Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 95; 19 Januari 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 95 Di Dalam
Hakim-Hakim 16:1-31; Hakim-Hakim 17:1-13; Hakim-Hakim 18:1-31
Hakim-Hakim 16:1-31 Simson Di Gaza
Pada suatu kali, ketika Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang
perempuan sundal, lalu menghampiri dia. Ketika diberitahukan kepada orang-orang
Gaza: "Simson telah datang ke sini," maka mereka mengepung tempat itu
dan siap menghadang dia semalam-malaman itu di pintu gerbang kota, tetapi
semalam-malaman itu mereka tidak berbuat apa-apa, karena pikirnya: "Nanti
pada waktu fajar kita akan membunuh dia."
Tetapi Simson tidur di situ sampai tengah malam. Pada waktu tengah malam
bangunlah ia, dipegangnya kedua daun pintu gerbang kota itu dan kedua tiang
pintu, dicabutnyalah semuanya beserta palangnya, diletakkannya di atas kedua
bahunya, lalu semuanya itu diangkatnya ke puncak gunung yang berhadapan dengan
Hebron.
Simson Dan Delila
Sesudah itu Simson jatuh cinta kepada seorang perempuan dari lembah
Sorek yang namanya Delila. Lalu datanglah raja-raja kota orang Filistin kepada
perempuan itu sambil berkata: "Cobalah bujuk dia untuk mengetahui karena
apakah kekuatannya demikian besar, dan dengan apakah kami dapat mengalahkan dia
dan mengikat dia untuk menundukkannya. Maka kami masing-masing akan memberikan
seribu seratus uang perak kepadamu."
Lalu berkatalah Delila kepada Simson: "Ceritakanlah kiranya
kepadaku, karena apakah kekuatanmu demikian besar, dan dengan apakah engkau
harus diikat untuk ditundukkan?"
Jawab Simson kepadanya: "Jika aku diikat dengan tujuh tali busur
yang baru, yang belum kering, maka aku akan menjadi lemah dan menjadi seperti
orang lain mana pun juga."
Lalu raja-raja kota orang Filistin membawa tujuh tali busur yang baru
yang belum kering kepada perempuan itu dan ia mengikat Simson dengan tali-tali
itu, sedang di kamarnya ada orang bersiap-siap. Kemudian berserulah perempuan
itu kepadanya: "Orang-orang Filistin menyergap engkau, Simson!"
Tetapi ia memutuskan tali-tali busur itu seperti tali rami yang terbakar putus,
apabila kena api. Dan tidaklah ketahuan di mana duduk kekuatannya itu.
Kemudian berkatalah Delila kepada Simson: "Sesungguhnya engkau
telah mempermain-mainkan dan membohongi aku. Sekarang ceritakanlah kiranya
kepadaku dengan apa engkau dapat diikat." Jawabnya kepadanya: "Jika
aku diikat erat-erat dengan tali baru, yang belum terpakai untuk pekerjaan apa
pun, maka aku akan menjadi lemah dan menjadi seperti orang lain mana pun
juga."
Kemudian Delila mengambil tali baru, diikatnyalah dia dengan tali-tali
itu dan berseru kepadanya: "Orang-orang Filistin menyergap engkau,
Simson!" — di kamar ada orang bersiap-siap — tetapi tali-tali itu
diputuskannya tanggal dari tangannya seperti benang saja.
Berkatalah Delila kepada Simson: "Sampai sekarang engkau telah
mempermain-mainkan dan membohongi aku. Ceritakanlah kepadaku dengan apakah
engkau dapat diikat." Jawabnya kepadanya: "Kalau engkau menenun
ketujuh rambut jalinku bersama-sama dengan lungsin lalu mengokohkannya dengan
patok, maka aku akan menjadi lemah dan menjadi seperti orang lain mana pun
juga."
Kemudian perempuan itu mengokohkan lagi tenunan itu dengan patok, lalu
berserulah ia kepadanya: "Orang-orang Filistin menyergap engkau,
Simson." Tetapi ketika ia terjaga dari tidurnya, disentaknya lepas patok
tenunan dan lungsin itu.
Berkatalah perempuan itu kepadanya: "Bagaimana mungkin engkau
berkata: Aku cinta kepadamu, padahal hatimu tidak tertuju kepadaku? Sekarang
telah tiga kali engkau mempermain-mainkan aku dan tidak mau menceritakan
kepadaku, karena apakah kekuatanmu demikian besar."
