Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 102; 26 Januari 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 102 Di Dalam 1
Taw 9:35-44; 1 Sam 13:1-23; 1 Samuel 14:1-52
1 Tawarikh 9:35-44 Silsilah Saul
Di Gibeon diam bapa Gibeon, yakni Yeiel, dan nama isterinya ialah
Maakha. Anak sulungnya ialah Abdon, lalu Zur, Kish, Baal, Ner, Nadab, Gedor,
Ahyo, Zakharia dan Miklot. Miklot memperanakkan Simeam. Juga mereka ini pergi
diam berdekatan dengan saudara-saudara mereka di Yerusalem bersama-sama saudara
mereka yang lain.
Ner memperanakkan Kish; Kish memperanakkan Saul; Saul memperanakkan
Yonatan, Malkisua, Abinadab dan Esybaal. Anak Yonatan ialah Meribaal, dan
Meribaal memperanakkan Mikha. Anak Mikha ialah Piton, Melekh, Tahrea dan Ahas.
Ahas memperanakkan Yaera; Yaera memperanakkan Alemet, Azmawet dan Zimri;
Zimri memperanakkan Moza. Moza memperanakkan Bina, dan anak orang ini ialah
Refaya, dan anak orang ini ialah Elasa, dan anak orang ini ialah Azel. Azel
mempunyai enam orang anak dan inilah nama-nama mereka: Azrikam, Bokhru, Ismael,
Searya, Obaja dan Hanan. Itulah anak-anak Azel.
1
Samuel 13:1-23 Ketidaktaan Saul Waktu Orang Filistin Datang Menyerang
Saul berumur sekian
tahun ketika ia menjadi raja; dua tahun ia memerintah atas Israel. Saul memilih tiga ribu orang dari
antara orang Israel; dua ribu orang ada bersama-sama dengan Saul di Mikhmas dan
di pegunungan Betel, sedang seribu orang ada bersama-sama dengan Yonatan di
Gibea Benyamin, tetapi selebihnya dari rakyat itu disuruhnya pulang,
masing-masing ke kemahnya.
Yonatan memukul kalah
pasukan pendudukan orang Filistin yang ada di Geba; dan hal itu terdengar oleh
orang Filistin. Karena itu Saul menyuruh meniup sangkakala di seluruh negeri,
sebab pikirnya: "Biarlah orang Ibrani mendengarnya."
Demikianlah seluruh
orang Israel mendengar kabar, bahwa Saul telah memukul kalah pasukan pendudukan
orang Filistin dan dengan demikian orang Israel dibenci oleh orang Filistin.
Kemudian dikerahkanlah rakyat itu untuk mengikuti Saul ke Gilgal.
Adapun orang Filistin
telah berkumpul untuk berperang melawan orang Israel. Dengan tiga ribu kereta,
enam ribu orang pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki sebanyak pasir di
tepi laut mereka bergerak maju dan berkemah di Mikhmas, di sebelah timur
Bet-Awen. Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit — sebab
rakyat memang terdesak — maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu,
bukit batu, liang batu dan perigi;
malah ada orang Ibrani
yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang
Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar. Ia menunggu tujuh hari lamanya
sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke
Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.
Sebab itu Saul berkata:
"Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia
mempersembahkan korban bakaran. Baru
saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang.
Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.
Tetapi kata Samuel:
"Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat
rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang
telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas, maka
pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku
belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu
mempersembahkan korban bakaran."
Kata Samuel kepada Saul:
"Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu,
yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu
atas orang Israel untuk selama-lamanya.
Tetapi sekarang
kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di
hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau
tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu." Kemudian berangkatlah Samuel dan pergi dari
Gilgal ke Gibea Benyamin. Tetapi Saul memeriksa barisan rakyat yang ada
bersama-sama dengan dia itu: kira-kira enam ratus orang banyaknya. Saul dan Yonatan, anaknya, dan
rakyat yang ada bersama-sama dengan mereka, tinggal di Geba-Benyamin, sedang
orang Filistin berkemah di Mikhmas.
Maka keluarlah
orang-orang penjarah dari perkemahan orang Filistin dalam tiga gerombolan:
gerombolan yang satu mengambil jalan ke Ofra, ke daerah Syual; gerombolan yang kedua mengambil
jalan ke Bet-Horon, dan gerombolan yang satu lagi mengambil jalan ke perbatasan
yang menghadap ke lembah Zeboim arah ke padang gurun.
