Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 52; 07 Desember 2022
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 52 Di Dalam Imamat
14:33-57; Imamat 15:1-33; Imamat 16:1-34
Imamat 14:33-57
TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Apabila kamu masuk ke tanah
Kanaan yang akan Kuberikan kepadamu menjadi milikmu dan Aku mendatangkan tanda
kusta di sebuah rumah di negeri milikmu itu, maka pemilik rumah itu harus
datang memberitahukannya kepada imam: Ada kelihatan seperti tanda kusta di
rumahku.
Maka imam harus memerintahkan supaya rumah itu dikosongkan, sebelum ia
datang memeriksa tanda kusta itu, supaya jangan menjadi najis segala yang ada
di dalam rumah itu, dan sesudah itu barulah imam datang untuk memeriksanya.
Kalau menurut pemeriksaannya tanda pada dinding rumah itu merupakan
lekuk-lekuk yang kehijau-hijauan atau kemerah-merahan warnanya, yang kelihatan
lebih dalam dari permukaan dinding itu,
imam harus keluar dari rumah itu, lalu berdiri di depan pintu rumah, dan
menutup rumah itu tujuh hari lamanya. Pada hari yang ketujuh imam harus datang
kembali; kalau menurut pemeriksaannya tanda kusta itu meluas pada dinding
rumah,
maka imam harus memerintahkan supaya orang mengungkit batu-batu yang
kena tanda itu dan membuangnya ke luar kota ke suatu tempat yang najis. Dan ia
harus mengikis rumah itu sebelah dalam berkeliling, dan kikisan lepa itu
haruslah ditumpahkan ke luar kota ke suatu tempat yang najis.
Dan orang harus mengambil batu-batu lain, lalu memasangnya sebagai
pengganti batu-batu tadi, dan harus mengambil lepa lain dan melepa rumah itu. Tetapi
jikalau tanda itu timbul lagi di dalam rumah itu, sesudah batu-batunya diungkit
dan sesudah rumah itu dikikis, bahkan sesudah dilepa lagi,
dan kalau imam datang dan menurut pemeriksaannya tanda itu meluas di
dalam rumah, maka kusta ganaslah yang di dalam rumah itu, dan rumah itu najis. Rumah
itu haruslah dirombak, yakni batunya, kayunya dan segala lepa rumah itu, lalu
dibawa semuanya ke luar kota ke suatu tempat yang najis.
Dan orang yang masuk ke dalam rumah itu selama rumah itu ditutup,
menjadi najis sampai matahari terbenam. Dan orang yang tidur di dalam rumah itu
haruslah mencuci pakaiannya; demikian juga orang yang makan di dalam rumah itu
haruslah mencuci pakaiannya.
Tetapi jikalau imam datang dan menurut pemeriksaannya tanda itu tidak
meluas di dalam rumah itu, sesudah dilepa, maka imam harus menyatakan rumah itu
tahir, karena tanda itu telah hilang.
Kemudian, untuk menyucikan rumah itu, haruslah ia mengambil dua ekor
burung, kayu aras, kain kirmizi dan hisop. Burung yang seekor haruslah
disembelihnya di atas belanga tanah berisi air mengalir.
Lalu ia harus mengambil kayu aras dan hisop, kain kirmizi dan burung
yang masih hidup itu, dan mencelupkan semuanya ke dalam darah burung yang sudah
disembelih dan ke dalam air mengalir itu, kemudian ia harus memercik kepada
rumah itu tujuh kali.
Dengan demikian ia harus menyucikan rumah itu dengan darah burung, air
mengalir, burung yang hidup, kayu aras, hisop, dan kain kirmizi. Dan burung
yang hidup itu harus dilepaskannya ke luar kota ke padang. Dengan demikian ia
mengadakan pendamaian bagi rumah itu, maka rumah itu menjadi tahir.
Itulah hukum tentang setiap penyakit kusta, kudis kepala, tentang kusta
pada pakaian dan rumah, tentang bengkak, bintil-bintil dan panau, untuk memberi
petunjuk dalam hal najis atau dalam hal tahir; itulah hukum tentang
kusta."
Imamat 15:1-33 Ketidaktahiran Pada Laki-Laki Dan
Perempuan
TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Berbicaralah kepada orang
Israel dan katakan kepada mereka: Apabila aurat seorang laki-laki mengeluarkan
lelehan, maka najislah ia karena lelehannya itu.
Beginilah kenajisannya berhubung dengan lelehannya itu: bila auratnya
membiarkan lelehan itu mengalir, atau bila auratnya menahannya, sehingga tidak
mengeluarkan lelehan, maka itulah kenajisannya.
