Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 129; 12 Februari 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 129 Di Dalam
2 Samuel 17:15-29; 2 Samuel 18:1-33; 2 Samuel 19:1-30; Mazmur 3:1-8; Mazmur
63:1-11
2 Samuel 17:15-29 Daud Ke Mahanaim
Sesudah itu berkatalah Husai kepada Zadok dan kepada Abyatar, imam-imam
itu: "Ini dan itu dinasihatkan Ahitofel kepada Absalom dan kepada para
tua-tua Israel, tetapi ini dan itu kunasihatkan. Oleh sebab itu, suruhlah
dengan segera memberitahukan kepada Daud, demikian: Pada malam ini janganlah
bermalam di tempat-tempat penyeberangan ke padang gurun, tetapi menyeberanglah
dengan segera, supaya jangan raja dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan
dia itu ditelan habis."
Yonatan dan Ahimaas menunggu di En-Rogel, dan setiap kali ada seorang
budak perempuan yang datang membawa kabar kepada mereka; dan mereka pun
langsung memberitahu raja Daud, sebab mereka tidak boleh dilihat memasuki kota.
Tetapi seorang anak melihat mereka, lalu memberitahu Absalom. Jadi pergilah
keduanya dengan segera, dan sampailah mereka ke rumah seseorang di Bahurim yang
mempunyai sumur di halamannya; maka turunlah mereka ke dalamnya.
Kemudian perempuan itu mengambil kain tudungan, membentangkannya di atas
mulut sumur itu dan menaburkan butir-butir gandum di atasnya, sehingga tidak
kelihatan apa-apa. Sampailah orang-orang Absalom kepada perempuan itu di
rumahnya, lalu bertanya: "Di manakah Ahimaas dan Yonatan?" Jawab
perempuan itu kepada mereka: "Mereka telah menyeberangi sungai itu."
Kemudian mereka mencari, tetapi tidak mendapatnya, lalu pulanglah mereka ke
Yerusalem.
Setelah orang-orang itu pergi, keluarlah keduanya dari sumur, lalu pergi
memberitahu raja Daud, kata mereka kepada Daud: "Bersiaplah dan
seberangilah dengan segera sungai ini, sebab ini dan itu dinasihatkan Ahitofel
terhadap kamu." Lalu bersiaplah
Daud dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia, dan mereka menyeberangi
sungai Yordan. Pada waktu fajar tidak ada seorang pun yang ketinggalan, yang
tidak menyeberangi sungai Yordan.
Ketika dilihat Ahitofel, bahwa nasihatnya tidak dipedulikan,
dipasangnyalah pelana keledainya, lalu berangkatlah ia ke rumahnya, ke kotanya;
ia mengatur urusan rumah tangganya, kemudian menggantung diri. Demikianlah ia
mati, lalu ia dikuburkan dalam kuburan ayahnya.
Maka sampailah Daud ke Mahanaim, ketika Absalom menyeberangi sungai
Yordan dengan seluruh orang Israel yang menyertainya. Absalom telah mengangkat
Amasa menggantikan Yoab untuk mengepalai tentara. Amasa adalah anak seorang
yang bernama Yitra, seorang Ismael yang telah memperisteri Abigal binti Nahas,
saudara perempuan Zeruya ibu Yoab.
Lalu orang Israel dan Absalom berkemah di tanah Gilead. Ketika Daud tiba di Mahanaim, maka Sobi bin
Nahas, dari Raba, kota bani Amon, dan Makhir bin Amiel, dari Lodebar, dan
Barzilai, orang Gilead, dari Rogelim, membawa tempat tidur, pasu, periuk
belanga, juga gandum, jelai, tepung, bertih gandum, kacang babi, kacang merah
besar, kacang merah kecil, madu, dadih, kambing domba dan keju lembu bagi Daud
dan bagi rakyat yang bersama-sama dengan dia, untuk dimakan, sebab kata mereka:
"Rakyat ini tentu telah menjadi lapar, lelah dan haus di padang
gurun."