Seorang tukang besi
tidak terdapat di seluruh negeri Israel, sebab orang Filistin berkata:
"Jangan-jangan orang Ibrani membuat pedang atau tombak." Jadi semua orang Israel harus pergi
kepada orang Filistin untuk mengasah mata bajaknya, beliungnya, kapaknya atau
aritnya masing-masing --
adapun bayarannya ialah
dua pertiga syikal untuk mata bajak dan beliung, dan sepertiga syikal untuk
mengasah kapak dan untuk memasang kusa --
sehingga
pada hari pertempuran itu sebilah pedang atau lembing pun tidak terdapat pada
seluruh rakyat yang ada bersama Saul dan Yonatan. Tetapi Saul dan Yonatan,
anaknya itu, masih mempunyainya.
Kepahlawanan Yonatan
Dan suatu pasukan
pengawal orang Filistin telah keluar ke pelintasan gunung di Mikhmas.
1
Samuel 14:1-52
Pada suatu hari Yonatan
bin Saul berkata kepada bujang pembawa senjatanya: "Mari kita menyeberang
ke dekat pasukan pengawal orang Filistin yang di sebelah sana." Tetapi
tidak diberitahukannya hal itu kepada ayahnya.
Adapun Saul duduk di
ujung Gibea di bawah pohon delima yang di Migron. Dan rakyat yang ada
bersama-sama dengan dia itu, kira-kira enam ratus orang banyaknya. Ahia, anak Ahitub, saudara Ikabod,
anak Pinehas, anak Eli, imam TUHAN di Silo, dialah yang memakai baju efod pada
waktu itu. Tetapi rakyat tidak tahu tentang perginya Yonatan itu.
Di antara
pelintasan-pelintasan bukit, yang dicoba Yonatan menyeberanginya ke arah
pasukan pengawal orang Filistin, ada ujung bukit batu di sebelah sini dan ada
ujung bukit batu di sebelah sana: yang satu bernama Bozes, yang lain bernama
Sene.
Ujung yang satu berdiri
di sebelah utara di tentangan Mikhmas, yang lain di sebelah selatan di
tentangan Geba. Berkatalah
Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: "Mari kita menyeberang ke
dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan
bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan
banyak orang maupun dengan sedikit orang."
Lalu jawab pembawa
senjatanya itu kepadanya: "Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku
sepakat." Kata Yonatan: "Perhatikan, kita menyeberang ke dekat
orang-orang itu dan memperlihatkan diri kepada mereka.
Apabila kata mereka
kepada kita begini: Berhentilah, sampai kami datang padamu, maka kita tinggal
berdiri di tempat kita dan tidak naik mendapatkan mereka, tetapi apabila kata mereka begini:
Naiklah ke mari, maka kita akan naik, sebab kalau demikian TUHAN telah
menyerahkan mereka ke dalam tangan kita. Itulah tandanya bagi kita."
Ketika mereka keduanya
memperlihatkan diri kepada pasukan pengawal orang Filistin, berkatalah orang
Filistin itu: "Lihat, orang-orang Ibrani keluar dari lobang-lobang tempat
mereka bersembunyi."
Orang-orang dari pasukan
pengawal itu berseru kepada Yonatan dan pembawa senjatanya, katanya:
"Naiklah ke mari, maka kami akan menghajar kamu." Lalu kata Yonatan
kepada pembawa senjatanya: "Naiklah mengikuti aku, sebab TUHAN telah
menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Israel."
Maka naiklah Yonatan
merangkak ke atas, dengan diikuti oleh pembawa senjatanya. Orang-orang itu
tewas terparang oleh Yonatan, sedang pembawa senjatanya membunuh mereka dari
belakangnya.
Kekalahan yang pertama
ini, yang ditimbulkan Yonatan dan pembawa senjatanya itu, besarnya kira-kira
dua puluh orang dalam jarak kira-kira setengah alur dari sepembajakan ladang.
Lalu timbullah
kegentaran di perkemahan, di padang dan di antara seluruh rakyat. Juga pasukan
pengawal dan penjarah-penjarah itu gentar, dan bumi gemetar, sehingga menjadi
kegentaran yang dari Allah.