Lalu setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek kepadanya dan
terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi menahan hati, sehingga ia mau
mati rasanya.
Maka diceritakannyalah kepadanya segala isi hatinya, katanya:
"Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibuku
aku ini seorang nazir Allah. Jika kepalaku dicukur, maka kekuatanku akan lenyap
dari padaku, dan aku menjadi lemah dan sama seperti orang-orang lain."
Ketika dilihat Delila, bahwa segala isi hatinya telah diceritakannya
kepadanya, disuruhnyalah memanggil raja-raja kota orang Filistin, katanya:
"Sekali ini lagi datanglah ke mari, sebab ia telah menceritakan segala isi
hatinya kepadaku." Lalu datanglah raja-raja kota orang Filistin itu
kepadanya sambil membawa uang itu.
Simson Mati
Sesudah itu dibujuknya Simson tidur di pangkuannya, lalu dipanggilnya
seorang dan disuruhnya mencukur ketujuh rambut jalinnya, sehingga mulailah
Simson ditundukkan oleh perempuan itu, sebab kekuatannya telah lenyap dari
padanya. Lalu berserulah perempuan itu: "Orang Filistin menyergap engkau,
Simson!" Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya: "Seperti
yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas." Tetapi tidaklah
diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia.
Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan
membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan
pekerjaannya di penjara ialah menggiling.
Tetapi rambutnya mulai tumbuh pula sesudah dicukur. Sesudah itu
berkumpullah raja-raja kota orang Filistin untuk mengadakan perayaan korban
sembelihan yang besar kepada Dagon, allah mereka, dan untuk bersukaria; kata
mereka: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita Simson,
musuh kita."
Dan ketika orang banyak melihat Simson, mereka memuji allah mereka,
sambil berseru: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita
musuh kita, perusak tanah kita, dan yang membunuh banyak teman kita."
Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka: "Panggillah
Simson untuk melawak bagi kita." Simson dipanggil dari penjara, lalu ia
melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara
tiang-tiang.
Berkatalah Simson kepada anak yang menuntun dia: "Lepaskan aku dan
biarkanlah aku meraba-raba tiang-tiang penyangga rumah ini, supaya aku dapat
bersandar padanya." Adapun gedung itu penuh dengan laki-laki dan
perempuan; segala raja kota orang Filistin ada di sana, dan di atas sotoh ada
kira-kira tiga ribu orang laki-laki dan perempuan, yang menonton lawak Simson
itu.
Berserulah Simson kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan ALLAH, ingatlah
kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan
satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin." Kemudian
Simson merangkul kedua tiang yang paling tengah, penyangga rumah itu, lalu
bertopang kepada tiang yang satu dengan tangan kanannya dan kepada tiang yang
lain dengan tangan kirinya.
Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang
Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah
itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya.
Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang
dibunuhnya pada waktu hidupnya.
Sesudah itu datanglah ke sana saudara-saudaranya dan seluruh
keluarganya, mereka mengangkat dia dan membawanya dari sana, lalu
menguburkannya di antara Zora dan Esytaol di dalam kubur Manoah, ayahnya. Dia
memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tahun lamanya.
Hakim-Hakim 17:2-13 Patung Sembahan Mikha
Berkatalah ia kepada ibunya: "Uang perak yang seribu seratus itu,
yang diambil orang dari padamu dan yang karena itu kauucapkan kutuk — aku
sendiri mendengar ucapanmu itu — memang uang itu ada padaku, akulah yang mengambilnya."
Lalu kata ibunya: "Diberkatilah kiranya anakku oleh TUHAN."
Sesudah itu dikembalikannyalah uang perak yang seribu seratus itu kepada
ibunya. Tetapi ibunya berkata: "Aku mau menguduskan uang itu bagi TUHAN,
aku menyerahkannya untuk anakku, supaya dibuat patung pahatan dan patung
tuangan dari pada uang itu. Maka sekarang, uang itu kukembalikan
kepadamu."
Tetapi orang itu mengembalikan uang itu kepada ibunya, lalu perempuan
itu mengambil dua ratus uang perak dan memberikannya kepada tukang perak, yang
membuat patung pahatan dan patung tuangan dari pada uang itu; lalu patung itu
ditaruh di rumah Mikha.
