Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 91; 15 Januari 2023
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 91 Di Dalam
Hakim-Hakim 3:31; Hakim-Hakim 4:1-24; Hakim-Hakim 5:1-31; Hakim-Hakim 6:1-40
Hakim-hakim 3:31 Samgar
Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat; ia menewaskan orang Filistin
dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus orang banyaknya. Demikianlah ia juga
menyelamatkan orang Israel.
Hakim-Hakim 4:1-24 Debora Dan Barak
Setelah Ehud mati, orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata
TUHAN. Lalu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan Yabin, raja Kanaan, yang
memerintah di Hazor. Panglima tentaranya ialah Sisera yang diam di
Haroset-Hagoyim.
Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, sebab Sisera mempunyai sembilan
ratus kereta besi dan dua puluh tahun lamanya ia menindas orang Israel dengan
keras. Pada waktu itu Debora, seorang nabiah, isteri Lapidot, memerintah
sebagai hakim atas orang Israel.
Ia biasa duduk di bawah pohon korma Debora antara Rama dan Betel di
pegunungan Efraim, dan orang Israel menghadap dia untuk berhakim kepadanya. Ia
menyuruh memanggil Barak bin Abinoam dari Kedesh di daerah Naftali, lalu
berkata kepadanya: "Bukankah TUHAN, Allah Israel, memerintahkan demikian:
Majulah, bergeraklah menuju gunung Tabor dengan membawa sepuluh ribu orang bani
Naftali dan bani Zebulon bersama-sama dengan engkau,
dan Aku akan menggerakkan Sisera, panglima tentara Yabin, dengan
kereta-keretanya dan pasukan-pasukannya menuju engkau ke sungai Kison dan Aku
akan menyerahkan dia ke dalam tanganmu." Jawab Barak kepada Debora:
"Jika engkau turut maju aku pun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju
aku pun tidak maju."
Kata Debora: "Baik, aku turut! Hanya, engkau tidak akan mendapat
kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab TUHAN akan menyerahkan
Sisera ke dalam tangan seorang perempuan." Lalu Debora bangun berdiri dan
pergi bersama-sama dengan Barak ke Kedesh.
Barak mengerahkan suku Zebulon dan suku Naftali ke Kedesh, maka sepuluh
ribu orang maju mengikuti dia; juga Debora maju bersama-sama dengan dia. Adapun
Heber, orang Keni itu, telah memisahkan diri dari suku Keni, dari anak-anak
Hobab ipar Musa, dan telah berpindah-pindah memasang kemahnya sampai ke pohon
tarbantin di Zaanaim yang dekat Kedesh.
Setelah dikabarkan kepada Sisera, bahwa Barak bin Abinoam telah maju ke
gunung Tabor, dikerahkannyalah segala keretanya, sembilan ratus kereta besi,
dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia, dari Haroset-Hagoyim ke sungai
Kison.
Lalu berkatalah Debora kepada Barak: "Bersiaplah, sebab inilah
harinya TUHAN menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah TUHAN telah maju
di depan engkau?" Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu
orang mengikuti dia, dan TUHAN mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan
seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari
keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki.
Lalu Barak mengejar kereta-kereta dan tentara itu sampai ke
Haroset-Hagoyim, dan seluruh tentara Sisera tewas oleh mata pedang; tidak ada
seorang pun yang tinggal hidup. Tetapi Sisera dengan berjalan kaki melarikan
diri ke kemah Yael, isteri Heber, orang Keni itu, sebab ada perhubungan baik
antara Yabin, raja Hazor, dengan keluarga Heber, orang Keni itu.
Yael itu pun keluar mendapatkan Sisera, dan berkata kepadanya:
"Singgahlah, tuanku, silakan masuk. Jangan takut." Lalu singgahlah ia
ke dalam kemah perempuan itu dan perempuan itu menutupi dia dengan selimut. Kemudian
berkatalah ia kepada perempuan itu: "Berilah kiranya aku minum air
sedikit, aku haus." Lalu perempuan itu membuka kirbat susu, diberinyalah
dia minum dan diselimutinya pula.
