Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 109; 02 Januari 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 109 Di Dalam 1
Samuel 30:1-31; 1 Samuel 31:1-13; 1 Tawarikh 12:20-22; 1 Tawarikh 10:1-14; 1
Tawarikh 9:40-44; 2 Samuel 4:4; 2 Samuel 1:1-27
1 Samuel 30:1-31 Ziklag Terbakar – Pembalasan Daud
Kepada Orang Amalek
Ketika Daud serta orang-orangnya sampai ke Ziklag pada hari yang ketiga,
orang Amalek telah menyerbu Tanah Negeb dan Ziklag; Ziklag telah dikalahkan
oleh mereka dan dibakar habis. Perempuan-perempuan dan semua orang yang ada di
sana, tua dan muda, telah ditawan mereka, dengan tidak membunuh seorang pun;
mereka menggiring sekaliannya, kemudian meneruskan perjalanannya.
Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu
terbakar habis, dan isteri mereka serta anak mereka yang laki-laki dan
perempuan telah ditawan. Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama
dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis.
Juga kedua isteri Daud ditawan, yakni Ahinoam, perempuan Yizreel, dan
Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel itu. Dan Daud sangat terjepit, karena
rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah
pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud
menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.
Lalu Daud memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh:
"Bawalah efod itu kepadaku." Maka Abyatar membawa efod itu kepada
Daud. Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku
mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman
kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul
mereka dan melepaskan para tawanan."
Lalu pergilah Daud beserta keenam ratus orang yang bersama-sama dengan
dia, dan sampailah mereka ke sungai Besor. Sementara orang-orang yang mau
tinggal di belakang berhenti di sana, maka Daud melanjutkan pengejaran itu
beserta empat ratus orang. Dua ratus orang yang terlalu lelah untuk
menyeberangi sungai Besor itu, berhenti di sana.
Kemudian mereka menemui seorang Mesir di padang lalu membawanya kepada
Daud. Mereka memberi dia roti, lalu makanlah ia, kemudian mereka memberi dia
minum air, dan memberikan kepadanya sepotong kue ara dan dua buah kue kismis,
dan setelah dimakannya, ia segar kembali, sebab ia tidak makan dan minum selama
tiga hari tiga malam.
Kemudian bertanyalah Daud kepadanya: "Budak siapakah engkau dan
dari manakah engkau?" Jawabnya: "Aku ini seorang pemuda Mesir, budak
kepunyaan seorang Amalek. Tuanku meninggalkan aku, karena tiga hari yang lalu
aku jatuh sakit. Kami telah menyerbu Tanah Negeb orang Kreti dan daerah Yehuda
dan Tanah Negeb Kaleb, dan Ziklag telah kami bakar habis."
Daud bertanya kepadanya: "Dapatkah engkau menunjuk jalan kepadaku
ke gerombolan itu?" Katanya: "Bersumpahlah kepadaku demi Allah, bahwa
engkau tidak akan membunuh aku, dan tidak akan menyerahkan aku ke dalam tangan
tuanku itu, maka aku akan menunjuk jalan kepadamu ke gerombolan itu."
Ia menunjuk jalan kepada Daud ke sana, dan tampaklah orang-orang itu
berpencar-pencar di atas seluruh daerah itu, sambil makan, minum dan mengadakan
perayaan karena jarahan yang besar, yang telah dirampas mereka dari tanah orang
Filistin dan dari tanah Yehuda.
Dan pada keesokan harinya Daud menghancurkan mereka dari pagi-pagi buta
sampai matahari terbenam; tidak ada seorang pun dari mereka yang lolos, kecuali
empat ratus orang muda yang melarikan diri dengan menunggang unta.
Daud melepaskan semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga
kedua isterinya dapat dilepaskan Daud. Tidak ada yang hilang pada mereka, dari
hal yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan,
dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu
dibawa Daud kembali.
Daud mengambil segala kambing domba dan lembu; semuanya itu digiring
mereka di hadapannya, serta berkata: "Inilah jarahan Daud." Ketika
Daud sampai kepada kedua ratus orang yang telah terlalu lelah untuk mengikuti
Daud, yang telah dibiarkannya tinggal di dekat sungai Besor, maka keluarlah
orang-orang ini menyongsong Daud dan menyongsong rakyat yang bersama-sama
dengan dia. Daud mendekati orang-orang itu dan memberi salam kepada mereka.