Mikha ini mempunyai kuil. Dibuatnyalah efod dan terafim, ditahbiskannya
salah seorang anaknya laki-laki, yang menjadi imamnya. Pada zaman itu tidak ada
raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut
pandangannya sendiri.
Maka ada seorang muda dari Betlehem-Yehuda, dari kaum Yehuda; ia seorang
Lewi dan tinggal di sana sebagai pendatang. Lalu orang itu keluar dari kota
Betlehem-Yehuda untuk menetap sebagai pendatang di mana saja ia mendapat
tempat; dan dalam perjalanannya itu sampailah ia ke pegunungan Efraim di rumah
Mikha.
Bertanyalah Mikha kepadanya: "Engkau dari mana?" Jawabnya
kepadanya: "Aku orang Lewi dari Betlehem-Yehuda, dan aku pergi untuk
menetap sebagai pendatang di mana saja aku mendapat tempat."
Lalu kata Mikha kepadanya: "Tinggallah padaku dan jadilah bapak dan
imam bagiku; maka setiap tahun aku akan memberikan kepadamu sepuluh uang perak,
sepasang pakaian serta makananmu." Orang Lewi itu setuju untuk tinggal
padanya. Maka orang muda itu menjadi seperti salah seorang anaknya sendiri.
Mikha mentahbiskan orang Lewi itu; orang muda itu menjadi imamnya dan
diam di rumah Mikha. Lalu kata Mikha: "Sekarang tahulah aku, bahwa TUHAN
akan berbuat baik kepadaku, karena ada seorang Lewi menjadi imamku."
Hakim-Hakim 18:1-31 Patung Sembahan Mikha Dirampas
Oleh Bani Dan
Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel dan pada zaman itu
suku Dan sedang mencari milik pusaka untuk menetap, sebab sampai hari itu mereka
belum juga mendapat bagian milik pusaka di tengah-tengah suku-suku Israel.
Sebab itu bani Dan menyuruh dari kaumnya lima orang dari seluruh jumlah
mereka, semuanya orang-orang yang gagah perkasa, yang berasal dari Zora dan
Esytaol, untuk mengintai negeri itu dan menyelidikinya, serta berkata kepada
mereka: "Pergilah menyelidiki negeri itu." Ketika orang-orang itu
sampai ke pegunungan Efraim di rumah Mikha, bermalamlah mereka di sana.
Ketika mereka ada dekat rumah Mikha itu, dikenal merekalah logat orang
muda suku Lewi itu, lalu singgahlah mereka ke sana dan berkata kepadanya:
"Siapakah yang membawa engkau ke mari? Apakah pekerjaanmu dan urusanmu di
sini?"
Katanya kepada mereka: "Begini begitulah dilakukan Mikha kepadaku;
ia menggaji aku dan aku menjadi imamnya." Kata mereka kepadanya:
"Tanyakanlah kiranya kepada Allah, supaya kami ketahui apakah perjalanan
yang kami tempuh ini akan berhasil." Kata imam itu kepada mereka:
"Pergilah dengan selamat! Perjalanan yang kamu tempuh itu dipandang baik
oleh TUHAN."
Sesudah itu pergilah kelima orang itu, lalu sampailah mereka ke Lais.
Dilihat merekalah, bahwa rakyat yang diam di sana hidup dengan tenteram,
menurut adat orang Sidon, aman dan tenteram. Orang-orang itu tidak kekurangan
apa pun yang ada di muka bumi, malah kaya harta. Mereka tinggal jauh dari orang
Sidon dan tidak bergaul dengan siapa pun juga.
Setelah mereka kembali kepada saudara-saudara sesukunya di Zora dan
Esytaol, berkatalah saudara-saudara sesukunya kepada mereka: "Apakah yang
kamu dapati di sana?" Jawab mereka: "Bersiaplah, marilah kita maju
menyerang mereka, sebab kami telah melihat negeri itu, dan memang sangat baik.
Masakan kamu tinggal diam! Janganlah bermalas-malas untuk pergi memasuki dan
menduduki negeri itu.
Apabila kamu memasukinya kamu mendapati rakyat yang hidup dengan
tenteram, dan negeri itu luas ke sebelah kiri dan ke sebelah kanan.
Sesungguhnya, Allah telah menyerahkannya ke dalam tanganmu; itulah tempat yang
tidak kekurangan apa pun yang ada di muka bumi."
