Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 101; 25 Januari 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk menyelesaikan
membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya perlu
meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa bagian
yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya setiap
harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 101 Di Dalam 1
Sam 9:1-27; 1 Sam 10:1-27; 1 Samuel 11:1-15; 1 Samuel 12:1-25
1 Samuel 9:1-27 Saul Diurapi Menjadi Raja
Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kish bin Abiel, bin Zeror, bin
Bekhorat, bin Afiah, seorang suku Benyamin, seorang yang berada. Orang ini ada
anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada
seorang pun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke
atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya.
Kish, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai betinanya. Sebab itu
berkatalah Kish kepada Saul, anaknya: "Ambillah salah seorang bujang,
bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu."
Lalu mereka berjalan melalui pegunungan Efraim; juga mereka berjalan
melalui tanah Salisa, tetapi tidak menemuinya. Kemudian mereka berjalan melalui
tanah Sahalim, tetapi keledai-keledai itu tidak ada; kemudian mereka berjalan
melalui tanah Benyamin, tetapi tidak menemuinya.
Ketika mereka sampai ke tanah Zuf, berkatalah Saul kepada bujangnya yang
bersama-sama dengan dia: "Mari, kita pulang. Nanti ayahku tidak lagi
memikirkan keledai-keledai itu, tetapi kuatir mengenai kita."
Tetapi orang ini berkata kepadanya: "Tunggu, di kota ini ada seorang
abdi Allah, seorang yang terhormat; segala yang dikatakannya pasti terjadi.
Marilah kita pergi ke sana sekarang juga, mungkin ia dapat memberitahukan
kepada kita tentang perjalanan yang kita tempuh ini."
Jawab Saul kepada bujangnya itu: "Tetapi kalau kita pergi, apakah
yang kita bawa kepada orang itu? Sebab roti di kantong kita telah habis, dan
tidak ada pemberian untuk dibawa kepada abdi Allah itu. Apakah yang ada pada
kita?"
Jawab bujang itu pula kepada Saul: "Masih ada padaku seperempat
syikal perak; itu dapat aku berikan kepada abdi Allah itu, maka ia akan
memberitahukan kepada kita tentang perjalanan kita."
— Dahulu di antara orang Israel, apabila seseorang pergi menanyakan
petunjuk Allah, ia berkata begini: "Mari kita pergi kepada pelihat,"
sebab nabi yang sekarang ini disebutkan dahulu pelihat. --
Kemudian berkatalah Saul kepada bujangnya itu: "Pikiranmu itu baik.
Mari kita pergi." Maka pergilah mereka ke kota, ke tempat abdi Allah itu. Ketika
mereka naik jalan pendakian ke kota itu, mereka bertemu dengan gadis-gadis yang
keluar hendak menimba air. Mereka bertanya kepada gadis-gadis itu:
"Pelihat ada di sini?"
Jawab gadis-gadis itu kepada mereka: "Ya, ada, baru saja ia
mendahului kamu, cepat-cepatlah sekarang. Ia datang ke kota hari ini, karena
ada perjamuan korban untuk orang banyak di bukit pada hari ini.
Apabila kamu masuk ke kota, kamu akan segera menjumpainya, sebelum ia
naik ke bukit untuk makan. Sebab orang banyak tidak akan makan, sebelum ia
datang; karena dialah yang memberkati korban, kemudian barulah para undangan
makan. Pergilah sekarang, sebab kamu akan menjumpainya dengan segera."
Maka naiklah mereka ke kota, dan ketika mereka masuk kota, Samuel yang
berjalan keluar untuk naik ke bukit, berpapasan dengan mereka. Tetapi TUHAN
telah menyatakan kepada Samuel, sehari sebelum kedatangan Saul, demikian:
"Besok kira-kira waktu ini Aku akan menyuruh kepadamu seorang
laki-laki dari tanah Benyamin; engkau akan mengurapi dia menjadi raja atas
umat-Ku Israel dan ia akan menyelamatkan umat-Ku dari tangan orang Filistin.
Sebab Aku telah memperhatikan sengsara umat-Ku itu, karena teriakannya telah
sampai kepada-Ku."
Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya:
"Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan memegang tampuk
pemerintahan atas umat-Ku."