Lagi katanya kepada perempuan itu: "Berdirilah di depan pintu kemah
dan apabila ada orang datang dan bertanya kepadamu: Ada orang di sini?, maka
jawablah: Tidak ada." Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah,
diambilnya pula palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu
masuk ke dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah — sebab ia telah tidur nyenyak
karena lelahnya — maka matilah orang itu.
Pada waktu itu muncullah Barak yang mengejar Sisera. Keluarlah Yael
mendapatkan dia dan berkata kepadanya: "Mari, aku akan menunjukkan
kepadamu orang yang kaucari itu." Lalu masuklah Barak ke dalam dan
tampaklah Sisera mati tergeletak dengan patok dalam pelipisnya.
Demikianlah Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan
orang Israel. Dan kekuasaan orang Israel kian keras menekan Yabin, raja Kanaan,
sampai mereka melenyapkan Yabin, raja Kanaan itu.
Hakim-Hakim 5:1-31 Nyanyian Debora
Pada hari itu bernyanyilah Debora dan Barak bin Abinoam, demikian: Karena pahlawan-pahlawan di Israel siap
berperang, karena bangsa itu menawarkan dirinya dengan sukarela, pujilah TUHAN!
Dengarlah, ya raja-raja! Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka! Kalau aku, aku
mau bernyanyi bagi TUHAN, bermazmur bagi TUHAN, Allah Israel.
TUHAN, ketika Engkau bergerak dari Seir, ketika Engkau melangkah maju
dari daerah Edom, bergoncanglah bumi, tirislah juga langit, juga awan tiris
airnya; gunung-gunung — yakni Sinai — bergoyang di hadapan TUHAN, di hadapan
TUHAN, Allah Israel.
Dalam zaman Samgar bin Anat, dalam zaman Yael, kafilah tidak ada lagi
dan orang-orang yang dalam perjalanan terpaksa menempuh jalan yang
berbelit-belit. Penduduk pedusunan diam-diam saja di Israel, ya mereka diam-diam,
sampai engkau bangkit, Debora, bangkit sebagai ibu di Israel.
Ketika orang memilih allah baru, maka terjadilah perang di pintu
gerbang. Sesungguhnya, perisai ataupun tombak tidak terlihat di antara empat
puluh ribu orang di Israel. Hatiku tertuju kepada para panglima Israel, kepada
mereka yang menawarkan dirinya dengan sukarela di antara bangsa itu. Pujilah
TUHAN!
Kamu, yang menunggang keledai betina putih, kamu, yang duduk di atas
permadani, kamu, yang berjalan di jalan, ceriterakanlah hal itu! Di
tempat-tempat penimbaan air, menurut suara orang-orang yang berdendang, di
sanalah orang menyanyikan perbuatan TUHAN yang adil, perbuatan-Nya yang adil
terhadap orang-orang-Nya di pedusunan di Israel. Pada waktu itu turunlah umat
TUHAN ke pintu gerbang.
Bangunlah, bangunlah, Debora! Bangunlah, bangunlah, nyanyikanlah suatu
nyanyian! Bangkitlah, Barak! dan giringlah tawananmu, hai anak Abinoam! Lalu
turunlah para bangsawan yang terluput, umat TUHAN turun bagi-Nya sebagai
pahlawan.
Dari suku Efraim mereka datang ke lembah, mengikuti engkau, ya suku
Benyamin, dengan laskarmu; dari suku Makhir turunlah para panglima dan dari
suku Zebulon orang-orang pembawa tongkat pengerah. Juga para pemimpin suku
Isakhar menyertai Debora, dan seperti Isakhar, demikianlah Naftali menyertai
Barak. Mereka menyusul dia dan menyerbu masuk lembah. Tetapi pihak
pasukan-pasukan suku Ruben ada banyak pertimbangan.
Mengapa engkau tinggal duduk di antara kandang-kandang sambil
mendengarkan seruling pemanggil kawanan? Di pihak pasukan-pasukan suku Ruben
ada banyak pertimbangan! Orang Gilead tinggal diam di seberang sungai Yordan;
dan suku Dan, mengapa mereka tinggal dekat kapal-kapal? Suku Asyer duduk di
tepi pantai laut, tinggal diam di teluk-teluknya.
