Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 65; 20 Desember 2022
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 65 Di Dalam
Bilangan 22:1-41; Bilangan 23:1-30; Bilangan 24:1-25
Bilangan 22:1-41
Kemudian berangkatlah orang Israel, dan berkemah di dataran Moab, di
daerah seberang sungai Yordan dekat Yerikho.
Balak Memanggil Bileam
Balak bin Zipor melihat segala yang dilakukan Israel kepada orang Amori.
Maka sangat gentarlah orang Moab terhadap bangsa itu, karena jumlahnya banyak,
lalu muak dan takutlah orang Moab karena orang Israel.
Lalu berkatalah orang Moab kepada para tua-tua Midian: "Tentu saja
laskar besar itu akan membabat habis segala sesuatu yang di sekeliling kita,
seperti lembu membabat habis tumbuh-tumbuhan hijau di padang." Adapun pada
waktu itu Balak bin Zipor menjadi raja Moab.
Raja ini mengirim utusan kepada Bileam bin Beor, ke Petor yang di tepi
sungai Efrat, ke negeri teman-teman sebangsanya, untuk memanggil dia, dengan
pesan: "Ketahuilah, ada suatu bangsa keluar dari Mesir; sungguh, sampai
tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang berkemah di depanku.
Karena itu, datanglah dan kutuk bangsa itu bagiku, sebab mereka lebih
kuat dari padaku; mungkin aku sanggup mengalahkannya dan menghalaunya dari
negeri ini, sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia beroleh berkat, dan
siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk."
Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian dengan
membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka sampai kepada Bileam,
disampaikanlah kepadanya pesan Balak.
Lalu berkatalah Bileam kepada mereka: "Bermalamlah di sini pada
malam ini, maka aku akan memberi jawab kepadamu, sesuai dengan apa yang akan
difirmankan TUHAN kepadaku." Maka tinggallah pemuka-pemuka Moab itu pada
Bileam.
Kemudian datanglah Allah kepada Bileam serta berfirman: "Siapakah
orang-orang yang bersama-sama dengan engkau itu?" Dan berkatalah Bileam
kepada Allah: "Balak bin Zipor, raja Moab, mengutus orang kepadaku dengan
pesan: Ketahuilah, ada bangsa yang keluar dari Mesir, dan permukaan bumi
tertutup olehnya; karena itu, datanglah, serapahlah mereka bagiku, mungkin aku akan
sanggup berperang melawan mereka dan menghalau mereka."
Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam: "Janganlah engkau pergi
bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka
telah diberkati." Bangunlah Bileam pada waktu pagi, lalu berkata kepada
pemuka-pemuka Balak: "Pulanglah ke negerimu, sebab TUHAN tidak mengizinkan
aku pergi bersama-sama dengan kamu."
Lalu berangkatlah pemuka-pemuka Moab itu dan setelah mereka sampai
kepada Balak, berkatalah mereka: "Bileam menolak datang bersama-sama
dengan kami." Tetapi Balak mengutus pula pemuka-pemuka lebih banyak dan
lebih terhormat dari yang pertama.
Setelah mereka sampai kepada Bileam, berkatalah mereka kepadanya:
"Beginilah kata Balak bin Zipor: Janganlah biarkan dirimu terhalang-halang
untuk datang kepadaku, sebab aku akan memberi upahmu sangat banyak, dan apa pun
yang kauminta dari padaku, aku akan mengabulkannya. Datanglah, dan serapahlah
bangsa itu bagiku."
Tetapi Bileam menjawab kepada pegawai-pegawai Balak: "Sekalipun
Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup
berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang melanggar titah TUHAN,
Allahku.
Oleh sebab itu, baiklah kamu pun tinggal di sini pada malam ini, supaya
aku tahu, apakah pula yang akan difirmankan TUHAN kepadaku." Datanglah Allah kepada Bileam pada waktu malam
serta berfirman kepadanya: "Jikalau orang-orang itu memang sudah datang
untuk memanggil engkau, bangunlah, pergilah bersama-sama dengan mereka, tetapi
hanya apa yang akan Kufirmankan kepadamu harus kaulakukan."