Kemudian mulailah berbicara semua orang jahat dan orang dursila di
antara orang-orang, yang ikut pergi bersama-sama dengan Daud itu, katanya:
"Karena mereka tidak ikut pergi bersama-sama dengan kita, janganlah kita
berikan kepada mereka apa-apa dari jarahan yang kita selamatkan itu, kecuali
kepada masing-masing mereka isterinya dan anak-anaknya. Itu boleh mereka bawa,
dan biarlah mereka pergi!"
Tetapi Daud berkata: "Janganlah kamu, saudara-saudaraku, berbuat
demikian, dengan apa yang diberikan TUHAN kepada kita; sebab Ia telah
melindungi kita, dan menyerahkan ke dalam tangan kita gerombolan yang menyerang
kita.
Siapa yang mau mendengarkan kamu dalam perkara ini? Sebab, bagian orang
yang tinggal di dekat barang-barang adalah sama seperti bagian orang yang pergi
berperang; itu akan dibagi sama-sama." Dan demikianlah halnya sejak hari
itu dan seterusnya; hal itu ditentukannya menjadi ketetapan dan peraturan bagi
orang Israel sampai sekarang.
Daud Mengirim Pemberian Kepada Para Tua-Tua Di Yehuda
Ketika Daud sampai ke Ziklag, dikirimnyalah sebagian dari jarahan itu
kepada para tua-tua di Yehuda, kepada teman-temannya, dengan pesan:
"Inilah pemberian kepadamu dari jarahan yang dirampas dari musuh
TUHAN," yakni kepada yang di Betel, kepada yang di Ramot di Tanah Selatan,
kepada yang di Yatir,
kepada yang di Aroër, kepada yang di Sifmot, kepada yang di Estemoa, kepada
yang di Rakhal, kepada yang di kota-kota orang Yerahmeel, kepada yang di
kota-kota orang Keni, kepada yang di Horma, kepada yang di Bor-Asan, kepada
yang di Atakh, kepada yang di Hebron dan kepada segala tempat di mana Daud
dengan orang-orangnya mengembara.
1 Samuel 31:1-13 Saul Mati
Sementara itu orang Filistin berperang melawan orang Israel. Orang-orang
Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh
di pegunungan Gilboa.
Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan
Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul. Kemudian makin beratlah
pertempuran itu bagi Saul; para pemanah menjumpainya, dan melukainya dengan
parah.
Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: "Hunuslah pedangmu
dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini
menikam aku dan memperlakukan aku sebagai permainan." Tetapi pembawa
senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang
itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.
Ketika pembawa senjatanya melihat, bahwa Saul telah mati, ia pun
menjatuhkan dirinya ke atas pedangnya, lalu mati bersama-sama dengan Saul. Jadi
Saul, ketiga anaknya dan pembawa senjatanya, dan seluruh tentaranya sama-sama
mati pada hari itu.
Ketika dilihat orang-orang Israel, yang di seberang lembah dan yang di
seberang sungai Yordan, bahwa tentara Israel telah melarikan diri, dan bahwa
Saul serta anak-anaknya sudah mati, maka mereka meninggalkan kota-kota mereka
lalu melarikan diri juga; kemudian datanglah orang Filistin dan menetap di
sana.
Ketika keesokan harinya orang Filistin datang merampasi orang-orang yang
mati terbunuh itu, didapati mereka Saul dan ketiga anaknya tergelimpang di
pegunungan Gilboa. Mereka memancung kepala Saul, merampas senjata-senjatanya
dan menyuruh orang berkeliling di negeri orang Filistin untuk menyampaikan
kabar itu di kuil berhalanya dan kepada rakyat.
Kemudian mereka menaruh senjata-senjata Saul di kuil Asytoret, dan
mayatnya dipakukan mereka di tembok kota Bet-Sean. Ketika penduduk
Yabesh-Gilead mendengar tentang apa yang telah dilakukan orang Filistin kepada
Saul,
maka bersiaplah segenap orang gagah perkasa, mereka berjalan terus
semalam-malaman, lalu mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya dari tembok
kota Bet-Sean. Kemudian pulanglah mereka ke Yabesh dan membakar mayat-mayat itu
di sana. Mereka mengambil tulang-tulangnya lalu menguburkannya di bawah pohon
tamariska di Yabesh. Sesudah itu berpuasalah mereka tujuh hari lamanya.
