku, padahal hambamu ini dari
sejak kecil takut akan TUHAN.
Tidakkah diberitahukan
kepada tuanku apa yang telah kulakukan pada waktu Izebel membunuh nabi-nabi
TUHAN, bagaimana aku menyembunyikan seratus orang nabi-nabi TUHAN dalam gua,
lima puluh lima puluh sekelompok dan mengurus makanan dan minuman mereka? Dan
sekarang, mengapa engkau ini berkata: Pergilah, katakan kepada tuanmu: Elia
ada! Ia pasti akan membunuh aku."
Jawab
Elia: "Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang kulayani, sesungguhnya
hari ini juga aku akan memperlihatkan diri kepadanya."
Elia Bertemu Dengan Ahab
Lalu pergilah Obaja
menemui Ahab dan memberitahukan hal itu kepadanya. Kemudian Ahab pergi menemui
Elia. Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah
itu, yang mencelakakan Israel?"
Jawab Elia kepadanya:
"Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum
keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau
ini telah mengikuti para Baal.
Sebab itu, suruhlah
mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat
ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang
mendapat makan dari meja istana Izebel."
Elia Di Gunung Karmel
Ahab mengirim orang ke seluruh
Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel. Lalu
Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu
berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan
kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah
kata pun.
Lalu Elia berkata kepada
rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN,
padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.
Namun, baiklah diberikan
kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu,
memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh
menaruh api. Aku pun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke
atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api.
Kemudian biarlah kamu
memanggil nama allahmu dan aku pun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang
menjawab dengan api, dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya:
"Baiklah demikian!"
Kemudian Elia berkata
kepada nabi-nabi Baal itu: "Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu,
karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak
boleh menaruh api."
Mereka mengambil lembu
yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi
sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak
ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di
sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu.
Pada waktu tengah hari
Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah lebih keras, bukankah dia
allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian;
barangkali ia tidur, dan belum terjaga."
Maka mereka memanggil
lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti
kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka
kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara,
tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.
Kata Elia kepada seluruh
rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh
rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan
itu.
Kemudian Elia mengambil
dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. — Kepada Yakub ini telah
datang firman TUHAN: "Engkau akan bernama Israel." — Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah
demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat
dua sukat benih.
Ia menyusun kayu api,
memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu. Sesudah
itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas
korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya: "Buatlah
begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk kedua
kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan
mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya,
sehingga air mengalir
sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan air. Kemudian pada waktu mempersembahkan
korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham,
Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah
di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah
aku melakukan segala perkara ini.
Jawablah aku, ya TUHAN,
jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN,
dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
Lalu turunlah api TUHAN
menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang
dalam parit itu habis dijilatnya.
Ketika
seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata:
"TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
Kata Elia kepada mereka:
"Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorang pun dari mereka tidak boleh
luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan
menyembelih mereka di sana.
Kemudian berkatalah Elia
kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan
sudah kedengaran." Lalu
Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel,
lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
Setelah itu ia berkata
kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang
itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata
Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.
Pada ketujuh kalinya
berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari
laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang
keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."
Maka dalam sekejap mata
langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik
kereta lalu pergi ke Yizreel. Tetapi
kuasa TUHAN berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului
Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.
1
Raja-Raja 19:1-21 Elia
Ke Gunung Horeb
Ketika Ahab
memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia
membunuh semua nabi itu dengan pedang,
maka
Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya
para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira
pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari
mereka itu."
Maka takutlah ia, lalu
bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang
termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
Tetapi ia sendiri masuk
ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon
arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN,
ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek
moyangku."
Sesudah itu ia berbaring
dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh
dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!" Ketika
ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah
kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.
Tetapi malaikat TUHAN
datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah,
makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
Maka bangunlah ia, lalu
makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari
empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Allah Menyatakan Diri Di Gunung Horeb
Di sana masuklah ia ke
dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya,
demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" Jawabnya:
"Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang
Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh
nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan
mereka ingin mencabut nyawaku."
Lalu firman-Nya:
"Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka
TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan
bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan
sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
Dan sesudah gempa itu
datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu
datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Elia
mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan
berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi:
"Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
Jawabnya: "Aku
bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel
meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh
nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan
mereka ingin mencabut nyawaku."
Firman TUHAN kepadanya:
"Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan
setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.
Juga Yehu, cucu Nimsi,
haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari
Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau. Maka siapa yang
terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput
dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa.
Tetapi Aku akan
meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud
menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia."
Elisa Terpanggil
Setelah Elia pergi dari
sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas
pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu
dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.
Lalu Elisa meninggalkan
lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium
ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya
kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat
kepadamu."
Lalu berbaliklah ia dari
pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak
dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu
kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia,
lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
1
Raja-Raja 20:1-22 Samaria
Tertolong Dari Kepungan
Benhadad, raja Aram,
mengumpulkan seluruh tentaranya, tiga puluh dua orang raja bersama-sama dia
beserta kuda dan kereta. Lalu ia maju, ia mengepung Samaria dan memeranginya.