Tetapi suku Zebulon ialah bangsa yang berani mempertaruhkan nyawanya,
demikian juga suku Naftali, di tempat-tempat tinggi di padang. Raja-raja datang
dan berperang, pada waktu itu raja-raja Kanaan berperang dekat Taanakh, pada
mata air di Megido, tetapi perak sebagai rampasan tidak diperoleh mereka.
Dari langit berperang bintang-bintang, dari peredarannya mereka
memerangi Sisera. Sungai Kison menghanyutkan musuh, Kison, sungai yang terkenal
dari dahulu kala itu. — Majulah sekuat tenaga, hai jiwaku! — Ketika itu
menderaplah telapak kuda, karena berpacu lari kuda-kudanya.
"Kutukilah kota Meros!" firman Malaikat TUHAN, "kutukilah
habis-habisan penduduknya, karena mereka tidak datang membantu TUHAN, membantu
TUHAN sebagai pahlawan." Diberkatilah Yael, isteri Heber, orang Keni itu,
melebihi perempuan-perempuan lain, diberkatilah ia, melebihi perempuan-perempuan
yang di dalam kemah.
Air diminta orang itu, tetapi susu diberikannya; dalam cawan yang indah
disuguhkannya dadih. Tangannya diulurkannya mengambil patok, tangan kanannya
mengambil tukul tukang, ditukulnya Sisera, dihancurkannya kepalanya, diremukkan
dan ditembusnya pelipisnya.
Dekat kakinya orang itu rebah, tewas tergeletak, dekat kakinya orang itu
rebah dan tewas, di tempat ia rebah, di sanalah orang itu tewas, digagahi. Dari
jendela ibu Sisera menjenguk dan berseru dari tingkap: "Mengapa keretanya
tak kunjung datang? Mengapa kereta-keretanya belum kedengaran?"
Yang paling bijak di antara dayang-dayangnya menjawabnya, dan ia sendiri
juga membalas perkataannya itu: "Bukankah mereka mendapat jarahan dan
membagi-baginya, gadis seorang dua untuk setiap orang jarahan kain berwarna
sehelai dua untuk Sisera, jarahan kain sulaman aneka warna sehelai dua untuk
leherku?"
Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya TUHAN! Tetapi orang yang
mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya. Lalu amanlah negeri
itu empat puluh tahun lamanya.
Hakim-Hakim 6:1-40 Gideon Diangkat Menjadi Hakim
Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu
TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya, dan
selama itu orang Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada
orang Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di
pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu.
Setiap kali orang Israel selesai menabur, datanglah orang Midian, orang
Amalek dan orang-orang dari sebelah timur, lalu maju mendatangi mereka; berkemahlah
orang-orang itu di daerah mereka, dan memusnahkan hasil tanah itu sampai ke
dekat Gaza, dan tidak meninggalkan bahan makanan apa pun di Israel, juga domba,
atau lembu atau keledai pun tidak.
Sebab orang-orang itu datang maju dengan ternaknya dan kemahnya, dan
datangnya itu berbanyak-banyak seperti belalang. Orang-orangnya dan
unta-untanya tidak terhitung banyaknya, sekaliannya datang ke negeri itu untuk
memusnahkannya, sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan
orang Midian itu. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN.
Ketika orang Israel berseru kepada TUHAN karena orang Midian itu, maka
TUHAN mengutus seorang nabi kepada orang Israel, yang berkata kepada mereka:
"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang menuntun kamu keluar
dari Mesir dan yang membawa kamu keluar dari rumah perbudakan.
Aku melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan semua orang
yang menindas kamu, bahkan Aku menghalau mereka dari depanmu dan negeri mereka
Kuberikan kepadamu.
Dan Aku telah berfirman kepadamu: Akulah TUHAN, Allahmu, maka janganlah
kamu menyembah allah orang Amori, yang negerinya kamu diami ini. Tetapi kamu
tidak mendengarkan firman-Ku itu."
Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di
Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik
gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat
TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN
menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."
Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami,
mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya
yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka
berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang
TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang
Midian."
Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan
kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian.
Bukankah Aku mengutus engkau!" Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah
Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku
adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling
muda di antara kaum keluargaku."
Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau,
sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis." Maka
jawabnya kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di
mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman
kepadaku.
Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang kepada-Mu membawa
persembahanku dan meletakkannya di hadapan-Mu." Firman-Nya: "Aku akan
tinggal, sampai engkau kembali."
Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti
yang tidak beragi dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu ke dalam bakul dan
kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin,
lalu disuguhkannya.
Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya: "Ambillah daging dan roti
yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan
kuahnya." Maka diperbuatnya demikian. Dan Malaikat TUHAN mengulurkan
tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti
itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu.
Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.
Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya:
"Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN
dengan berhadapan muka." Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya:
"Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati."
Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN
itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang
Abiezer. Pada malam itu juga TUHAN berfirman kepadanya: "Ambillah seekor
lembu jantan kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh
tahun, runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala
yang di dekatnya.
Kemudian dirikanlah mezbah bagi TUHAN, Allahmu, di atas kubu pertahanan
ini dengan disusun baik, lalu ambillah lembu jantan yang kedua dan
persembahkanlah korban bakaran dengan kayu tiang berhala yang akan kautebang
itu."
Kemudian Gideon membawa sepuluh orang hambanya dan diperbuatnyalah
seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya. Tetapi karena ia takut kepada kaum keluarganya
dan kepada orang-orang kota itu untuk melakukan hal itu pada waktu siang, maka
dilakukannyalah pada waktu malam.
Ketika orang-orang kota itu bangun pagi-pagi, tampaklah telah dirobohkan
mezbah Baal itu, telah ditebang tiang berhala yang di dekatnya dan telah
dikorbankan lembu jantan yang kedua di atas mezbah yang didirikan itu. Berkatalah
mereka seorang kepada yang lain: "Siapakah yang melakukan hal itu?"
Setelah diperiksa dan ditanya-tanya, maka kata orang: "Gideon bin Yoas,
dialah yang melakukan hal itu."
Sesudah itu berkatalah orang-orang kota itu kepada Yoas: "Bawalah
anakmu itu ke luar; dia harus mati, karena ia telah merobohkan mezbah Baal dan
karena ia telah menebang tiang berhala yang di dekatnya."
Tetapi jawab Yoas kepada semua orang yang mengerumuninya itu: "Kamu
mau berjuang membela Baal? Atau kamu mau menolong dia? Siapa yang berjuang
membela Baal akan dihukum mati sebelum pagi. Jika Baal itu allah, biarlah ia
berjuang membela dirinya sendiri, setelah mezbahnya dirobohkan orang."
Dan pada hari itu diberikan oranglah nama Yerubaal kepada Gideon, karena
kata orang: "Biarlah Baal berjuang dengan dia, setelah dirobohkannya
mezbahnya itu." Seluruh orang Midian dan orang Amalek dan orang-orang dari
sebelah timur telah berkumpul bersama-sama; mereka telah menyeberang dan
berkemah di lembah Yizreel.
Pada waktu itu Roh TUHAN menguasai Gideon; ditiupnyalah sangkakala dan
orang-orang Abiezer dikerahkan untuk mengikuti dia. Juga dikirimnya pesan
kepada seluruh suku Manasye dan orang-orang ini pun dikerahkan untuk mengikuti
dia. Dikirimnya pula pesan kepada suku Asyer, Zebulon dan Naftali, dan
orang-orang ini pun maju untuk menggabungkan diri dengan mereka.
Kemudian berkatalah Gideon kepada Allah: "Jika Engkau mau
menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan itu,
maka aku membentangkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan; apabila hanya
di atas guntingan bulu itu ada embun, tetapi seluruh tanah di situ tinggal
kering, maka tahulah aku, bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan
perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan."
Dan demikianlah terjadi; sebab keesokan harinya pagi-pagi ia bangun,
dipulasnya guntingan bulu itu dan diperasnya air embun dari guntingan bulu itu,
secawan penuh air. Lalu berkatalah Gideon kepada Allah: "Janganlah kiranya
murka-Mu bangkit terhadap aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja;
biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu
itu: sekiranya yang kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas seluruh tanah
itu ada embun."
Dan demikianlah diperbuat Allah pada malam itu, sebab hanya guntingan bulu itu yang kering, dan di atas seluruh tanah itu ada embun.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 91; 15 Januari 2023 "