Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 128; 11 Februari 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk menyelesaikan
membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya perlu
meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa bagian
yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya setiap
harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 128 Di Dalam
2 Samuel 15:1-37; 2 Samuel 16:1-23; 2 Samuel 17:1-14
2 Samuel 15:1-37 Absalom Mengadakan Persepakatan Gelap
Sesudah itu Absalom menyediakan baginya sebuah kereta serta kuda dan
lima puluh orang yang berlari di depannya. Maka setiap pagi berdirilah Absalom
di tepi jalan yang menuju pintu gerbang. Setiap orang yang mempunyai perkara
dan yang mau masuk menghadap raja untuk diadili perkaranya, orang itu dipanggil
Absalom dan ditanyai: "Dari kota manakah engkau?" Apabila ia
menjawab: "Hambamu ini datang dari suku Israel anu,"
maka berkatalah Absalom kepadanya: "Lihat, perkaramu itu baik dan
benar, tetapi dari pihak raja tidak ada seorang pun yang mau mendengarkan
engkau." Lagi kata Absalom: "Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di
negeri ini! Maka setiap orang yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum
boleh datang kepadaku, dan aku akan menyelesaikan perkaranya dengan adil."
Apabila seseorang datang mendekat untuk sujud menyembah kepadanya, maka
diulurkannyalah tangannya, dipegangnya orang itu dan diciumnya. Cara yang
demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk
menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri
hati orang-orang Israel.
Sesudah lewat empat tahun bertanyalah Absalom kepada raja:
"Izinkanlah aku pergi, supaya di Hebron aku bayar nazarku, yang telah
kuikrarkan kepada TUHAN. Sebab hambamu
ini, ketika masih tinggal di Gesur, di Aram, telah bernazar, demikian: Jika
TUHAN sungguh-sungguh memulangkan aku ke Yerusalem, maka aku akan beribadah
kepada TUHAN."
Lalu berkatalah raja kepadanya: "Pergilah dengan selamat."
Maka berkemaslah Absalom dan pergi ke Hebron. Dalam pada itu Absalom telah
mengirim utusan-utusan rahasia kepada segenap suku Israel dengan pesan:
"Segera sesudah kamu mendengar bunyi sangkakala, berserulah: Absalom sudah
menjadi raja di Hebron!"
Beserta Absalom turut pergi dua ratus orang dari Yerusalem, orang-orang
undangan yang turut pergi tanpa curiga dan tanpa mengetahui apa pun tentang
perkara itu. Ketika Absalom hendak mempersembahkan korban, disuruhnya datang
Ahitofel, orang Gilo itu, penasihat Daud, dari Gilo, kotanya. Demikianlah
persepakatan gelap itu menjadi kuat, dan makin banyaklah rakyat yang memihak
Absalom.
Lalu datanglah seseorang mengabarkan kepada Daud, katanya: "Hati
orang Israel telah condong kepada Absalom." Kemudian berbicaralah Daud
kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem:
"Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, sebab jangan-jangan kita tidak
akan luput dari pada Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia jangan dapat
lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita dan memukul kota ini
dengan mata pedang!"
Para pegawai raja berkata kepada raja: "Terserah kepada tuanku
raja! Hamba-hambamu ini siap!" Lalu keluarlah raja dan seisi rumahnya
mengiringi dia; sepuluh orang gundik ditinggalkan raja untuk menunggui istana.
Maka keluarlah raja dan seluruh orang-orangnya mengiringi dia. Dekat
rumah yang terakhir mereka berhenti sedang semua pegawainya berjalan
melewatinya, juga semua orang Kreti dan semua orang Pleti. Juga semua orang
Gat, enam ratus orang banyaknya, yang mengiringi dia sejak dari Gat, berjalan
melewati raja.
Lalu bertanyalah raja kepada Itai, orang Gat itu: "Mengapa pula
engkau berjalan beserta kami? Pulanglah dan tinggallah bersama-sama raja, sebab
engkau orang asing, lagipula engkau orang buangan dari tempat asalmu. Baru
kemarin engkau datang, masakan pada hari ini aku akan membawa engkau mengembara
bersama-sama kami, padahal aku harus pergi entah ke mana. Pulanglah dan bawalah
juga saudara-saudaramu pulang; mudah-mudahan TUHAN menunjukkan kasih dan setia
kepadamu!"
Tetapi Itai menjawab raja: "Demi TUHAN yang hidup, dan demi hidup
tuanku raja, di mana tuanku raja ada, baik hidup atau mati, di situ hambamu
juga ada." Lalu berkatalah Daud kepada Itai: "Jika demikian,
berjalanlah lewat." Kemudian lewatlah Itai, orang Gat itu, bersama-sama
dengan semua orangnya dan semua anak yang menyertai dia.