Setiap tempat tidur, yang ditiduri orang yang mengeluarkan lelehan itu
menjadi najis, dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis juga. Setiap
orang yang kena kepada tempat tidurnya haruslah mencuci pakaiannya, membasuh
tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
Siapa yang duduk di atas barang yang telah diduduki oleh orang yang
demikian haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia
menjadi najis sampai matahari terbenam.
Siapa yang kena kepada tubuh orang yang demikian, haruslah mencuci
pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari
terbenam. Apabila orang yang demikian meludahi orang yang tahir, haruslah orang
ini mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis
sampai matahari terbenam.
Dan setiap pelana yang diduduki orang yang demikian menjadi najis. Setiap
orang yang kena kepada sesuatu bekas tempat orang tadi menjadi najis sampai
matahari terbenam. Siapa yang mengangkatnya, haruslah mencuci pakaiannya,
membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
Dan setiap orang yang kena pada orang yang demikian, sedang orang ini
tidak mencuci tangan dahulu dengan air, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh
tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
Kalau orang itu kena pada belanga tanah, itu haruslah dipecahkan, dan
setiap perkakas kayu haruslah dicuci dengan air. Apabila orang yang demikian
sudah bersih dari lelehannya, ia harus menghitung tujuh hari lagi untuk dapat
dinyatakan tahir, lalu mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air
mengalir, maka ia menjadi tahir.
Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor burung tekukur atau
dua ekor anak burung merpati, dan datang ke hadapan TUHAN, ke pintu Kemah
Pertemuan, dan menyerahkan burung-burung itu kepada imam.
Lalu imam harus mempersembahkannya, yang seekor sebagai korban penghapus
dosa dan yang seekor lagi sebagai korban bakaran. Dengan demikian imam
mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN karena lelehannya.
Apabila seorang laki-laki tertumpah maninya, ia harus membasuh seluruh
tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Setiap
pakaian dan setiap kulit, yang kena tumpahan mani itu, haruslah dicuci dengan
air dan menjadi najis sampai matahari terbenam.
Juga seorang perempuan, kalau seorang laki-laki tidur dengan dia dengan
ada tumpahan mani, maka keduanya harus membasuh tubuhnya dengan air dan mereka
menjadi najis sampai matahari terbenam.
Apabila seorang perempuan mengeluarkan lelehan, dan lelehannya itu
adalah darah dari auratnya, ia harus tujuh hari lamanya dalam cemar kainnya,
dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis sampai matahari terbenam.
Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia cemar kain menjadi najis. Dan
segala sesuatu yang didudukinya menjadi najis juga. Setiap orang yang kena
kepada tempat tidur perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh
tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
Setiap orang yang kena kepada sesuatu barang yang diduduki perempuan itu
haruslah mencuci pakaiannya, membasuh diri dengan air dan ia menjadi najis
sampai matahari terbenam. Juga pada waktu ia kena kepada sesuatu yang ada di
tempat tidur atau di atas barang yang diduduki perempuan itu, ia menjadi najis
sampai matahari terbenam.
Jikalau seorang laki-laki tidur dengan perempuan itu, dan ia kena cemar
kain perempuan itu, maka ia menjadi najis selama tujuh hari, dan setiap tempat
tidur yang ditidurinya menjadi najis juga.
Apabila seorang perempuan berhari-hari lamanya mengeluarkan lelehan,
yakni lelehan darah yang bukan pada waktu cemar kainnya, atau apabila ia
mengeluarkan lelehan lebih lama dari waktu cemar kainnya, maka selama
lelehannya yang najis itu perempuan itu adalah seperti pada hari-hari cemar
kainnya, yakni ia najis.
Setiap tempat tidur yang ditidurinya, selama ia mengeluarkan lelehan,
haruslah baginya seperti tempat tidur pada waktu cemar kainnya dan setiap
barang yang didudukinya menjadi najis sama seperti kenajisan cemar kainnya.
Setiap orang yang kena kepada barang-barang itu menjadi najis, dan ia
harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis
sampai matahari terbenam.
Tetapi jikalau perempuan itu sudah tahir dari lelehannya, ia harus
menghitung tujuh hari lagi, sesudah itu barulah ia menjadi tahir. Pada hari
yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak
burung merpati dan membawanya kepada imam ke pintu Kemah Pertemuan.
Imam harus mempersembahkan yang seekor sebagai korban penghapus dosa dan
yang seekor lagi sebagai korban bakaran. Dengan demikian imam mengadakan
pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN, karena lelehannya yang najis itu.