Dalam pada itu Saul, datang mendekati Samuel di tengah pintu gerbang dan
berkata: "Maaf, di mana rumah pelihat itu?" Jawab Samuel kepada Saul,
katanya: "Akulah pelihat itu. Naiklah mendahului aku ke bukit. Hari ini
kamu makan bersama-sama dengan daku; besok pagi aku membiarkan engkau pergi dan
aku akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ada dalam hatimu.
Adapun keledai-keledaimu, yang telah hilang tiga hari lamanya sampai
sekarang, janganlah engkau kuatir, sebab telah diketemukan. Tetapi siapakah yang
memiliki segala yang diingini orang Israel? Bukankah itu ada padamu dan pada
seluruh kaum keluargamu?"
Tetapi jawab Saul: "Bukankah aku seorang suku Benyamin, suku yang
terkecil di Israel? Dan bukankah kaumku yang paling hina dari segala kaum suku
Benyamin? Mengapa bapa berkata demikian kepadaku?"
Sesudah itu Samuel mengajak Saul dan bujangnya, dibawanya ke pendopo dan
diberikannya kepada mereka tempat utama di depan para undangan, yang banyaknya
kira-kira tiga puluh orang. Berkatalah Samuel kepada juru masak:
"Berikanlah sekarang bagian yang kuberikan kepadamu tadi, dengan pesan:
Simpanlah ini dahulu."
Lalu juru masak itu menghidangkan paha dan apa yang termasuk ke situ dan
meletakkannya ke depan Saul. Dan Samuel berkata: "Lihat, yang tinggal ini
diletakkan ke depanmu; makanlah, sebab telah disimpan bagimu untuk perayaan
ini, ketika aku berkata: Aku telah mengundang orang banyak." Demikianlah
pada hari itu Saul makan bersama-sama dengan Samuel.
Sesudah itu turunlah mereka dari bukit ke kota. Dan Samuel
bercakap-cakap dengan Saul di atas sotoh. Mereka bangun pagi-pagi, dan ketika fajar
menyingsing, Samuel memanggil Saul yang ada di atas sotoh itu, katanya:
"Bangunlah, aku akan mengantarkan engkau." Lalu Saul bangun dan
mereka keduanya pergi ke luar, yakni ia dan Samuel.
Ketika mereka turun sampai ke ujung kota, berkatalah Samuel kepada Saul:
"Katakanlah kepada bujang itu, supaya ia pergi mendahului kita, tetapi
berhentilah engkau sebentar, maka aku akan memberitahukan kepadamu firman
Allah."
1
Samuel 10:1-27
Lalu Samuel mengambil
buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia
sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas
umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan
engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah
tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya
sendiri:
Apabila engkau pada hari
ini pergi meninggalkan aku, maka engkau akan bertemu dengan dua orang laki-laki
di dekat kubur Rahel, di daerah Benyamin, di Zelzah. Mereka akan berkata
kepadamu: Keledai-keledai yang engkau cari itu telah diketemukan; dan ayahmu
tidak memikirkan keledai-keledai itu lagi, tetapi ia kuatir mengenai kamu,
katanya: Apakah yang akan kuperbuat untuk anakku itu?
Dari sana engkau akan
berjalan terus lagi dan sampai ke pohon tarbantin Tabor, maka di sana engkau
akan ditemui oleh tiga orang laki-laki yang naik menghadap Allah di Betel;
seorang membawa tiga ekor anak kambing, seorang membawa tiga ketul roti dan
yang lain lagi sebuyung anggur.
Mereka akan memberi
salam kepadamu dan memberikan kepadamu dua ketul roti yang akan kauterima dari
mereka. Sesudah itu engkau akan sampai ke Gibea Allah, tempat kedudukan pasukan
orang Filistin. Dan apabila engkau masuk kota, engkau akan berjumpa di sana
dengan serombongan nabi, yang turun dari bukit pengorbanan dengan gambus,
rebana, suling dan kecapi di depan mereka; mereka sendiri akan kepenuhan
seperti nabi.
Maka Roh TUHAN akan berkuasa
atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi
manusia lain. Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja
yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau.
Engkau harus pergi ke
Gilgal mendahului aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu untuk
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Engkau harus menunggu
tujuh hari lamanya, sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa
yang harus kaulakukan."
Sedang ia berpaling untuk
pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah hatinya menjadi lain. Dan segala
tanda-tanda yang tersebut itu terjadi pada hari itu juga. Ketika mereka sampai di Gibea dari
sana, maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; Roh Allah berkuasa atasnya dan
Saul turut kepenuhan seperti nabi di tengah-tengah mereka.
