Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 93; 17 Januari 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 93 Di Dalam
Hakim-Hakim 9:22-57; Hakim-Hakim 10:1-18; Hakim-Hakim 11:1-28
Hakim-hakim 9:22-57
Setelah tiga tahun lamanya Abimelekh memerintah atas orang Israel, maka
Allah membangkitkan semangat jahat di antara Abimelekh dan warga kota Sikhem,
sehingga warga kota Sikhem itu menjadi tidak setia kepada Abimelekh,
supaya kekerasan terhadap ketujuh puluh anak Yerubaal dibalaskan dan
darah mereka ditimpakan kepada Abimelekh, saudara mereka yang telah membunuh
mereka dan kepada warga kota Sikhem yang membantu dia membunuh
saudara-saudaranya itu.
Sebab warga kota Sikhem itu menempatkan orang untuk menghadang dia di
puncak gunung dan merampas setiap orang yang melewati mereka melalui jalan itu.
Hal itu dikabarkan kepada Abimelekh. Sementara itu Gaal bin Ebed beserta
saudara-saudaranya telah datang dan pindah ke kota Sikhem. Warga kota Sikhem
percaya kepadanya,
jadi pergilah mereka ke ladang; mereka mengumpulkan hasil kebun anggur
mereka, dan mengirik memerasnya, lalu mengadakan perayaan. Mereka masuk ke kuil
allah mereka dan makan minum sambil mengutuki Abimelekh.
Berkatalah Gaal bin Ebed: "Siapa itu Abimelekh dan siapa kita orang
Sikhem, maka kita menjadi hambanya? Bukankah anak Yerubaal dan Zebul, wakilnya,
menjadi hamba orang-orang Hemor, ayah Sikhem, jadi mengapakah kita menjadi
hambanya?
Sekiranya orang-orang kota ini ada di dalam tanganku, maka tentulah aku
mengenyahkan Abimelekh." Lalu berkatalah ia ke arah Abimelekh:
"Perkuatlah tentaramu dan majulah!"
Ketika Zebul, penguasa kota itu mendengar perkataan Gaal bin Ebed,
bangkitlah amarahnya. Ia mengirim utusan kepada Abimelekh di Aruma dengan
pesan: "Gaal bin Ebed dan saudara-saudaranya telah datang ke Sikhem dan
ketahuilah mereka menghasut kota itu melawan engkau.
Oleh sebab itu, berangkatlah pada waktu malam, engkau dan rakyat yang
bersama-sama dengan engkau itu, dan adakanlah penghadangan di padang. Esoknya
pagi-pagi, pada waktu matahari terbit, haruslah engkau menyerbu kota itu. Dan
jika ia dan orang-orangnya keluar melawan engkau, maka engkau dapat berbuat
kepadanya sesuai dengan keadaan yang kaudapati."
Sebab itu berangkatlah Abimelekh pada waktu malam beserta segala rakyat
yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka mengadakan penghadangan dalam empat
pasukan untuk melawan Sikhem.
Ketika Gaal bin Ebed pergi ke luar dan berdiri di depan pintu gerbang
kota itu, Abimelekh kebetulan bangun dari tempat penghadangannya beserta rakyat
yang bersama-sama dengan dia.
Ketika Gaal melihat rakyat itu, berkatalah ia kepada Zebul: "Lihat,
ada orang banyak turun dari puncak gunung." Jawab Zebul kepadanya:
"Itu bayang-bayang gunung, yang kausangka manusia."
Kata Gaal sekali lagi: "Lihat, ada orang banyak turun dari gunung
Pusat Tanah dan satu kelompok datang dari jalan Pohon Tarbantin Peramal." Jawab
Zebul kepadanya: "Di manakah mulutmu itu yang mengatakan: Siapa itu
Abimelekh, maka kita menjadi hambanya? Bukankah ini orang-orang yang telah
kauhina itu? Majulah sekarang untuk memerangi mereka."