Begitulah kamu harus menghindarkan orang Israel dari kenajisannya,
supaya mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka menajiskan Kemah
Suci-Ku yang ada di tengah-tengah mereka itu."
Itulah hukum tentang seorang laki-laki yang mengeluarkan lelehan atau
yang tertumpah maninya yang menyebabkan dia najis, dan tentang seorang
perempuan yang bercemar kain dan tentang seseorang, baik laki-laki maupun
perempuan, yang mengeluarkan lelehan, dan tentang laki-laki yang tidur dengan
perempuan yang najis.
Imamat 16:1-34 Hari Raya Pendamaian
Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada waktu mereka mendekat
ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa. Firman TUHAN kepadanya:
"Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk
ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas
tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas
tutup pendamaian.
Beginilah caranya Harun masuk ke dalam tempat kudus itu, yakni dengan
membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan seekor domba
jantan untuk korban bakaran.
Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudus dan ia harus menutupi
auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan
berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah
ia membasuh tubuhnya dengan air.
Dari umat Israel ia harus mengambil dua ekor kambing jantan untuk korban
penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran. Kemudian Harun
harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa
baginya sendiri dan dengan demikian mengadakan pendamaian baginya dan bagi
keluarganya.
Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya di
hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan, dan harus membuang undi atas
kedua kambing jantan itu, sebuah undi bagi TUHAN dan sebuah bagi Azazel.
Lalu Harun harus mempersembahkan kambing jantan yang kena undi bagi
TUHAN itu dan mengolahnya sebagai korban penghapus dosa. Tetapi kambing jantan
yang kena undi bagi Azazel haruslah ditempatkan hidup-hidup di hadapan TUHAN
untuk mengadakan pendamaian, lalu dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun.
Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban
penghapus dosa baginya sendiri dan mengadakan pendamaian baginya dan bagi
keluarganya; ia harus menyembelih lembu jantan itu.
Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah
yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang
digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan
TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum
Allah, supaya ia jangan mati.
Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan
memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke
depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan
jarinya tujuh kali.
Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban
penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir,
kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya
dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup
pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena
segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun
juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang
tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.
Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk
untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah
mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah
orang Israel.
Kemudian haruslah ia pergi ke luar ke mezbah yang ada di hadapan TUHAN,
dan mengadakan pendamaian bagi mezbah itu. Ia harus mengambil sedikit dari
darah lembu jantan dan dari darah domba jantan itu dan membubuhnya pada
tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya.
Kemudian ia harus memercikkan sedikit dari darah itu ke mezbah itu
dengan jarinya tujuh kali dan mentahirkan serta menguduskannya dari segala
kenajisan orang Israel. Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus
dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan yang
masih hidup itu,
dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan
yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang
Israel dan segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka; ia harus
menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian
melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap
sedia untuk itu.
Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel
ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun.
Sesudah itu Harun harus masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan menanggalkan
pakaian lenan, yang dikenakannya ketika ia masuk ke dalam tempat kudus dan
harus meninggalkannya di sana.
Ia harus membasuh tubuhnya dengan air di suatu tempat yang kudus dan
mengenakan pakaiannya sendiri, lalu ia harus keluar dan mempersembahkan korban
bakarannya sendiri dan korban bakaran bangsa itu; dengan demikian ia mengadakan
pendamaian baginya sendiri dan bagi bangsa itu.
Kemudian ia harus membakar lemak korban penghapus dosa di atas mezbah. Maka
orang yang melepaskan kambing jantan bagi Azazel itu harus mencuci pakaiannya,
membasuh tubuhnya dengan air dan sesudah itu barulah boleh masuk ke perkemahan.
Lembu jantan dan kambing jantan korban penghapus dosa, yang darahnya
telah dibawa masuk untuk mengadakan pendamaian di dalam tempat kudus, harus
dibawa keluar dari perkemahan, dan kulitnya, dagingnya dan kotorannya harus
dibakar habis.
Siapa yang membakar semuanya itu, harus mencuci pakaiannya, membasuh
tubuhnya dengan air dan sesudah itu barulah boleh masuk ke perkemahan.
Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu,
yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus
merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu
pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di
tengah-tengahmu.
Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan
kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN. Hari itu harus
menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri
dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.
Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang telah diurapi dan telah
ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan ayahnya; ia harus
mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus. Ia harus mengadakan pendamaian
bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para
imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu.
Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu, supaya sekali setahun diadakan pendamaian bagi orang Israel karena segala dosa mereka." Maka Harun melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 52; 07 Desember 2022"