Keledai Bileam Dan Malaikat TUHAN
Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah keledainya yang
betina, dan pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab. Tetapi bangkitlah
murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai
lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada
bersama-sama dengan dia.
Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan
pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk
ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke
jalan.
Kemudian pergilah Malaikat TUHAN berdiri pada jalan yang sempit di
antara kebun-kebun anggur dengan tembok sebelah-menyebelah. Ketika keledai itu
melihat Malaikat TUHAN, ditekankannyalah dirinya kepada tembok, sehingga kaki
Bileam terhimpit kepada tembok. Maka ia memukulnya pula.
Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan berdirilah Ia pada suatu
tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk menyimpang ke kanan atau ke
kiri. Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai itu dengan Bileam masih di
atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu dipukulnyalah keledai itu dengan
tongkat.
Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada
Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga
kali?" Jawab Bileam kepada keledai itu: "Karena engkau
mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau
kubunuh sekarang."
Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: "Bukankah aku ini keledaimu
yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat
demikian kepadamu?" Jawabnya: "Tidak."
Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN
dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan
sujud. Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau
memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab
jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.
Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari
hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang
Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup."
Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: "Aku telah berdosa,
karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku.
Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang."
Tetapi Malaikat TUHAN berfirman kepada Bileam: "Pergilah
bersama-sama dengan orang-orang itu, tetapi hanyalah perkataan yang akan
Kukatakan kepadamu harus kaukatakan." Sesudah itu pergilah Bileam
bersama-sama dengan pemuka-pemuka Balak itu.
Balak Meminta Bileam Untuk Mengutuk Israel
Ketika Balak mendengar, bahwa Bileam datang, keluarlah ia menyongsong
dia sampai ke Kota Moab di perbatasan sungai Arnon, pada ujung perbatasan itu. Dan
berkatalah Balak kepada Bileam: "Bukankah aku sudah mengutus orang
memanggil engkau? Mengapakah engkau tidak hendak datang kepadaku? Sungguhkah
tidak sanggup aku memberi upahmu?"
Tetapi berkatalah Bileam kepada Balak: "Ini aku sudah datang
kepadamu sekarang; tetapi akan mungkinkah aku dapat mengatakan apa-apa?
Perkataan yang akan ditaruh Allah ke dalam mulutku, itulah yang akan kukatakan."
Lalu pergilah Bileam bersama-sama dengan Balak dan sampailah mereka ke
Kiryat-Huzot. Balak mengorbankan beberapa ekor lembu sapi dan kambing domba dan
mengirimkan sebagian kepada Bileam dan kepada pemuka-pemuka yang bersama-sama
dengan dia.
Keesokan harinya Balak mengambil Bileam dan membawa dia mendaki bukit
Baal. Dari situ dilihatnyalah bagian yang paling ujung dari bangsa Israel.
Bilangan 23:1-30
Lalu berkatalah Bileam kepada Balak: "Dirikanlah bagiku di sini
tujuh mezbah dan siapkanlah bagiku di sini tujuh ekor lembu jantan dan tujuh
ekor domba jantan." Balak melakukan seperti yang dikatakan Bileam, maka
Balak dan Bileam mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di
atas setiap mezbah itu.
Sesudah itu berkatalah Bileam kepada Balak: "Berdirilah di samping
korban bakaranmu, tetapi aku ini hendak pergi; mungkin TUHAN akan datang
menemui aku, dan perkataan apa pun yang dinyatakan-Nya kepadaku, akan
kuberitahukan kepadamu." Lalu pergilah ia ke atas sebuah bukit yang
gundul.
Bileam Memberkati Israel
Maka Allah menemui Bileam, lalu Bileam berkata kepada-Nya: "Ketujuh
mezbah itu telah kuatur, dan kupersembahkan seekor lembu jantan dan seekor
domba jantan di atas setiap mezbah."
Kemudian TUHAN menaruh perkataan ke dalam mulut Bileam dan berfirman:
"Kembalilah kepada Balak dan katakanlah demikian." Ketika ia kembali, maka Balak masih berdiri di
situ di samping korban bakarannya, bersama dengan semua pemuka Moab.
