Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 97; 21 Januari 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 97 Di Dalam Rut
1:1-22; Rut 2:1-23; Rut 3:1-18; Rut 4:1-12
Rut 1:1-22 Rut Dan Naomi
Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu
pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya
laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. Nama orang
itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan
Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke
daerah Moab, diamlah mereka di sana.
Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu
tertinggal dengan kedua anaknya. Keduanya mengambil perempuan Moab: yang
pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira
sepuluh tahun lamanya.
Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan
itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya. Kemudian berkemaslah ia dengan kedua
menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar
bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.
Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan
kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda, berkatalah
Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke
rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu
tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;
kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan,
masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka
menangis dengan suara keras dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut
dengan engkau pulang kepada bangsamu."
Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu
turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan
untuk dijadikan suamimu nanti? Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah
terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan
sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak
laki-laki,
masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus
menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku,
bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN
teracung terhadap aku?"
Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu
minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya. Berkatalah Naomi: "Telah
pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti
iparmu itu."
Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan
pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ
jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam:
bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan.
Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau
sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!" Ketika
Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia,
berhentilah ia berkata-kata kepadanya.
Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka
masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan
perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?" Tetapi ia berkata kepada
mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang
Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.
Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong
TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN
telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka
kepadaku." Demikianlah Naomi pulang
bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu, menantunya, yang turut pulang dari
daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai.
Rut 2:1-23 Rut Bertemu Dengan Boas
Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya
raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata
kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai
di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya:
"Pergilah, anakku."
Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang
penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari
kaum Elimelekh. Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada
penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka
kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!"
Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu:
"Dari manakah perempuan ini?" Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit
itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama
dengan Naomi dari daerah Moab.
Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai
dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia
datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak
berhenti."
Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku!
Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga
engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan.
Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah
perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada
pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah
ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja
itu."
Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata
kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga
tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?"
Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap
segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan
bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi
kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.
TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya
dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah
sayap-Nya engkau datang berlindung." Kemudian berkatalah Rut: "Memang
aku mendapat belas kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah
menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak
sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan."
Ketika sudah waktu makan, berkatalah Boas kepadanya: "Datanglah ke
mari, makanlah roti ini dan celupkanlah suapmu ke dalam cuka ini." Lalu
duduklah ia di sisi penyabit-penyabit itu, dan Boas mengunjukkan bertih gandum
kepadanya; makanlah Rut sampai kenyang, bahkan ada sisanya. Setelah ia bangun
untuk memungut pula, maka Boas memerintahkan kepada pengerja-pengerjanya:
"Dari antara berkas-berkas itu pun ia boleh memungut, janganlah ia
diganggu;
bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari
onggokan jelai itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya; janganlah
berlaku kasar terhadap dia." Maka ia memungut di ladang sampai petang;
lalu ia mengirik yang dipungutnya itu, dan ada kira-kira seefa jelai banyaknya.
Diangkatnyalah itu, lalu masuklah ia ke kota. Ketika mertuanya melihat
apa yang dipungutnya itu, dan ketika dikeluarkannya dan diberikannya kepada
mertuanya sisa yang ada setelah kenyang itu,
maka berkatalah mertuanya kepadanya: "Di mana engkau memungut dan
di mana engkau bekerja hari ini? Diberkatilah kiranya orang yang telah
memperhatikan engkau itu!" Lalu diceritakannyalah kepada mertuanya itu
pada siapa ia bekerja, katanya: "Nama orang pada siapa aku bekerja hari
ini ialah Boas."
Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah
kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada
orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya:
"Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus
kita."
Lalu kata Rut, perempuan Moab itu: "Lagipula ia berkata kepadaku:
Tetaplah dekat pengerja-pengerjaku sampai mereka menyelesaikan seluruh
penyabitan ladangku." Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu:
"Ya anakku, sebaiknya engkau keluar bersama-sama dengan
pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau jangan disusahi orang di ladang
lain."
Demikianlah Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk
memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir. Dan
selama itu ia tinggal pada mertuanya.
Rut 3:1-18 Rut Dan Boas Di Tempat Pengirikan
Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: "Anakku, apakah tidak
ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau
berbahagia? Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan
telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di
tempat pengirikan;
maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke
tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu,
sebelum ia selesai makan dan minum. Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah
engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat,
singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan
memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."
Lalu kata Rut kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu akan
kulakukan." Sesudah itu pergilah ia ke tempat pengirikan dan
dilakukannyalah tepat seperti yang diperintahkan mertuanya kepadanya.
Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya gembira, datanglah ia
untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai itu. Kemudian datanglah
perempuan itu dekat dengan diam-diam, disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas
dan berbaringlah ia di situ.
Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu
meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di
sebelah kakinya. Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya:
"Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini,
sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."
Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku!
Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama
kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang
miskin maupun yang kaya.
Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan
kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau
seorang perempuan baik-baik. Maka sekarang, memang aku seorang kaum yang wajib
menebus, tetapi walaupun demikian masih ada lagi seorang penebus, yang lebih
dekat dari padaku.
Tinggallah di sini malam ini; dan besok pagi, jika ia mau menebus
engkau, baik, biarlah ia menebus; tetapi jika ia tidak suka menebus engkau,
maka akulah yang akan menebus engkau, demi TUHAN yang hidup. Berbaring sajalah
tidur sampai pagi."
Jadi berbaringlah ia tidur di sebelah kakinya sampai pagi; lalu
bangunlah ia, sebelum orang dapat kenal-mengenal, sebab kata Boas:
"Janganlah diketahui orang, bahwa seorang perempuan datang ke tempat
pengirikan." Lagi katanya: "Berikanlah selendang yang engkau pakai
itu dan tadahkanlah itu." Lalu ditadahkannya selendang itu. Kemudian
ditakarnyalah enam takar jelai ke dalam selendang itu. Sesudah itu pergilah
Boas ke kota.
Setelah perempuan itu sampai kepada mertuanya, berkatalah mertuanya itu:
"Bagaimana, anakku?" Lalu diceritakannyalah semua yang dilakukan
orang itu kepadanya serta berkata: "Yang enam takar jelai ini diberikannya
kepadaku, sebab katanya: Engkau tidak boleh pulang kepada mertuamu dengan
tangan hampa." Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti,
anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang
itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini
juga."
Rut
4:1-12 Rut Menjadi
Isteri Boas
Boas telah pergi ke
pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan
Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari,
duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk.
Kemudian dipilihnyalah
sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di
sini." Maka duduklah mereka.
Lalu
berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita
Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab.
Jadi pikirku: baik juga
hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan
orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika
engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya,
beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat
menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia:
"Aku akan menebusnya."
Tetapi kata Boas:
"Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh
Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan
nama orang itu di atas milik pusakanya."
Lalu berkatalah penebus
itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan
merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang
seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya."
Beginilah kebiasaan
dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang hendak
menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan
memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan perkara di
Israel.
Lalu penebus itu berkata
kepada Boas: "Engkau saja yang membelinya." Dan ditanggalkannyalah
kasutnya. Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang
di situ: "Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik
Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi;
juga Rut, perempuan Moab
itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang
yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak
akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah
pada hari ini menjadi saksi."
Dan seluruh orang banyak
yang hadir di pintu gerbang, dan para tua-tua berkata: "Kamilah menjadi
saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama
seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah
engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem,
keturunanmu kiranya menjadi seperti keturunan Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda oleh karena anak-anak yang akan diberikan TUHAN kepadamu dari perempuan muda ini!"
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 97; 21 Januari 2023"