Lalu berangkatlah dari sana, dari Zora dan Esytaol, enam ratus orang
dari kaum suku Dan, diperlengkapi dengan senjata. Mereka maju, lalu berkemah di
Kiryat-Yearim di Yehuda. Itulah sebabnya tempat itu disebut Mahane-Dan sampai
sekarang; letaknya di sebelah barat Kiryat-Yearim.
Dari sana mereka bergerak terus ke pegunungan Efraim dan sampai di rumah
Mikha. Lalu berbicaralah kelima orang yang telah pergi mengintai daerah Lais
itu, katanya kepada saudara-saudara sesukunya: "Tahukah kamu, bahwa dalam
rumah-rumah ini ada efod, terafim, patung pahatan dan patung tuangan? Oleh
sebab itu, insafilah apa yang akan kamu perbuat!"
Kemudian mereka menuju ke tempat itu, lalu sampai di rumah orang muda
suku Lewi itu, di rumah Mikha, dan menanyakan apakah ia selamat. Sementara
keenam ratus orang dari bani Dan yang diperlengkapi dengan senjata itu tinggal
berdiri di pintu gerbang,
maka kelima orang yang telah pergi mengintai negeri itu berjalan terus,
masuk ke dalam lalu mengambil patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan
itu. Adapun imam itu berdiri di pintu gerbang bersama-sama dengan keenam ratus
orang yang diperlengkapi dengan senjata itu.
Tetapi, setelah yang lain-lain itu masuk ke dalam rumah Mikha dan
mengambil patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan itu, berkatalah imam
itu kepada mereka: "Berbuat apakah kamu ini?"
Tetapi jawab mereka kepadanya: "Diamlah, tutup mulut, ikutlah kami
dan jadilah bapak dan imam kami. Apakah yang lebih baik bagimu: menjadi imam
untuk seisi rumah satu orang atau menjadi imam untuk suatu suku dan kaum di
antara orang Israel?"
Maka gembiralah hati imam itu, diambilnyalah efod, terafim dan patung
pahatan itu, lalu masuk ke tengah-tengah orang banyak. Kemudian berbaliklah
mereka dan pergi, dengan anak-anak, ternak dan barang-barang yang berharga
ditempatkan di depan mereka. Ketika mereka telah jauh dari rumah Mikha,
dikerahkanlah orang-orang dari rumah-rumah yang di dekat rumah Mikha dan
orang-orang itu mengejar bani Dan itu.
Mereka memanggil-manggil bani Dan, maka berbaliklah orang-orang itu dan
berkata kepada Mikha: "Mau apa engkau dengan mengerahkan orang?" Lalu
jawabnya: "Allahku yang kubuat serta imam juga kamu ambil, lalu kamu
pergi. Apakah lagi yang masih tinggal padaku? Bagaimana perkataanmu itu
kepadaku: Mau apa engkau?"
Berkatalah bani Dan kepadanya: "Janganlah suaramu kedengaran lagi kepada
kami, nanti ada orang yang menyerang engkau karena sakit hati dan dengan
demikian engkau serta seisi rumahmu kehilangan nyawa."
Lalu bani Dan melanjutkan perjalanannya, dan Mikha, setelah dilihatnya
mereka itu lebih kuat dari padanya, berpalinglah ia pulang ke rumahnya. Lalu
bani Dan, dengan membawa barang-barang yang dibuat Mikha, juga imamnya,
mendatangi Lais, yakni rakyat yang hidup dengan aman dan tenteram. Mereka
memukul orang-orang itu dengan mata pedang dan kotanya dibakar.
Tidak ada orang yang datang menolong, sebab kota itu jauh dari Sidon dan
orang-orang kota itu tidak bergaul dengan siapa pun juga. Letak kota itu di
lembah Bet-Rehob. Kemudian bani Dan membangun kota itu kembali dan diam di
sana.
Mereka menamai kota itu Dan, menurut nama bapa leluhur mereka, yakni
Dan, yang lahir bagi Israel, tetapi nama kota itu dahulu adalah Lais. Bani Dan
menegakkan bagi mereka sendiri patung pahatan itu, lalu Yonatan bin Gersom bin
Musa bersama-sama dengan anak-anaknya menjadi imam bagi suku Dan, sampai penduduk
negeri itu diangkut sebagai orang buangan.
Demikianlah mereka menempatkan bagi mereka sendiri patung pahatan yang telah dibuat Mikha itu, dan patung itu ada di sana selama rumah Allah ada di Silo.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 95; 19 Januari 2023"