Lalu Bileam mengucapkan sanjaknya, katanya: "Dari Aram aku disuruh
datang oleh Balak, raja Moab, dari gunung-gunung sebelah timur: Datanglah,
katanya, kutuklah bagiku Yakub, dan datanglah, kutuklah Israel.
Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah Allah? Bagaimanakah aku
mengutuk yang tidak dikutuk TUHAN? Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku
melihat mereka, dari bukit-bukit aku memandang mereka. Lihat, suatu bangsa yang
diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir.
Siapakah yang menghitung debu Yakub dan siapakah yang membilang
bondongan-bondongan Israel? Sekiranya aku mati seperti matinya orang-orang
jujur dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka!"
Lalu berkatalah Balak kepada Bileam: "Apakah yang kaulakukan
kepadaku ini? Untuk menyerapah musuhkulah aku menjemput engkau, tetapi
sebaliknya engkau memberkati mereka." Tetapi ia menjawab: "Bukankah
aku harus berawas-awas, supaya mengatakan apa yang ditaruh TUHAN ke dalam
mulutku?"
Lalu Balak berkata kepadanya: "Baiklah pergi bersama-sama dengan
aku ke tempat lain, dan dari sana engkau dapat melihat bangsa itu; engkau akan
melihat hanya bagiannya yang paling ujung, tetapi seluruhnya tidak akan
kaulihat; serapahlah mereka dari situ bagiku."
Lalu dibawanyalah dia ke Padang Pengintai, ke puncak gunung Pisga; ia
mendirikan tujuh mezbah dan mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor
domba jantan di atas setiap mezbah itu. Kemudian berkatalah ia kepada Balak:
"Berdirilah di sini di samping korban bakaranmu, sedang aku hendak bertemu
dengan TUHAN di situ."
Lalu TUHAN menemui Bileam dan menaruh perkataan ke dalam mulutnya, dan
berfirman: "Kembalilah kepada Balak dan katakanlah demikian." Ketika
ia sampai kepadanya, Balak masih berdiri di samping korban bakarannya
bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab. Berkatalah Balak kepadanya:
"Apakah yang difirmankan TUHAN?"
Lalu diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Bangunlah, hai Balak, dan
dengarlah; pasanglah telingamu mendengarkan aku, ya anak Zipor. Allah bukanlah
manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan
Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
Ketahuilah, aku mendapat perintah untuk memberkati, dan apabila Dia
memberkati, maka aku tidak dapat membalikkannya. Tidak ada ditengok kepincangan
di antara keturunan Yakub, dan tidak ada dilihat kesukaran di antara orang
Israel. TUHAN, Allah mereka, menyertai mereka, dan sorak-sorak karena Raja ada
di antara mereka.
Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir, adalah bagi mereka seperti
tanduk kekuatan lembu hutan, sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap
Yakub, ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel. Pada waktunya akan
dikatakan kepada Yakub, begitu juga kepada Israel, keajaiban yang diperbuat
Allah:
Lihat, suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina, dan yang berdiri
tegak seperti singa jantan, yang tidak membaringkan dirinya, sebelum ia memakan
mangsanya dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya."
Lalu berkatalah Balak kepada Bileam: "Jika sekali-kali tidak mau
engkau menyerapah mereka, janganlah sekali-kali memberkatinya." Tetapi
Bileam menjawab Balak: "Bukankah telah kukatakan kepadamu: Segala yang
akan difirmankan TUHAN, itulah yang akan kulakukan."
Kemudian berkatalah Balak kepada Bileam: "Marilah aku akan membawa
engkau ke tempat lain; mungkin benar di mata Allah bahwa engkau menyerapah
mereka bagiku dari tempat itu."
Lalu Balak membawa Bileam ke puncak gunung Peor, yang menghadap Padang
Belantara. Berkatalah Bileam kepada Balak: "Dirikanlah bagiku di sini
tujuh mezbah dan siapkanlah di sini bagiku tujuh ekor lembu jantan dan tujuh
ekor domba jantan." Lalu Balak melakukan seperti yang dikatakan Bileam,
maka ia mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas
setiap mezbah itu.