Dan semua orang yang
mengenalnya dari dahulu melihat dengan heran, bahwa ia bernubuat bersama-sama
dengan nabi-nabi itu; lalu berkatalah orang banyak yang satu kepada yang lain:
"Apakah gerangan yang terjadi dengan anak Kish itu? Apa Saul juga termasuk
golongan nabi?"
Lalu seorang dari tempat
itu menjawab: "Siapakah bapa mereka?" — Itulah sebabnya menjadi
peribahasa: Apa Saul juga termasuk golongan nabi? Setelah
habis ia kepenuhan seperti nabi, pulanglah ia.
Dan paman Saul berkata
kepadanya dan bujangnya: "Dari mana kamu?" Jawabnya: "Mencari
keledai-keledai itu, tetapi ketika tidak terlihat, maka kami pergi kepada
Samuel."
Kemudian paman Saul itu
berkata: "Coba ceritakan kepadaku apa yang dikatakan Samuel kepada
kamu." Kata Saul kepada pamannya itu: "Terus saja diberitahukannya
kepada kami, bahwa keledai-keledai itu telah diketemukan." Tetapi perihal
menjadi raja yang telah dikatakan Samuel kepadanya, tidak diceritakan
kepadanya.
Saul Menjadi Raja Dengan Undian
Kemudian Samuel
mengerahkan bangsa itu ke hadapan TUHAN di Mizpa dan ia berkata kepada orang
Israel itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Aku telah menuntun
orang Israel keluar dari Mesir dan telah melepaskan kamu dari tangan orang
Mesir dan dari tangan segala kerajaan yang menindas kamu.
Tetapi sekarang kamu
menolak Allahmu yang menyelamatkan kamu dari segala malapetaka dan kesusahanmu,
dengan berkata: Tidak, angkatlah seorang raja atas kami. Maka sebab itu,
berdirilah kamu di hadapan TUHAN, menurut sukumu dan menurut kaummu."
Lalu Samuel menyuruh
segala suku Israel tampil ke muka, maka didapati suku Benyamin. Sesudah itu
disuruhnyalah suku Benyamin tampil ke muka menurut kaum keluarganya, maka
didapati kaum keluarga Matri. Akhirnya disuruhnyalah kaum keluarga Matri tampil
ke muka seorang demi seorang, maka didapati Saul bin Kish. Tetapi ketika ia
dicari, ia tidak diketemukan.
Sebab itu ditanyakan
pulalah kepada TUHAN: "Apa orang itu juga datang ke mari?" TUHAN
menjawab: "Sesungguhnya ia bersembunyi di antara barang-barang." Berlarilah orang ke sana dan
mengambilnya dari sana, dan ketika ia berdiri di tengah-tengah orang-orang
sebangsanya, ternyata ia dari bahu ke atas lebih tinggi dari pada setiap orang
sebangsanya.
Dan Samuel berkata
kepada seluruh bangsa itu: "Kamu lihatkah orang yang dipilih TUHAN itu?
Sebab tidak ada seorang pun yang sama seperti dia di antara seluruh bangsa
itu." Lalu bersoraklah seluruh bangsa itu, demikian: "Hidup
raja!"
Kemudian Samuel
menguraikan kepada bangsa itu tentang hak-hak kerajaan, menuliskannya pada
suatu piagam dan meletakkannya di hadapan TUHAN; sesudah itu Samuel menyuruh seluruh
bangsa itu pulang, masing-masing ke rumahnya.
Saul pun pulang ke
rumahnya, ke Gibea, dan bersama-sama dengan dia ikut pergi orang-orang gagah
perkasa yang hatinya telah digerakkan Allah.
Tetapi
orang-orang dursila berkata: "Masakan orang ini dapat menyelamatkan
kita!" Mereka menghina dia dan tidak membawa persembahan kepadanya. Tetapi
ia pura-pura tuli.
1
Samuel 11:1-15
Saul Menyelamatkan Yabesh
Maka Nahas, orang Amon itu, bergerak maju dan
berkemah mengepung Yabesh-Gilead. Lalu berkatalah semua orang Yabesh itu kepada
Nahas: "Adakanlah perjanjian dengan kami, maka kami akan takluk
kepadamu."