1 Tawarikh 12:20-22
Pada perjalanannya ke Ziklag sebagian dari suku Manasye: Adnah, Yozabad,
Yediael, Mikhael, Yozabad, Elihu dan Ziletai, kepala-kepala pasukan seribu suku
Manasye menyeberang memihak kepadanya. Mereka ini membantu Daud melawan
gerombolan, sebab mereka semua adalah pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dan
kepala dalam tentara. Dari hari ke hari orang datang kepada Daud untuk membantu
dia sehingga mereka menjadi tentara yang besar, seperti bala tentara Allah.
1 Tawarikh 10:1-14 Saul Mati
Orang Filistin berperang melawan orang Israel. Orang-orang Israel
melarikan diri dari hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh di
pegunungan Gilboa. Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan
menewaskan Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul.
Kemudian makin beratlah pertempuran itu bagi Saul; para pemanah
menjumpainya dan melukainya. Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya:
"Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang
tidak bersunat ini memperlakukan aku sebagai permainan." Tetapi pembawa
senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang
itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.
Ketika pembawa senjatanya melihat, bahwa Saul telah mati, ia pun
menjatuhkan dirinya ke atas pedangnya, lalu mati. Jadi Saul, ketiga anaknya dan
segenap keluarganya sama-sama mati.
Ketika dilihat seluruh orang Israel yang di lembah, bahwa tentara telah
melarikan diri, dan bahwa Saul serta anak-anaknya sudah mati, maka mereka
meninggalkan kota-kota mereka lalu melarikan diri juga; kemudian datanglah
orang Filistin dan menetap di sana.
Ketika keesokan harinya orang Filistin datang merampasi orang-orang yang
mati terbunuh itu, didapati mereka Saul dan anak-anaknya tergelimpang di
pegunungan Gilboa. Mereka merampasinya dan mengambil kepala Saul dan
senjata-senjatanya, lalu menyuruh orang berkeliling di negeri orang Filistin
untuk menyampaikan kabar itu kepada berhala-berhala mereka dan kepada rakyat.
Kemudian mereka menaruh senjata-senjata Saul di kuil allah mereka,
tetapi batu kepalanya dipakukan mereka di rumah Dagon. Ketika seluruh
Yabesh-Gilead mendengar tentang segala yang telah dilakukan orang Filistin
terhadap Saul,
maka bersiaplah segenap orang gagah perkasa, lalu pergi mengambil mayat
Saul dan mayat anak-anaknya. Mereka membawanya ke Yabesh dan menguburkan
tulang-tulang mereka di bawah pohon besar, di Yabesh. Sesudah itu berpuasalah
mereka tujuh hari lamanya.
Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap
TUHAN, oleh karena ia tidak berpegang pada firman TUHAN, dan juga karena ia
telah meminta petunjuk dari arwah, dan tidak meminta petunjuk TUHAN. Sebab itu
TUHAN membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai.
1
Tawarikh 9:40-44
Anak Yonatan ialah
Meribaal, dan Meribaal memperanakkan Mikha. Anak Mikha ialah Piton, Melekh,
Tahrea dan Ahas. Ahas memperanakkan Yaera; Yaera memperanakkan Alemet, Azmawet
dan Zimri; Zimri memperanakkan Moza.
Moza memperanakkan Bina,
dan anak orang ini ialah Refaya, dan anak orang ini ialah Elasa, dan anak orang
ini ialah Azel. Azel
mempunyai enam orang anak dan inilah nama-nama mereka: Azrikam, Bokhru, Ismael,
Searya, Obaja dan Hanan. Itulah anak-anak Azel.
2
Samuel 4:4
Yonatan, anak Saul,
mempunyai seorang anak laki-laki, yang cacat kakinya. Ia berumur lima tahun,
ketika datang kabar tentang Saul dan Yonatan dari Yizreel. Inang pengasuhnya
mengangkat dia pada waktu itu, lalu lari, tetapi karena terburu-buru larinya,
anak itu jatuh dan menjadi timpang. Ia bernama Mefiboset.