Bilangan 24:1-25
Ketika dilihat Bileam, bahwa baik di mata TUHAN untuk memberkati Israel,
ia tidak mencarikan pertanda lagi seperti yang sudah-sudah, tetapi ia
menghadapkan mukanya ke arah padang gurun. Ketika Bileam memandang ke depan dan
melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, maka Roh Allah menghinggapi
dia.
Lalu diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Tutur kata Bileam bin
Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar
firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun
dengan mata tersingkap.
Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu,
hai Israel! Sebagai lembah yang membentang semuanya; sebagai taman di tepi
sungai; sebagai pohon gaharu yang ditanam TUHAN; sebagai pohon aras di tepi
air.
Air mengalir dari timbanya, dan benihnya mendapat air banyak-banyak.
Rajanya akan naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan. Allah,
yang membawa mereka keluar dari Mesir, adalah bagi mereka seperti tanduk
kekuatan lembu hutan. Bangsa-bangsa yang menjadi lawannya akan ditelannya
habis, dan tulang-tulang mereka akan dihancurkannya dan akan ditembaknya tembus
dengan panah-panahnya.
Ia meniarap dan merebahkan diri sebagai singa jantan, dan sebagai singa
betina; siapakah yang berani membangunkannya? Diberkatilah orang yang
memberkati engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!"
Nubuat Bileam
Lalu bangkitlah amarah Balak terhadap Bileam dan dengan meremas-remas
jarinya berkatalah ia kepada Bileam: "Untuk menyerapah musuhku aku
memanggil engkau, tetapi sebaliknya sampai tiga kali engkau memberkati mereka.
Oleh sebab itu, enyahlah engkau ke tempat kediamanmu; aku telah berkata
kepadamu aku telah bermaksud memberi banyak upah kepadamu, tetapi TUHAN telah
mencegah engkau memperolehnya."
Tetapi berkatalah Bileam kepada Balak: "Bukankah telah kukatakan
juga kepada utusan-utusan yang kaukirim kepadaku: Sekalipun Balak memberikan
kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup melanggar titah
TUHAN dengan berbuat baik atau jahat atas kemauanku sendiri; apa yang akan
difirmankan TUHAN, itulah yang akan kukatakan.
Dan sekarang, aku ini sudah hendak pergi kepada bangsaku; marilah
kuberitahukan kepadamu apa yang akan dilakukan bangsa itu kepada bangsamu di
kemudian hari."
Lalu diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Tutur kata Bileam bin
Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar
firman Allah, dan yang beroleh pengenalan akan Yang Mahatinggi, yang melihat
penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap.
Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan
dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan
meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.
Maka Edom akan menjadi tanah pendudukan dan Seir akan menjadi tanah
pendudukan — musuh-musuhnya itu. Tetapi Israel akan melakukan
perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa, dan dari Yakub akan timbul seorang
penguasa, yang akan membinasakan orang-orang yang melarikan diri dari
kota."
Ketika ia melihat orang Amalek, diucapkannyalah sanjaknya, katanya:
"Yang pertama di antara bangsa-bangsa ialah Amalek, tetapi akhirnya ia
akan sampai kepada kebinasaan." Ketika ia melihat orang Keni,
diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Kokoh tempat kediamanmu, tertaruh di
atas bukit batu sarangmu, namun orang Keni akan hapus; berapa lama lagi maka
Asyur akan menawan engkau?"
Diucapkannyalah juga sanjaknya, katanya: "Celaka! Siapakah yang akan hidup, apabila Allah melakukan hal itu? Tetapi kapal-kapal akan datang dari pantai orang Kitim, mereka akan menindas Asyur dan menindas Heber, lalu ia pun juga akan sampai kepada kebinasaan." Lalu bersiaplah Bileam dan pulang ke tempat kediamannya; dan Balak pun pergilah juga.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 65; 20 Desember 2022"