Tetapi Nahas, orang Amon
itu, berkata kepada mereka: "Dengan syarat inilah aku akan mengadakan
perjanjian dengan kamu, bahwa tiap mata kananmu akan kucungkil; dengan demikian
aku mendatangkan malu kepada segenap orang Israel."
Para tua-tua Yabesh
berkata kepadanya: "Berilah kelonggaran kepada kami tujuh hari lamanya,
supaya kami mengirim utusan ke seluruh daerah Israel; dan jika tidak ada
seorang pun yang menyelamatkan kami, maka kami akan keluar menyerahkan diri
kepadamu."
Ketika para utusan itu
sampai di Gibea-Saul, dan menyampaikan hal itu kepada bangsa itu, menangislah
bangsa itu dengan suara nyaring.
Saul
baru saja datang dari padang dengan berjalan di belakang lembunya, dan ia bertanya:
"Ada apa dengan orang-orang itu, sehingga mereka menangis?" Mereka
menceritakan kepadanya kabar orang-orang Yabesh itu.
Ketika Saul mendengar
kabar itu, maka berkuasalah Roh Allah atas dia, dan menyala-nyalalah amarahnya
dengan sangat. Diambilnyalah
sepasang lembu, dipotong-potongnya, lalu potongan-potongan itu dikirimkannya ke
seluruh daerah Israel dengan perantaraan utusan, pesannya: "Siapa yang
tidak maju mengikuti Saul dan mengikuti Samuel, lembu-lembunya akan
diperlakukan juga demikian." Lalu TUHAN mendatangkan ketakutan kepada
bangsa itu, sehingga majulah mereka serentak.
Ketika Saul memeriksa
barisan mereka di Bezek, maka ada tiga ratus ribu orang Israel dan tiga puluh
ribu orang Yehuda. Kepada
para utusan yang datang itu dikatakan: "Beginilah kamu katakan kepada
orang-orang Yabesh-Gilead: Besok pada waktu panas teriknya matahari akan datang
bagimu penyelamatan." Ketika para utusan kembali dan memberitahukan hal
itu kepada orang-orang Yabesh, bersukacitalah mereka.
Lalu orang-orang Yabesh
itu berkata kepada Nahas: "Besok kami akan keluar menyerahkan diri
kepadamu; maka bolehlah kamu lakukan terhadap kami apa pun yang kamu pandang
baik."
Keesokan harinya Saul
membagi rakyat itu menjadi tiga pasukan. Mereka itu masuk ke tengah-tengah
perkemahan musuh pada waktu kawal pagi dan memukul kalah orang-orang Amon
sebelum hari panas; dan terserak-seraklah orang-orang yang lolos itu, sehingga
di antara mereka tidak ada tinggal dua orang bersama-sama.
Lalu berkatalah bangsa
itu kepada Samuel: "Siapakah yang telah berkata: Masakan Saul menjadi raja
atas kita? Serahkanlah orang-orang itu, supaya kami membunuhnya." Tetapi kata Saul: "Pada hari
ini seorang pun tidak boleh dibunuh, sebab pada hari ini TUHAN telah mewujudkan
keselamatan kepada Israel."
Dan Samuel berkata
kepada bangsa itu: "Marilah kita pergi ke Gilgal dan membaharui jabatan
raja di sana." Lalu pergilah seluruh bangsa itu ke Gilgal dan menjadikan
Saul raja di sana di hadapan TUHAN di Gilgal, dan mereka mempersembahkan di
sana korban keselamatan di hadapan TUHAN, dan bersukarialah di sana Saul dan
semua orang Israel dengan sangat.
1
Samuel 12:1-25 Samuel
Minta Diri Dari Bangsa Itu
Berkatalah Samuel kepada
seluruh orang Israel: "Telah kudengarkan segala permintaanmu yang kamu
sampaikan kepadaku, dan seorang raja telah kuangkat atasmu. Maka sekarang raja itulah yang
menjadi pemimpinmu; tetapi aku ini telah menjadi tua dan beruban, dan bukankah
anak-anakku laki-laki ada di antara kamu? Akulah yang menjadi pemimpinmu dari
sejak mudaku sampai hari ini.
Di sini aku berdiri. Berikanlah
kesaksian menentang aku di hadapan TUHAN dan di hadapan orang yang diurapi-Nya:
Lembu siapakah yang telah kuambil? Keledai siapakah yang telah kuambil?