2
Samuel 18:1-33 Absalom
Terpukul Kalah Dan Mati
Daud memeriksa barisan
tentara yang bersama-sama dengan dia, kemudian ia mengangkat kepala pasukan
seribu dan kepala pasukan seratus atas mereka. Lalu
Daud menyuruh tentara itu maju berperang, sepertiga di bawah perintah Yoab,
sepertiga lagi di bawah perintah Abisai, anak Zeruya, adik Yoab, dan sepertiga
lainnya di bawah perintah Itai, orang Gat itu. Lalu berkatalah raja kepada
rakyat: "Aku juga akan maju berperang bersama-sama dengan kamu."
Tetapi tentara itu
berkata: "Janganlah tuanku maju berperang; sebab apabila kami terpaksa
melarikan diri, maka mereka tidak akan menghiraukan kami; bahkan sekalipun mati
separuh dari pada kami, mereka tidak akan menghiraukan kami; tetapi tuanku sama
harganya dengan sepuluh ribu orang dari pada kami. Sebab itu, adalah lebih
baik, bahwa tuanku bersedia menolong kami dari kota."
Kemudian berkatalah raja
kepada mereka: "Apa yang kamu pandang baik akan kuperbuat." Lalu
berdirilah raja di sisi pintu gerbang dan seluruh tentara itu berjalan ke luar,
beratus-ratus dan beribu-ribu. Dan
raja memerintahkan kepada Yoab, Abisai dan Itai, demikian: "Perlakukanlah
Absalom, orang muda itu dengan lunak karena aku." Dan seluruh tentara
mendengar, ketika raja memberi perintah itu kepada semua kepala pasukan
mengenai Absalom.
Lalu tentara itu maju ke
padang menyerang orang Israel, dan terjadilah pertempuran di hutan Efraim. Tentara
Israel terpukul kalah di sana oleh orang-orang Daud, dan pada hari itu
terjadilah di sana pertumpahan darah yang dahsyat: dua puluh ribu orang tewas.
Kemudian pertempuran
meluas dari sana meliputi seluruh daerah itu, dan hutan itu memakan lebih
banyak orang di antara tentara dari pada yang dimakan pedang pada hari itu. Kebetulan Absalom bertemu dengan
orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di
bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya
pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang
bagal yang dikendarainya berlari terus.
Seseorang melihatnya, lalu
memberitahu Yoab, katanya: "Aku melihat Absalom tergantung pada pohon
tarbantin." Yoab berkata kepada orang yang memberitahu kepadanya itu:
"Apa? Jika engkau melihatnya, mengapa engkau tidak membanting dia ke tanah
di tempat itu juga? Maka selayaknya aku memberi engkau sepuluh syikal perak dan
satu ikat pinggang."
Tetapi orang itu berkata
kepada Yoab: "Sekalipun aku mendapat seribu syikal perak di telapak
tanganku, takkan aku menjamah anak raja itu, sebab di depan telinga kamilah
raja memberi perintah kepadamu dan kepada Abisai dan kepada Itai, katanya:
Lindungilah Absalom orang muda itu, karena aku. Sebaliknya,
jika aku mencabut nyawanya dengan khianat tidak ada sesuatu pun yang tinggal
tersembunyi kepada raja — maka engkau akan menjauhkan diri."
Tetapi Yoab berkata:
"Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti ini." Lalu
diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom,
sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu. Kemudian sepuluh bujang, pembawa
senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan membunuh dia.
Sesudah itu Yoab meniup
sangkakala, sehingga tentara berhenti mengejar orang Israel; sebab Yoab mau
menahan tentaranya itu. Lalu
mereka mengambil mayat Absalom dan melemparkannya ke dalam lobang yang besar di
hutan itu, kemudian mereka mendirikan di atasnya timbunan batu yang sangat
besar. Dan seluruh orang Israel melarikan diri, masing-masing ke kemahnya.
Sewaktu hidupnya Absalom
telah mendirikan bagi dirinya sendiri tugu yang sekarang ada di Lembah Raja,
sebab katanya: "Aku tidak ada anak laki-laki untuk melanjutkan ingatan
kepada namaku." Dan ia telah menamai tugu itu menurut namanya sendiri;
sebab itu sampai hari ini tugu itu dinamai orang: tugu peringatan Absalom.