Maka majulah Gaal dengan dipandangi oleh warga kota Sikhem, lalu
berperang melawan Abimelekh. Tetapi Abimelekh mengejar dia, dan ia melarikan
diri dari depannya, dan banyaklah orang tewas sampai di depan pintu gerbang.
Adapun Abimelekh tinggal di Aruma, tetapi Zebul mengusir Gaal dan
saudara-saudaranya, sehingga mereka ini tidak dapat tinggal di Sikhem. Keesokan
harinya orang-orang kota itu pergi ke ladang. Setelah hal ini dikabarkan kepada
Abimelekh,
dibawanyalah rakyatnya, dibaginya dalam tiga pasukan, lalu mereka
mengadakan penghadangan di padang. Ketika dilihatnya, bahwa orang-orang kota
itu keluar dari dalam kota, bangunlah ia menyerang mereka serta menewaskan
mereka.
Abimelekh dan pasukan yang bersama-sama dengan dia menyerbu dan
menduduki pintu gerbang kota, sedang kedua pasukan lain itu menyerbu dan
menewaskan semua orang yang ada di padang.
Sehari-harian itu Abimelekh berperang melawan kota itu; ia merebut kota
itu dan membunuh orang-orang yang di dalamnya; kemudian dirobohkannya kota itu
dan ditaburinya dengan garam.
Mendengar itu masuklah seluruh warga kota Menara-Sikhem ke dalam liang
di bawah kuil El-Berit. Dikabarkanlah kepada Abimelekh, bahwa seluruh warga
kota Menara-Sikhem telah berhimpun di sana.
Lalu Abimelekh dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia naik ke
gunung Zalmon. Abimelekh mengambil kapak, lalu memotong dahan-dahan kayu,
mengangkatnya dan meletakkannya ke atas bahunya sambil berkata kepada rakyatnya
yang bersama-sama dengan dia: "Turutilah dengan segera perbuatanku yang
kamu lihat ini."
Kemudian rakyat itu juga masing-masing memotong dahan-dahan, lalu
mengikuti Abimelekh, meletakkan dahan-dahan itu di atas liang dan membakar
liang itu di atas kepala orang-orang itu. Demikianlah semua penduduk kota
Menara-Sikhem juga mati, kira-kira seribu orang laki-laki dan perempuan.
Abimelekh Mati Ditimpa Batu
Selanjutnya Abimelekh pergi ke Tebes; ia mengepung Tebes, lalu
merebutnya. Tetapi ada sebuah menara yang kuat di tengah-tengah kota, dan semua
laki-laki dan perempuan, seluruh warga kota itu, melarikan diri ke situ; mereka
menutup pintu di belakangnya dan naik ke atas sotoh menara itu.
Lalu sampailah Abimelekh ke menara itu, menyerangnya, dan dapat
menerobos sampai ke pintu menara itu untuk membakarnya. Tetapi seorang
perempuan menimpakan sebuah batu kilangan kepada kepala Abimelekh dan
memecahkan batu kepalanya.
Dengan segera dipanggilnya bujang pembawa senjatanya dan berkata
kepadanya: "Hunuslah pedangmu dan bunuhlah aku, supaya jangan orang
berkata tentang aku: Seorang perempuan membunuh dia." Lalu bujangnya itu
menikam dia, sehingga mati.
Setelah dilihat oleh orang Israel, bahwa Abimelekh telah mati, pergilah
mereka, masing-masing ke tempat kediamannya. Demikianlah Allah membalaskan
kejahatan yang dilakukan oleh Abimelekh kepada ayahnya, yaitu pembunuhan atas
ketujuh puluh saudaranya; juga segala kejahatan orang-orang Sikhem ditimpakan
kembali oleh Allah kepada kepala mereka sendiri. Demikianlah kutuk Yotam bin
Yerubaal mengenai mereka.
Hakim-Hakim 10:1-18 Tola
Sesudah Abimelekh, bangkitlah Tola bin Pua bin Dodo, seorang Isakhar,
untuk menyelamatkan orang Israel. Ia diam di Samir, di pegunungan Efraim dan ia
memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tiga tahun lamanya;
kemudian matilah ia, lalu dikuburkan di Samir.