Siapakah yang telah kuperas? Siapakah yang telah kuperlakukan dengan kekerasan?
Dari tangan siapakah telah kuterima sogok sehingga aku harus tutup mata? Aku
akan mengembalikannya kepadamu."
Jawab mereka:
"Engkau tidak memeras kami dan engkau tidak memperlakukan kami dengan
kekerasan dan engkau tidak menerima apa-apa dari tangan siapa pun." Lalu berkatalah ia kepada mereka:
"TUHAN menjadi saksi kepada kamu, dan orang yang diurapi-Nya pun menjadi
saksi pada hari ini, bahwa kamu tidak mendapat apa-apa dalam tanganku."
Jawab mereka: "Dia menjadi saksi."
Lalu berkatalah Samuel
kepada bangsa itu: "TUHANlah saksi, yang mengangkat Musa dan Harun dan
yang menuntun nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir. Maka sebab itu,
berdirilah supaya aku bersama-sama dengan kamu berhakim di hadapan TUHAN
mengenai segala perbuatan keselamatan TUHAN yang telah dikerjakan-Nya kepadamu
dan kepada nenek moyangmu.
Ketika Yakub datang ke
Mesir dan nenek moyangmu berseru-seru kepada TUHAN, maka TUHAN mengutus Musa
dan Harun, yang membawa nenek moyangmu keluar dari Mesir, dan membiarkan mereka
diam di tempat ini.
Tetapi mereka melupakan
TUHAN, Allah mereka, dan Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan Sisera, panglima
tentara di Hazor, dan ke dalam tangan orang Filistin dan raja Moab, yang
berperang melawan mereka.
Mereka berseru-seru
kepada TUHAN, katanya: Kami telah berdosa, sebab kami telah meninggalkan TUHAN
dan beribadah kepada para Baal dan para Asytoret; maka sekarang lepaskanlah
kami dari tangan musuh kami, maka kami akan beribadah kepada-Mu.
Sesudah itu TUHAN
mengutus Yerubaal, Barak, Yefta dan Samuel, dan melepaskan kamu dari tangan
musuh di sekelilingmu, sehingga kamu diam dengan tenteram.
Tetapi ketika kamu
melihat, bahwa Nahas, raja bani Amon, mendatangi kamu, maka kamu berkata
kepadaku: Tidak, seorang raja harus memerintah kami, padahal TUHAN, Allahmu,
adalah rajamu.
Maka sebab itu, lihat
itu raja yang telah kamu pilih, yang kamu minta. Sesungguhnya TUHAN telah
mengangkat raja atasmu, asal saja kamu takut akan TUHAN, beribadah kepada-Nya,
mendengarkan firman-Nya dan tidak menentang titah TUHAN, dan baik kamu, maupun
raja yang akan memerintah kamu itu mengikuti TUHAN, Allahmu!
Tetapi jika kamu tidak
mendengarkan firman TUHAN dan kamu menentang titah TUHAN, maka tangan TUHAN
akan melawan kamu dan melawan rajamu. Sekarang tinggallah
berdiri dan lihatlah perkara yang besar yang akan dilakukan TUHAN di depan
matamu ini.
Bukankah sekarang musim
menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan
hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu
di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."
Lalu berserulah Samuel
kepada TUHAN, maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga
sangat takutlah seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel.
Berkatalah seluruh
bangsa itu kepada Samuel: "Berdoalah untuk hamba-hambamu ini kepada TUHAN,
Allahmu, supaya jangan kami mati, sebab dengan meminta raja bagi kami, kami
menambah dosa kami dengan kejahatan ini."
Dan berkatalah Samuel
kepada bangsa itu: "Jangan takut; memang kamu telah melakukan segala
kejahatan ini, tetapi janganlah berhenti mengikuti TUHAN, melainkan
beribadahlah kepada TUHAN dengan segenap hatimu.
Janganlah menyimpang
untuk mengejar dewa kesia-siaan yang tidak berguna dan tidak dapat menolong
karena semuanya itu adalah kesia-siaan belaka. Sebab
TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, sebab nama-Nya yang besar. Bukankah TUHAN
telah berkenan untuk membuat kamu menjadi umat-Nya?
Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus. Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu. Tetapi jika kamu terus berbuat jahat, maka kamu akan dilenyapkan, baik kamu maupun rajamu itu."
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 101; 25 Januari 2023"