Kabar Kematian Absalom Disampaikan Kepada Daud
Kemudian berkatalah
Ahimaas bin Zadok: "Biarlah aku berlari menyampaikan kabar yang baik itu
kepada raja, bahwa TUHAN telah memberi keadilan kepadanya dengan melepaskan dia
dari tangan musuhnya." Tetapi berkatalah Yoab kepadanya: "Pada hari
ini bukan engkau yang menjadi pembawa kabar, pada hari lain boleh engkau yang
menyampaikan kabar, tetapi pada hari ini engkau tidak akan menyampaikan kabar
karena anak raja sudah mati."
Lalu berkatalah Yoab
kepada seorang Etiopia: "Pergilah, beritahukanlah kepada raja apa yang
kaulihat." Orang Etiopia itu sujud menyembah kepada Yoab, lalu berlari
pergi. Tetapi berkatalah sekali lagi
Ahimaas bin Zadok kepada Yoab: "Apa pun yang terjadi, izinkanlah juga aku
berlari pergi menyusul orang Etiopia itu." Tetapi kata Yoab: "Mengapa
juga engkau mau berlari pergi, anakku? Apakah engkau membawa kabar yang
menguntungkanmu?"
Jawabnya: "Apa pun
yang terjadi, aku mau berlari pergi." Lalu berkatalah Yoab kepadanya:
"Kalau demikian larilah." Maka berlarilah Ahimaas mengambil jalan
dari Lembah Yordan, sehingga ia mendahului orang Etiopia itu. Adapun
Daud duduk di antara kedua pintu gerbang sedang penjaga naik ke sotoh pintu
gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah
orang datang berlari, seorang diri saja.
Berserulah penjaga
memberitahu raja, lalu raja berkata: "Jika ia seorang diri, maka kabar
yang baiklah disampaikannya." Sementara orang itu mendekat, penjaga itu melihat seorang lain
datang berlari, lalu penjaga itu menyerukan kepada penunggu pintu gerbang,
katanya: "Lihat, ada lagi orang datang berlari, seorang diri."
Berkatalah raja: "Itu pun pembawa kabar yang baik."
Sesudah itu berkatalah
penjaga: "Aku lihat cara berlari orang yang pertama itu seperti cara
berlari Ahimaas bin Zadok." Berkatalah raja: "Itu orang baik, ia
datang membawa kabar yang baik."
Lalu
Ahimaas berseru, katanya kepada raja: "Selamat!" Kemudian sujudlah ia
menyembah kepada raja dengan mukanya ke tanah serta berkata: "Terpujilah
TUHAN, Allahmu, yang telah menyerahkan orang-orang yang menggerakkan tangannya
melawan tuanku raja."
Lalu bertanyalah raja:
"Selamatkah Absalom, orang muda itu?" Jawab Ahimaas: "Aku
melihat keributan yang besar, ketika Yoab menyuruh pergi hamba raja, hambamu
ini, tetapi aku tidak tahu apa itu."
Kemudian
berkatalah raja: "Pergilah ke samping, berdirilah di sini." Ia pergi
ke samping dan tinggal berdiri.
Maka datanglah orang
Etiopia itu. Kata orang Etiopia itu: "Tuanku raja mendapat kabar yang
baik, sebab TUHAN telah memberi keadilan kepadamu pada hari ini dengan
melepaskan tuanku dari tangan semua orang yang bangkit menentang tuanku." Tetapi bertanyalah raja kepada orang
Etiopia itu: "Selamatkah Absalom, orang muda itu?" Jawab orang
Etiopia itu: "Biarlah seperti orang muda itu musuh tuanku raja dan semua
orang yang bangkit menentang tuanku untuk berbuat jahat."
Kesedihan Daud
Maka terkejutlah raja
dan dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah
perkataannya sambil berjalan: "Anakku Absalom, anakku, anakku Absalom! Ah,
kalau aku mati menggantikan engkau, Absalom, anakku, anakku!"
2
Samuel 19:1-30
Lalu diberitahukanlah
kepada Yoab: "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena
Absalom." Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh
tentara, sebab pada hari itu tentara itu mendengar orang berkata: "Raja
bersusah hati karena anaknya."
Sebab
itu tentara itu masuk kota dengan diam-diam pada hari itu, seperti tentara yang
kena malu kembali dengan diam-diam karena melarikan diri dari pertempuran.