Seluruh negeri menangis dengan suara keras, ketika seluruh rakyat
berjalan lewat. Raja menyeberangi sungai Kidron dan seluruh rakyat berjalan ke
arah padang gurun. Dan lihat, juga Zadok ada di sana beserta semua orang Lewi
pengangkat tabut perjanjian Allah. Mereka meletakkan tabut Allah itu — juga
Abyatar ikut datang — sampai seluruh rakyat dari kota selesai menyeberang.
Lalu berkatalah raja kepada Zadok: "Bawalah tabut Allah itu kembali
ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata TUHAN, maka Ia akan
mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat
kediamannya. Tetapi jika Ia berfirman, begini: Aku tidak berkenan kepadamu,
maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di
mata-Nya."
Lagi berkatalah raja kepada Zadok, imam itu: "Jadi, engkau dan
Abyatar, pulanglah ke kota dengan selamat beserta anakmu masing-masing, yakni
Ahimaas anakmu dan Yonatan, anak Abyatar. Ketahuilah, aku akan menanti di dekat
tempat-tempat penyeberangan ke padang gurun, sampai ada kabar dari kamu untuk
memberitahu aku." Lalu Zadok dan Abyatar membawa tabut Allah itu kembali
ke Yerusalem dan tinggallah mereka di sana.
2 Samuel 16:1-23 Daud Bertemu Dengan Ziba
Ketika Daud baru saja melewati puncak, datanglah Ziba, hamba Mefiboset,
mendapatkan dia membawa sepasang keledai yang berpelana, dengan muatan dua
ratus ketul roti, seratus buah kue kismis, seratus buah-buahan musim panas dan
sebuyung anggur.
Lalu bertanyalah raja kepada Ziba: "Apakah maksudmu dengan semuanya
ini?" Jawab Ziba: "Keledai-keledai ini bagi keluarga raja untuk
ditunggangi; roti dan buah-buahan ini bagi orang-orangmu untuk dimakan; dan
anggur ini untuk diminum di padang gurun oleh orang-orang yang sudah
lelah."
Kemudian bertanyalah raja: "Di manakah anak tuanmu?" Jawab
Ziba kepada raja: "Ia ada di Yerusalem, sebab katanya: Pada hari ini kaum
Israel akan mengembalikan kepadaku kerajaan ayahku." Lalu berkatalah raja
kepada Ziba: "Kalau begitu, kepunyaanmulah segala kepunyaan
Mefiboset." Kata Ziba: "Aku tunduk! Biarlah kiranya aku tetap
mendapat kasih di matamu, ya tuanku raja."
Simei Mengutuki Daud
Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang
dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia
terus-menerus mengutuk. Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya dengan
batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya.
Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk: "Enyahlah, enyahlah,
engkau penumpah darah, orang dursila! TUHAN
telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan
menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom.
Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah
darah."
Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja: "Mengapa anjing
mati ini mengutuki tuanku raja? Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal
kepalanya." Tetapi kata raja: "Apakah urusanku dengan kamu, hai
anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya:
Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat
demikian?"
Pula kata Daud kepada Abisai dan kepada semua pegawainya:
"Sedangkan anak kandungku ingin mencabut nyawaku, terlebih lagi sekarang
orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah ia mengutuk, sebab TUHAN yang
telah berfirman kepadanya demikian. Mungkin
TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik
kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini."
Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang
Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil
berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu. Dengan
lelah sampailah raja dan seluruh rakyat yang ada bersama-sama dengan dia ke
Yordan, lalu mereka beristirahat di sana.
Husai Dan Ahitofel Menghadap Absalom
Maka Absalom dan seluruh rakyat, orang-orang Israel, sampailah ke
Yerusalem, dan Ahitofel ada bersama-sama dengan dia. Ketika Husai, orang Arki,
sahabat Daud itu, sampai kepada Absalom, berkatalah Husai kepada Absalom:
"Hiduplah raja! Hiduplah raja!"
Berkatalah Absalom kepada Husai: "Inikah kesetiaanmu kepada
sahabatmu? Mengapa engkau tidak pergi menyertai sahabatmu itu?" Lalu
berkatalah Husai kepada Absalom: "Tidak, tetapi dia yang dipilih oleh
TUHAN dan oleh rakyat ini dan oleh setiap orang Israel, dialah yang memiliki
aku dan bersama-sama dengan dialah aku akan tinggal.
Lagipula, kepada siapakah aku memperhambakan diri? Bukankah kepada
anaknya? Sebagaimana aku memperhambakan diri kepada ayahmu, demikianlah aku
memperhambakan diri kepadamu." Kemudian berkatalah Absalom kepada
Ahitofel: "Berilah nasihat; apakah yang harus kita perbuat?"
Lalu jawab Ahitofel kepada Absalom: "Hampirilah gundik-gundik
ayahmu yang ditinggalkannya untuk menunggui istana. Apabila seluruh Israel
mendengar, bahwa engkau telah membuat dirimu dibenci oleh ayahmu, maka segala
orang yang menyertai engkau, akan dikuatkan hatinya."
Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom di atas sotoh, lalu Absalom
menghampiri gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel. Pada waktu itu nasihat yang diberikan Ahitofel
adalah sama dengan petunjuk yang dimintakan dari pada Allah; demikianlah
dinilai setiap nasihat Ahitofel, baik oleh Daud maupun oleh Absalom.
Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia
berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan
dia masing-masing berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis. Ketika
kepada Daud dikabarkan, demikian: "Ahitofel ada di antara orang-orang yang
bersepakat dengan Absalom," maka berkatalah Daud: "Gagalkanlah
kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN."
Ketika Daud sampai ke puncak, ke tempat orang sujud menyembah kepada
Allah, maka datanglah Husai, orang Arki, mendapatkan dia dengan jubah yang
terkoyak dan dengan tanah di atas kepala. Berkatalah Daud kepadanya: "Jika
engkau turut dengan aku, maka engkau menjadi beban kepadaku nanti,
tetapi jika engkau kembali ke kota dan berkata kepada Absalom: Aku ini
hambamu, ya raja, sejak dahulu aku hamba ayahmu, tetapi sekarang aku menjadi
hambamu, — dengan demikian engkau dapat membatalkan nasihat Ahitofel demi aku. Bukankah
Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, ada bersama-sama engkau di sana? Jadi segala
yang kaudengar dari dalam istana raja, haruslah kauberitahukan kepada Zadok dan
Abyatar, imam-imam itu.
Ingatlah, di sana bersama-sama dengan mereka ada kedua anak mereka,
Ahimaas anak Zadok dan Yonatan anak Abyatar; dengan perantaraan mereka haruslah
kamu kirimkan kepadaku segala hal yang kamu dengar." Dan tibalah Husai,
sahabat Daud, di Yerusalem tepat pada waktu Absalom masuk ke kota itu.
2 Samuel 17:1-14 Nasihat Ahitofel Digagalkan Oleh
Nasihat Husai
Berkatalah Ahitofel kepada Absalom: "Izinkanlah aku memilih dua
belas ribu orang, maka aku akan bersiap dan mengejar Daud pada malam ini juga. Aku
akan mendatangi dia, selagi ia lesu dan lemah semangatnya, dan mengejutkan dia;
seluruh rakyat yang ada bersama-sama dengan dia akan melarikan diri, maka aku
dapat menewaskan raja sendiri.
Demikianlah aku akan membawa pulang seluruh rakyat itu kepadamu seperti
seorang mempelai perempuan kembali kepada suaminya. Jadi, engkau mencari nyawa
satu orang saja, sedang seluruh rakyat tetap selamat." Perkataan ini
disetujui oleh Absalom dan oleh semua tua-tua Israel.
Tetapi berkatalah Absalom: "Panggillah juga Husai, orang Arki itu,
supaya kita mendengar apa yang hendak dikatakannya." Ketika Husai datang
kepada Absalom, berkatalah Absalom kepadanya, demikian: "Beginilah
perkataan yang dikatakan Ahitofel; apakah kita turut nasihatnya? Jika tidak,
katakanlah."
Lalu berkatalah Husai kepada Absalom: "Nasihat yang diberikan
Ahitofel kali ini tidak baik." Kata Husai pula: "Engkau tahu, bahwa
ayahmu dan orang-orangnya adalah pahlawan, dan bahwa mereka sakit hati seperti
beruang yang kehilangan anak di padang. Lagipula ayahmu adalah seorang prajurit
sejati; ia tidak akan membiarkan rakyat tidur.
Tentulah ia sekarang bersembunyi dalam salah satu lobang atau di salah
satu tempat. Apabila pada penyerangan pertama beberapa orang tewas dan ada orang
mendengar hal itu, maka orang akan berkata: Rakyat yang telah mengikut Absalom
sudah menderita kekalahan.
Maka seorang gagah perkasa sekalipun yang hatinya seperti hati singa
akan tawar hati sama sekali, sebab seluruh Israel tahu, bahwa ayahmu itu seorang
pahlawan dan orang-orang yang bersama-sama dia adalah orang gagah perkasa. Sebab
itu kunasihatkan: Suruhlah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba berkumpul
kepadamu, seperti pasir di tepi laut banyaknya dan engkau sendiri juga harus
turut bertempur.
Apabila kita mendatangi dia di salah satu tempat, di mana ia terdapat,
maka kita akan menyergapnya, seperti embun jatuh ke bumi, sehingga tidak ada
yang lolos, baik dia maupun orang-orang yang menyertainya. Dan jika ia
mengundurkan diri ke suatu kota, maka seluruh Israel akan mengikat kota itu
dengan tali, dan kita akan menyeretnya sampai ke sungai, hingga batu kecil pun
tidak terdapat lagi di sana."
Lalu berkatalah Absalom dan setiap orang Israel: "Nasihat Husai, orang Arki itu, lebih baik dari pada nasihat Ahitofel." Sebab TUHAN telah memutuskan, bahwa nasihat Ahitofel yang baik itu digagalkan, dengan maksud supaya TUHAN mendatangkan celaka kepada Absalom.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 128; 11 Februari 2023"