Yair
Sesudah dia, bangkitlah Yair, orang Gilead, yang memerintah sebagai
hakim atas orang Israel dua puluh dua tahun lamanya.
Ia mempunyai tiga puluh anak laki-laki, yang mengendarai tiga puluh ekor
keledai jantan, dan mereka mempunyai tiga puluh kota, yang sampai sekarang
disebutkan orang Hawot-Yair, di tanah Gilead. Lalu matilah Yair dan dikuburkan
di Kamon.
Israel Ditindas Oleh Bani Amon
Orang Israel itu melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; mereka
beribadah kepada para Baal dan para Asytoret, kepada para allah orang Aram,
para allah orang Sidon, para allah orang Moab, para allah bani Amon dan para
allah orang Filistin, tetapi TUHAN ditinggalkan mereka dan kepada Dia mereka
tidak beribadah.
Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel, dan Ia menyerahkan
mereka ke dalam tangan orang Filistin dan bani Amon. Dalam tahun itu juga orang
Israel ditindas dan diinjak mereka; delapan belas tahun lamanya mereka
memperlakukan demikian semua orang Israel yang di seberang sungai Yordan di
tanah orang Amori yang di Gilead.
Dan bani Amon pun menyeberangi sungai Yordan untuk berperang melawan
suku Yehuda, suku Benyamin dan keturunan Efraim, sehingga orang Israel sangat
terdesak. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, katanya: "Kami telah
berbuat dosa terhadap Engkau, sebab kami telah meninggalkan Allah kami lalu
beribadah kepada para Baal."
Tetapi firman TUHAN kepada orang Israel: "Bukankah Aku yang telah
menyelamatkan kamu dari tangan orang Mesir, orang Amori, bani Amon, orang
Filistin, orang Sidon, suku Amalek dan suku Maon yang menindas kamu, ketika
kamu berseru kepada-Ku?
Tetapi kamu telah meninggalkan Aku dan beribadah kepada allah lain; sebab
itu Aku tidak akan menyelamatkan kamu lagi. Pergi sajalah berseru kepada para
allah yang telah kamu pilih itu; biar merekalah yang menyelamatkan kamu, pada
waktu kamu terdesak."
Kata orang Israel kepada TUHAN: "Kami telah berbuat dosa.
Lakukanlah kepada kami segala yang baik di mata-Mu. Hanya tolonglah kiranya
kami sekarang ini!" Dan mereka menjauhkan para allah asing dari
tengah-tengah mereka, lalu mereka beribadah kepada TUHAN. Maka TUHAN tidak
dapat lagi menahan hati-Nya melihat kesukaran mereka.
Kemudian bani Amon dikerahkan dan berkemah di Gilead, sedang orang
Israel berkumpul dan berkemah di Mizpa. Maka para pemimpin bangsa di Gilead
berkata seorang kepada yang lain: "Siapakah orang yang berani memulai
peperangan melawan bani Amon itu? Dialah yang harus menjadi kepala atas seluruh
penduduk Gilead."
Hakim-Hakim 11:1-28 Yefta Dan Gilead
Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah
perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. Juga
isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak
isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: "Engkau
tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari
perempuan lain."
Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya itu dan diam di tanah Tob; di
sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok
bersama-sama dengan dia.
Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan orang Israel. Dan
ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel, pergilah para tua-tua
Gilead menjemput Yefta dari tanah Tob. Kata mereka kepada Yefta: "Mari,
jadilah panglima kami dan biarlah kita berperang melawan bani Amon."
Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: "Bukankah kamu
sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku? Mengapa kamu datang
sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?"
Kemudian berkatalah para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Memang, kami
datang kembali sekarang kepadamu, ikutilah kami dan berperanglah melawan bani
Amon, maka engkau akan menjadi kepala atas kami, atas seluruh penduduk
Gilead."
Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead: "Jadi, jika kamu membawa aku
kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka
kepadaku, maka akulah yang akan menjadi kepala atas kamu?" Lalu kata para
tua-tua Gilead kepada Yefta: "Demi TUHAN yang mendengarkannya sebagai saksi
antara kita: Kami akan berbuat seperti katamu itu."
Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat
dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya
itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.
Yefta Dan Bani Amon
Kemudian Yefta mengirim utusan kepada raja bani Amon dengan pesan:
"Apakah urusanmu dengan aku, sehingga engkau mendatangi aku untuk
memerangi negeriku?"
Jawab raja bani Amon kepada utusan Yefta: "Orang Israel, ketika
berjalan keluar dari Mesir, telah merampas tanahku, dari sungai Arnon sampai ke
sungai Yabok dan sampai ke sungai Yordan. Maka sekarang, kembalikanlah semuanya
itu dengan jalan damai."
Lalu Yefta mengirim pula utusan kepada raja bani Amon dengan pesan:
"Beginilah kata Yefta: orang Israel tidak merampas tanah orang Moab atau
tanah bani Amon. Sebab ketika berjalan keluar dari Mesir, orang Israel melalui
padang gurun sampai ke Laut Teberau dan tiba di Kadesh.
Ketika itu orang Israel mengirim utusan kepada raja negeri Edom dengan
permintaan: Izinkanlah kiranya kami berjalan melalui negerimu ini. Tetapi raja
negeri Edom tidak mau mendengar. Mereka mengirim juga utusan kepada raja negeri
Moab, tetapi raja ini menolak. Maka orang Israel tinggal di Kadesh.
Kemudian mereka berjalan melalui padang gurun, menempuh jalan keliling
tanah Edom dan tanah Moab, lalu sampai ke sebelah timur tanah Moab, maka
berkemahlah mereka di seberang sungai Arnon, dengan tidak masuk daerah Moab,
sebab sungai Arnon itulah batas daerah Moab.
Lalu orang Israel mengirim utusan kepada Sihon, raja orang Amori, raja
di Hesybon, dan orang Israel meminta kepadanya: Izinkanlah kiranya kami
berjalan melalui negerimu ini sampai ke tempat yang kami tuju.
Tetapi Sihon tidak percaya kepada orang Israel yang hendak berjalan
melalui daerahnya itu, maka dikumpulkannyalah seluruh rakyatnya. Ia berkemah di
Yahas, lalu berperang melawan orang Israel.
Tetapi TUHAN, Allah Israel, menyerahkan Sihon dengan seluruh rakyatnya
ke dalam tangan orang Israel, dan mereka dikalahkan, sehingga orang Israel
menduduki seluruh negeri kepunyaan orang Amori, penduduk negeri itu.
Demikianlah dimiliki orang Israel seluruh daerah orang Amori itu, dari
sungai Arnon sampai ke sungai Yabok dan dari padang gurun sampai ke sungai
Yordan. Maka sekarang TUHAN, Allah Israel, telah merebut milik orang Amori,
bagi Israel, umat-Nya. Apakah engkau hendak memiliki pula tanah mereka itu?
Bukankah engkau akan memiliki apa yang diberi oleh Kamos, allahmu?
Demikianlah kami memiliki segala yang direbut bagi kami oleh TUHAN, Allah kami.
Lagipula, apakah engkau lebih baik dari Balak bin Zipor, raja Moab? Pernahkah
ia menuntut hak kepada orang Israel atau pernahkah ia berperang melawan mereka?
Ketika orang Israel diam di Hesybon dengan segala anak kotanya, di Aroër
dengan segala anak kotanya, dan di segala kota sepanjang kedua tepi sungai
Arnon selama tiga ratus tahun, mengapa pada waktu itu engkau tidak melepaskan
kota-kota itu?
Jadi aku tidak bersalah terhadap engkau, tetapi engkau berbuat jahat terhadap aku dengan berperang melawan aku. TUHAN, Hakim itu, Dialah yang menjadi hakim pada hari ini antara orang Israel dan bani Amon." Tetapi raja bani Amon tidak mendengarkan perkataan yang disampaikan kepadanya oleh utusan-utusan Yefta.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 93; 17 Januari 2023"