Raja menyelubungi
mukanya, dan dengan suara nyaring merataplah raja: "Anakku Absalom,
Absalom, anakku, anakku!" Lalu
masuklah Yoab menghadap raja di kediamannya serta berkata: "Pada hari ini
engkau mempermalukan semua hambamu, yang telah menyelamatkan nyawamu pada hari
ini dan nyawa anak-anakmu laki-laki dan perempuan dan nyawa isteri-isterimu dan
nyawa gundik-gundikmu,
dengan mencintai
orang-orang yang benci kepadamu, dan dengan membenci orang-orang yang cinta
kepadamu! Karena pada hari ini engkau menunjukkan bahwa panglima-panglima dan
anak buah tidak berarti apa-apa bagimu. Bahkan aku mengerti pada hari ini,
bahwa seandainya Absalom masih hidup dan kami semua mati pada hari ini, maka
hal itu kaupandang baik.
Oleh sebab itu,
bangunlah, pergilah ke luar dan berbicaralah menenangkan hati orang-orangmu.
Sebab aku bersumpah demi TUHAN, apabila engkau tidak keluar, maka seorang pun
tidak akan ada yang tinggal bersama-sama dengan engkau pada malam ini; dan hal
ini berarti celaka bagimu melebihi segala celaka yang telah kaualami sejak
kecilmu sampai sekarang."
Lalu bangunlah raja dan
duduk di pintu gerbang. Maka diberitahukanlah kepada seluruh rakyat, demikian:
"Ketahuilah, raja duduk di pintu gerbang." Kemudian datanglah seluruh
rakyat itu menghadap raja. Adapun orang Israel sudah melarikan diri,
masing-masing ke kemahnya.
Pemikiran Untuk Membawa Daud Kembali
Seluruh rakyat dari
semua suku Israel berbantah-bantah, katanya: "Raja telah melepaskan kita
dari tangan musuh kita, dialah yang telah menyelamatkan kita dari tangan orang
Filistin. Dan sekarang ia sudah melarikan diri dari dalam negeri karena
Absalom;
tetapi Absalom yang
telah kita urapi untuk memerintah kita, sudah mati dalam pertempuran. Maka
sekarang, mengapa kamu berdiam diri dengan tidak membawa raja kembali?" Raja Daud telah menyuruh orang
kepada Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, dengan pesan: "Berbicaralah
kepada para tua-tua Yehuda, demikian: Mengapa kamu menjadi yang terakhir untuk
membawa raja kembali ke istananya?" Sebab perkataan seluruh Israel telah
sampai kepada raja.
"Kamulah
saudara-saudaraku, kamulah darah dagingku; mengapa kamu menjadi yang terakhir
untuk membawa raja kembali? Dan
kepada Amasa haruslah kamu katakan: Bukankah engkau darah dagingku? Beginilah
kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika engkau tidak
tetap menjadi panglimaku menggantikan Yoab."
Demikianlah
dibelokkannya hati semua orang Yehuda secara serentak, sehingga mereka menyuruh
menyampaikan kepada raja pesan ini: "Kembalilah, tuanku dan semua anak
buahmu."
Raja Berangkat Pulang – Simei Menyongsong Raja
Lalu berangkatlah raja
pulang dan sampailah ia ke tepi sungai Yordan. Sementara itu orang Yehuda telah
sampai ke Gilgal untuk menyongsong raja dan untuk membawa raja menyeberang
sungai Yordan. Juga
Simei bin Gera, orang Benyamin yang dari Bahurim itu, cepat-cepat datang
bersama-sama dengan orang-orang Yehuda untuk menyongsong raja Daud.
Juga ada seribu orang
dari daerah Benyamin bersama-sama dengan dia. Dan Ziba, hamba keluarga Saul,
dan kelima belas anaknya laki-laki dan kedua puluh hambanya bersama-sama dengan
dia datang tergesa-gesa ke sungai Yordan mendahului raja,
lalu menyeberang dari
tempat penyeberangan untuk menyeberangkan keluarga raja dan untuk melakukan apa
yang dipandangnya baik. Maka Simei bin Gera sujud di depan raja, ketika raja
hendak menyeberangi sungai Yordan,
dan berkata kepada raja:
"Janganlah kiranya tuanku tetap memandang aku bersalah, dan janganlah
kiranya tuanku mengingat kesalahan yang dilakukan hambamu ini pada hari tuanku
raja keluar dari Yerusalem; janganlah kiranya raja memperhatikannya lagi.