2
Samuel 1:1-27 Daud
Menerima Kabar Kematian Saul
Setelah Saul mati, dan
ketika Daud kembali sesudah memukul kalah orang Amalek dan tinggal dua hari di
Ziklag, maka datanglah pada hari ketiga
seorang dari tentara, dari pihak Saul, dengan pakaian terkoyak-koyak dan tanah
di atas kepala. Ketika ia sampai kepada Daud, sujudlah ia ke tanah dan
menyembah.
Bertanyalah Daud kepadanya:
"Dari manakah engkau?" Jawabnya kepadanya: "Aku lolos dari
tentara Israel." Bertanyalah pula Daud kepadanya: "Apakah yang
terjadi? Coba ceriterakan kepadaku." Jawabnya: "Rakyat telah
melarikan diri dari pertempuran; bukan saja banyak dari rakyat yang gugur dan
mati, tetapi Saul dan Yonatan, anaknya, juga sudah mati."
Lalu Daud berkata kepada
orang muda yang membawa kabar kepadanya itu: "Bagaimana kauketahui, bahwa
Saul dan Yonatan, anaknya, sudah mati?"
Orang
muda yang membawa kabar kepadanya itu berkata: "Kebetulan aku ada di
pegunungan Gilboa; maka tampaklah Saul bertelekan pada tombaknya, sedang
kereta-kereta dan orang-orang berkuda mengejarnya.
Ketika menoleh ke
belakang, ia melihat aku, lalu memanggil aku; dan aku berkata: Ya tuanku. Ia bertanya
kepadaku: Siapakah engkau? Jawabku kepadanya: Aku seorang Amalek.
Lalu katanya kepadaku:
Datanglah ke mari dan bunuhlah aku, sebab kekejangan telah menyerang aku,
tetapi aku masih bernyawa. Aku
datang ke dekatnya dan membunuh dia, sebab aku tahu, ia tidak dapat hidup terus
setelah jatuh. Aku mengambil jejamang yang ada di kepalanya, dan gelang yang
ada pada lengannya, dan inilah dia kubawa kepada tuanku."
Lalu Daud memegang
pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia
berbuat demikian juga. Dan
mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul,
karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka
telah gugur oleh pedang.
Kemudian bertanyalah
Daud kepada orang muda yang membawa kabar itu kepadanya: "Asalmu dari
mana?" Jawabnya: "Aku ini anak perantau, orang Amalek." Kemudian berkatalah Daud kepadanya:
"Bagaimana? Tidakkah engkau segan mengangkat tanganmu memusnahkan orang
yang diurapi TUHAN?"
Lalu Daud memanggil salah
seorang dari anak buahnya dan berkata: "Ke mari, paranglah dia."
Orang itu memarangnya, sehingga mati.
Dan
Daud berkata kepadanya: "Kautanggung sendiri darahmu, sebab mulutmulah
yang menjadi saksi menentang engkau, karena berkata: Aku telah membunuh orang
yang diurapi TUHAN."
Ratapan Daud Karena Saul Dan Yonatan
Daud menyanyikan
nyanyian ratapan ini karena Saul dan Yonatan, anaknya, dan ia memberi perintah
untuk mengajarkan nyanyian ini kepada bani Yehuda; itu ada tertulis dalam Kitab
Orang Jujur.
Kepermaianmu, hai
Israel, mati terbunuh di bukit-bukitmu! Betapa gugur para pahlawan! Janganlah
kabarkan itu di Gat, janganlah beritakan itu di lorong-lorong Askelon, supaya
jangan bersukacita anak-anak perempuan orang Filistin, supaya jangan beria-ria
anak-anak perempuan orang-orang yang tidak bersunat!
Hai gunung-gunung di
Gilboa! jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu, hai padang-padang
pembawa kematian! Sebab di sanalah perisai para pahlawan dilumuri, perisai Saul
yang tidak diurapi dengan minyak.
Tanpa darah orang-orang
yang mati terbunuh dan tanpa lemak para pahlawan panah Yonatan tidak pernah
berpaling pulang, dan pedang Saul tidak kembali dengan hampa. Saul dan Yonatan,
orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak
terpisah. Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat dari
singa.
Hai anak-anak perempuan
Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari
kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu. Betapa gugur para
pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu.
Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan. Betapa gugur para pahlawan dan musnah senjata-senjata perang!
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 109; 02 Januari 2023"