Ketika peninjau-peninjau
Saul di Gibea Benyamin melihat hal itu — dan sesungguhnya, orang ramai seperti
ombak berjalan ke sana ke mari --
berkatalah
Saul kepada tentara yang bersama-sama dengan dia itu: "Periksalah barisan
dan lihatlah siapa yang pergi dari pada kita." Mereka memeriksa barisan,
dan ternyata Yonatan dan pembawa senjatanya tidak ada.
Lalu kata Saul kepada
Ahia: "Bawalah baju efod ke mari." Karena pada waktu itu dialah yang
memakai baju efod di antara orang Israel.
Tetapi
sedang Saul berbicara kepada imam itu, maka kian lama kian bertambahlah
keributan di perkemahan orang Filistin, sehingga Saul berkata pula kepada imam
itu: "Biarlah!"
Kemudian berkumpullah
Saul dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia itu; dan ketika mereka sampai
ke tempat pertempuran, tampaklah setiap orang menikam temannya dengan pedang,
suatu huru-hara yang sangat besar.
Lagipula orang-orang
Ibrani yang telah lama tinggal pada orang Filistin dan yang telah ikut maju
dalam tentara mereka, mereka juga berbalik untuk bergabung dengan orang-orang
Israel yang ada bersama-sama dengan Saul dan Yonatan.
Bahkan, ketika semua
orang Israel yang telah bersembunyi di pegunungan Efraim, mendengar bahwa orang
Filistin telah lari, orang-orang itu pun bergabung dengan mereka dalam
pertempuran. Demikianlah
TUHAN menyelamatkan orang Israel pada hari itu. Pertempuran itu meluas sampai
lewat Bet-Awen.
Yonatan Dibebaskan Dari Kutuk
Ketika orang-orang
Israel terdesak pada hari itu, Saul menyuruh rakyat mengucapkan kutuk, katanya:
"Terkutuklah orang yang memakan sesuatu sebelum matahari terbenam dan
sebelum aku membalas dendam terhadap musuhku." Sebab itu tidak ada seorang
pun dari rakyat yang memakan sesuatu.
Dan seluruh orang itu
sampailah ke suatu hutan dan di sana ada madu di tanah. Ketika rakyat sampai ke hutan itu,
tampaklah ada di sana madu meleleh, tetapi tidak ada seorang pun yang
mencedoknya ke mulutnya dengan tangan, sebab rakyat takut kepada sumpah itu.
Tetapi Yonatan tidak
mendengar, bahwa ayahnya telah menyuruh rakyat bersumpah. Ia mengulurkan tongkat
yang ada di tangannya dan mencelupkan ujungnya ke dalam sarang madu; kemudian
ia mencedoknya ke mulutnya dengan tangan, lalu matanya menjadi terang lagi.
Dan seorang dari rakyat
berbicara, katanya: "Ayahmu telah menyuruh rakyat bersumpah dengan bersungguh-sungguh,
katanya: Terkutuklah orang yang memakan sesuatu pada hari ini; sebab itu rakyat
letih lesu."
Lalu kata Yonatan:
"Ayahku mencelakakan negeri; coba lihat, bagaimana terangnya mataku,
setelah aku merasai sedikit dari madu ini.
Apalagi,
jika sekiranya rakyat pada hari ini boleh makan dengan bebas dari jarahan
musuhnya, yang telah didapatnya! Tetapi sekarang tidaklah besar kekalahan di
antara orang Filistin."
Dan pada hari itu mereka
memukul kalah orang Filistin dari Mikhmas sampai ke Ayalon. Rakyat sudah sangat
letih lesu, sebab
itu rakyat menyambar jarahan; mereka mengambil kambing domba, lembu dan anak
lembu, menyembelihnya begitu saja di atas tanah, dan memakannya dengan
darahnya.
Lalu diberitahukanlah
kepada Saul, demikian: "Lihat, rakyat berdosa terhadap TUHAN dengan
memakannya dengan darahnya." Dan ia berkata: "Kamu berbuat khianat;
gulingkanlah sekarang juga sebuah batu besar ke mari."
Kata Saul pula:
"Berserak-seraklah di antara rakyat dan katakan kepada mereka: Setiap
orang harus membawa lembunya atau dombanya kepadaku; sembelihlah itu di sini,
maka kamu boleh memakannya. Tetapi janganlah berdosa terhadap TUHAN dengan
memakannya dengan darahnya." Lalu setiap orang dari seluruh rakyat membawa
serta pada malam itu lembunya, dan mereka menyembelihnya di sana.