Sebab hambamu ini tahu
bahwa hamba telah berbuat dosa; dan lihatlah, pada hari ini akulah yang
pertama-tama datang dari seluruh keturunan Yusuf untuk menyongsong tuanku
raja." Lalu
berbicaralah Abisai, anak Zeruya, katanya: "Bukankah Simei patut dihukum
mati karena ia telah mengutuki orang yang diurapi TUHAN?"
Tetapi Daud berkata:
"Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya, sehingga kamu pada
hari ini menjadi lawanku? Masakan pada hari ini seorang dihukum mati di Israel!
Sebab bukankah aku tahu, bahwa aku pada hari ini adalah raja atas Israel?"
Kemudian
berkatalah raja kepada Simei: "Engkau tidak akan mati." Lalu raja
bersumpah kepadanya.
Mefiboset Menyongsong Raja
Juga Mefiboset bin Saul
menyongsong raja. Ia tidak membersihkan kakinya dan tidak memelihara janggutnya
dan pakaiannya tidak dicucinya sejak raja pergi sampai hari ia pulang dengan
selamat. Ketika ia dari Yerusalem menyongsong
raja, bertanyalah raja kepadanya: "Mengapa engkau tidak pergi bersama-sama
dengan aku, Mefiboset?"
Jawabnya: "Ya
tuanku raja, aku ditipu hambaku. Sebab hambamu ini berkata kepadanya:
Pelanailah keledai bagiku, supaya aku menungganginya dan pergi bersama-sama
dengan raja! — sebab hambamu ini timpang.
Ia
telah memfitnahkan hambamu ini kepada tuanku raja. Tetapi tuanku raja adalah
seperti malaikat Allah; sebab itu perbuatlah apa yang tuanku pandang baik.
Walaupun seluruh kaum
keluargaku tidak lain dari orang-orang yang patut dihukum mati oleh tuanku
raja, tuanku telah mengangkat hambamu ini di antara orang-orang yang menerima
rezeki dari istanamu. Apakah hakku lagi dan untuk apa aku mengadakan tuntutan
lagi kepada raja?"
Tetapi raja berkata
kepadanya: "Apa gunanya engkau berkata-kata lagi tentang halmu? Aku telah
memutuskan: Engkau dan Ziba harus berbagi ladang itu." Lalu berkatalah Mefiboset kepada
raja: "Biarlah ia mengambil semuanya, sebab tuanku raja sudah pulang
dengan selamat."
Mazmur
3:1-8 Nyanyian Pagi
Dalam Menghadapi Musuh
Mazmur Daud, ketika ia
lari dari Absalom, anaknya. (3-2) Ya TUHAN, betapa banyaknya lawanku! Banyak
orang yang bangkit menyerang aku; (3-3) banyak orang yang berkata tentang aku:
"Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah." Sela
(3-4) Tetapi Engkau,
TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang
mengangkat kepalaku. (3-5) Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia
menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Sela
(3-6) Aku membaringkan
diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku! (3-7) Aku tidak takut kepada puluhan
ribu orang yang siap mengepung aku. (3-8) Bangkitlah, TUHAN, tolonglah aku, ya
Allahku! Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi
orang-orang fasik. (3-9) Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu!
Sela
Mazmur
63:1-11 Kerinduan
Kepada Allah
Mazmur Daud, ketika ia
ada di padang gurun Yehuda. (63-2) Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari
Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang
kering dan tandus, tiada berair. (63-3) Demikianlah aku
memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan
kemuliaan-Mu.
(63-4) Sebab kasih
setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. (63-5)
Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi
nama-Mu. (63-6) Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan
bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
(63-7) Apabila aku ingat
kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, — (63-8)
sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku
bersorak-sorai. (63-9) Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.
(63-10) Tetapi orang-orang yang berikhtiar mencabut nyawaku, akan masuk ke bagian-bagian bumi yang paling bawah. (63-11) Mereka akan diserahkan kepada kuasa pedang, mereka akan menjadi makanan anjing hutan. (63-12) Tetapi raja akan bersukacita di dalam Allah; setiap orang, yang bersumpah demi Dia, akan bermegah, karena mulut orang-orang yang mengatakan dusta akan disumbat.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 129; 12 Februari 2023"