Kemudian ia mengirim
utusan ke kota itu, kepada Ahab, raja Israel, dengan pesan: "Beginilah
pesan Benhadad: Emasmu dan perakmu adalah milikku, dan juga isteri-isteri dan
anak-anakmu yang cantik-cantik adalah milikku." Raja Israel menjawab, katanya:
"Seperti bicaramu itulah, ya tuanku raja. Aku ini dengan segala yang ada
padaku adalah milikmu!"
Sesudah itu
utusan-utusan itu kembali dan berkata: "Beginilah pesan Benhadad: Memang
aku telah menyuruh orang kepadamu mengatakan: Emas dan perakmu, isteri-isteri
dan anak-anakmu harus kauserahkan kepadaku,
tetapi besok kira-kira
pada waktu ini, aku akan menyuruh pegawai-pegawaiku kepadamu dan mereka akan
menggeledah rumahmu dan rumah pegawai-pegawaimu, maka segala yang mereka lihat
dan ingini akan mereka ambil dan mereka bawa."
Lalu raja Israel
memanggil semua tua-tua negeri itu dan berkata: "Camkanlah, orang ini
mengikhtiarkan kecelakaan kita, sebab ia telah menyuruh orang kepadaku meminta
isteri-isteriku, anak-anakku, emas dan perakku, dan aku tidak menolak
memberikannya kepadanya."
Lalu kata semua tua-tua
dan segenap rakyat itu kepadanya: "Jangan dengarkan, jangan
luluskan!" Sebab itu ia berkata
kepada utusan-utusan Benhadad: "Katakanlah kepada tuanku raja: Segala yang
pertama kali kausuruhkan kepada hambamu ini, aku akan melakukannya, tetapi
tuntutan yang kemudian ini tidak dapat kupenuhi." Lalu pergilah
utusan-utusan itu dan menyampaikan jawab itu kepada Benhadad.
Benhadad menyuruh orang
kepada Ahab dengan pesan: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku,
bahkan lebih lagi dari pada itu, jika rakyat yang mengikut aku masih dapat
menjemput segenggam penuh debu puing Samaria!"
Tetapi raja Israel
menjawab, katanya: "Katakanlah! Orang yang baru menyandangkan pedang janganlah
memegahkan diri seperti orang yang sudah menanggalkannya." Segera sesudah Benhadad mendengar
perkataan itu, pada waktu ia sedang minum-minum dengan raja-raja di pondok,
berkatalah ia kepada pegawai-pegawainya: "Aturlah barisanmu," lalu
mereka mengatur barisannya melawan kota itu.
Tetapi tiba-tiba
tampillah seorang nabi kepada Ahab, raja Israel, serta berkata: "Beginilah
firman TUHAN: Sudahkah kaulihat semua orang yang sangat ramai itu? Bahwasanya
pada hari ini Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, supaya engkau
tahu, bahwa Akulah TUHAN."
Lalu bertanyalah Ahab:
"Dengan bantuan siapa?" Jawabnya: "Beginilah firman TUHAN:
Dengan bantuan orang-orang muda pengiring kepala-kepala daerah." Tanyanya
pula: "Siapakah yang akan memulai perang?" Jawabnya:
"Engkau!"
Kemudian ia menghitung
jumlah orang-orang muda pengiring kepala-kepala daerah itu. Ada dua ratus tiga
puluh dua orang banyaknya dan sesudah mereka itu ia menghitung jumlah seluruh
rakyat, yakni segenap orang Israel. Ada tujuh ribu orang banyaknya.
Lalu mereka maju
menyerang pada waktu tengah hari, sementara Benhadad minum-minum sampai mabuk
di pondoknya, bersama dengan ketiga puluh dua raja yang membantunya. Ketika orang-orang muda pengiring
kepala-kepala daerah itu maju menyerang lebih dahulu, maka Benhadad menyuruh
orang menyelidiknya, dan mereka memberitahukan kepadanya, demikian: "Ada
orang-orang maju menyerang dari Samaria."
Lalu katanya:
"Entah mereka datang dengan maksud damai, entah dengan maksud perang,
tangkaplah mereka hidup-hidup!"
Sementara
itu keluarlah mereka itu dari dalam kota, yakni orang-orang muda pengiring
kepala-kepala daerah dan juga tentara yang mengikuti mereka.
Lalu mereka
masing-masing membunuh lawan yang dihadapinya, sehingga orang Aram itu
melarikan diri dan dikejar oleh orang Israel. Tetapi Benhadad, raja Aram dapat
meluputkan diri dengan naik kuda, beserta sejumlah orang berkuda.
Juga raja Israel maju, lalu memusnahkan kuda dan kereta itu dan mendatangkan kekalahan yang besar kepada orang Aram. Lalu tampillah nabi itu kepada raja Israel dan berkata kepadanya: "Baiklah, kuatkanlah hatimu, pertimbangkan dan pikirkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab pada pergantian tahun raja Aram akan maju menyerang engkau."
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 172; 27 Maret 2023"