Saul mendirikan mezbah
bagi TUHAN; inilah mezbah yang mula-mula sekali didirikannya bagi TUHAN. Lagi
kata Saul: "Marilah kita pada malam ini mengejar orang Filistin dan
menjarahi mereka sampai fajar menyingsing dan janganlah kita biarkan hidup
seorang pun dari mereka." Jawab mereka itu: "Perbuatlah apa yang
kaupandang baik." Tetapi imam berkata: "Marilah kita dahulu tampil
menghadap Allah di sini."
Saul bertanya kepada
Allah: "Bolehkah aku mengejar orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah
mereka ke dalam tangan orang Israel?" Tetapi pada hari itu Ia tidak
menjawab Saul. Lalu
kata Saul: "Datanglah ke mari, kamu segala pemuka rakyat; berusahalah
mengetahui apa sebab dosa ini terjadi pada hari ini.
Sebab demi TUHAN yang
hidup, yang menyelamatkan orang Israel, sekalipun itu disebabkan oleh Yonatan,
anakku, maka ia pasti akan mati." Tetapi seorang pun dari seluruh rakyat
tidak ada yang menjawabnya.
Kemudian berkatalah ia
kepada seluruh orang Israel: "Kamu berdiri di sebelah yang satu dan aku
serta anakku Yonatan akan berdiri di sebelah yang lain." Lalu jawab rakyat
kepada Saul: "Perbuatlah apa yang kaupandang baik."
Lalu berkatalah Saul:
"Ya, TUHAN, Allah Israel, mengapa Engkau tidak menjawab hamba-Mu pada hari
ini? Jika kesalahan itu ada padaku atau pada anakku Yonatan, ya TUHAN, Allah
Israel, tunjukkanlah kiranya Urim; tetapi jika kesalahan itu ada pada umat-Mu
Israel, tunjukkanlah Tumim." Lalu didapati Yonatan dan Saul, tetapi rakyat
itu terluput.
Kata Saul:
"Buanglah undi antara aku dan anakku Yonatan." Lalu didapati Yonatan. Kata Saul kepada Yonatan:
"Beritahukanlah kepadaku apa yang telah kauperbuat." Lalu Yonatan
memberitahukan kepadanya, katanya: "Memang, aku telah merasai sedikit madu
dengan ujung tongkat yang ada di tanganku. Aku bersedia untuk mati."
Kata Saul:
"Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu.
Sesungguhnya, Yonatan, engkau harus mati." Tetapi
rakyat berkata kepada Saul: "Masakan Yonatan harus mati, dia yang telah
mendapat kemenangan yang besar ini di Israel? Jauhlah yang demikian! Demi TUHAN
yang hidup, sehelai rambut pun dari kepalanya takkan jatuh ke bumi! Sebab
dengan pertolongan Allah juga dilakukannya hal itu pada hari ini."
Demikianlah rakyat membebaskan Yonatan, sehingga ia tidak harus mati.
Maka pulanglah Saul
setelah mengejar orang Filistin, dan orang Filistin itu pun kembali ke tempat
kediamannya.
Catatan Tentang Musuh-Musuh Dan Keluarga Saul
Setelah Saul mendapat
jabatan raja atas Israel, maka berperanglah ia ke segala penjuru melawan segala
musuhnya: melawan Moab, bani Amon, Edom, raja-raja negeri Zoba dan orang
Filistin. Dan ke mana pun ia pergi, ia selalu mendapat kemenangan.
Ia melakukan
perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa, memukul kalah orang Amalek, dan
melepaskan Israel dari tangan orang-orang yang merampasi mereka. Anak-anak lelaki Saul ialah Yonatan,
Yiswi dan Malkisua. Nama kedua anaknya yang perempuan: yang tertua bernama
Merab, yang termuda bernama Mikhal.
Isteri Saul bernama Ahinoam, anak Ahimaas. Panglima tentaranya bernama Abner, anak Ner, paman Saul. Kish, ayah Saul, dan Ner, ayah Abner, adalah anak-anak Abiel. Hebat peperangan melawan orang Filistin selama zaman Saul. Dan semua pahlawan dan orang gagah perkasa, yang dilihat Saul, dikumpulkannya kepadanya.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 102; 26 Januari 2023"