Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 64; 19 Desember 2022
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 64 Di Dalam
Bilangan 19:1-22; Bilangan 20:1-29; Bilangan 21:1-39
Bilangan 19:1-22 Air Pentahiran
TUHAN berfirman kepada Musa dan
Harun: "Inilah ketetapan hukum yang diperintahkan TUHAN dengan berfirman:
Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu seekor lembu
betina merah yang tidak bercela, yang tidak ada cacatnya dan yang belum pernah
kena kuk.
Dan haruslah kamu memberikannya kepada imam Eleazar, maka lembu itu
harus dibawa ke luar tempat perkemahan, lalu disembelih di depan imam. Kemudian
imam Eleazar harus mengambil dengan jarinya sedikit dari darah lembu itu, lalu
haruslah ia memercikkan sedikit ke arah sebelah depan Kemah Pertemuan sampai
tujuh kali.
Sesudah itu haruslah lembu itu dibakar habis di depan mata imam;
kulitnya, dagingnya dan darahnya haruslah dibakar habis bersama-sama dengan
kotorannya. Dan imam haruslah mengambil kayu aras, hisop dan kain kirmizi dan melemparkannya
ke tengah-tengah api yang membakar habis lembu itu.
Kemudian haruslah imam mencuci pakaiannya dan membasuh tubuhnya dengan
air, sesudah itu masuk ke tempat perkemahan, dan imam itu najis sampai matahari
terbenam. Orang yang membakar habis lembu itu haruslah mencuci pakaiannya
dengan air dan membasuh tubuhnya dengan air, dan ia najis sampai matahari
terbenam.
Maka seorang yang tahir haruslah mengumpulkan abu lembu itu dan
menaruhnya pada suatu tempat yang tahir di luar tempat perkemahan, supaya
semuanya itu tinggal tersimpan bagi umat Israel untuk membuat air pentahiran;
itulah penghapus dosa.
Dan orang yang mengumpulkan abu lembu itu haruslah mencuci pakaiannya,
dan ia najis sampai matahari terbenam. Itulah suatu ketetapan untuk
selama-lamanya bagi orang Israel dan bagi orang asing yang tinggal di
tengah-tengahmu.
Orang yang kena kepada mayat, ia najis tujuh hari lamanya. Ia harus
menghapus dosa dari dirinya dengan air itu pada hari yang ketiga, dan pada hari
yang ketujuh ia tahir. Tetapi jika pada hari yang ketiga ia tidak menghapus
dosa dari dirinya, maka tidaklah ia tahir pada hari yang ketujuh.
Setiap orang yang kena kepada mayat, yaitu tubuh manusia yang telah
mati, dan tidak menghapus dosa dari dirinya, ia menajiskan Kemah Suci TUHAN, dan
orang itu haruslah dilenyapkan dari Israel; karena air pentahiran tidak
disiramkan kepadanya, maka ia najis; kenajisannya masih melekat padanya.
Inilah hukumnya, apabila seseorang mati dalam suatu kemah: setiap orang
yang masuk ke dalam kemah itu dan segala yang di dalam kemah itu najis tujuh
hari lamanya; setiap bejana yang terbuka yang tidak ada kain penutup terikat di
atasnya adalah najis.
Juga setiap orang yang di padang, yang kena kepada seorang yang mati
terbunuh oleh pedang, atau kepada mayat, atau kepada tulang-tulang seorang
manusia, atau kepada kubur, orang itu najis tujuh hari lamanya. Bagi orang yang
najis haruslah diambil sedikit abu dari korban penghapus dosa yang dibakar
habis, lalu di dalam bejana abu itu dibubuhi air mengalir.
Kemudian seorang yang tahir haruslah mengambil hisop, mencelupkannya ke
dalam air itu dan memercikkannya ke atas kemah dan ke atas segala bejana dan ke
atas orang-orang yang ada di sana, dan ke atas orang yang telah kena kepada
tulang-tulang, atau kepada orang yang mati terbunuh, atau kepada mayat, atau
kepada kubur itu;
orang yang tahir itu haruslah memercik kepada orang yang najis itu pada
hari yang ketiga dan pada hari yang ketujuh, dan pada hari yang ketujuh itu
haruslah ia menghapus dosa orang itu; dan orang yang najis itu haruslah mencuci
pakaiannya dan membasuh badannya dengan air, lalu ia tahir pada waktu matahari
terbenam.
Tetapi orang yang telah najis, dan tidak menghapus dosa dari dirinya,
orang itu harus dilenyapkan dari tengah-tengah jemaah itu, karena ia telah
menajiskan tempat kudus TUHAN; air pentahiran tidak ada disiramkan kepadanya,
jadi ia tetap najis.
Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya.
Orang yang menyiramkan air penyuci itu, ia harus mencuci pakaiannya, dan orang yang
kena kepada air penyuci itu, ia menjadi najis sampai matahari terbenam. Segala
yang diraba orang yang najis itu menjadi najis dan orang yang kena kepadanya
menjadi najis juga sampai matahari terbenam."
Bilangan 20:1-29 Miryam Mati
Kemudian sampailah orang Israel, yakni segenap umat itu, ke padang gurun
Zin, dalam bulan pertama, lalu tinggallah bangsa itu di Kadesh. Matilah Miryam
di situ dan dikuburkan di situ.
Dosa Musa Dan Harun
Pada suatu kali, ketika tidak ada air bagi umat itu, berkumpullah mereka
mengerumuni Musa dan Harun, dan bertengkarlah bangsa itu dengan Musa, katanya:
"Sekiranya kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati binasa di
hadapan TUHAN!
Mengapa kamu membawa jemaah TUHAN ke padang gurun ini, supaya kami dan
ternak kami mati di situ? Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk
membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara,
anggur dan delima, bahkan air minum pun tidak ada?"
Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan,
lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.
TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan
Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata
mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau
mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu
serta ternaknya."
Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang
diperintahkan-Nya kepadanya. Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah
itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah
kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu
dari bukit batu ini?"
Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu
dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan
ternak mereka dapat minum.
Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak
percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang
Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang
akan Kuberikan kepada mereka." Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel
bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.
Edom Menolak Permintaan Orang Israel Melalui Negerinya
Kemudian Musa mengirim utusan dari Kadesh kepada raja Edom dengan pesan:
"Beginilah perkataan saudaramu Israel: Engkau tahu segala kesusahan yang
telah menimpa kami, bahwa nenek moyang kami pergi ke Mesir, dan kami lama diam
di Mesir dan kami dan nenek moyang kami diperlakukan dengan jahat oleh orang
Mesir; bahwa kami berteriak kepada TUHAN, dan Ia mendengarkan suara kami,
mengutus seorang malaikat dan menuntun kami keluar dari Mesir. Sekarang ini
kami ada di Kadesh, sebuah kota di tepi perbatasanmu.
Izinkanlah kiranya kami melalui negerimu; kami tidak akan berjalan
melalui ladang-ladang dan kebun-kebun anggurmu dan kami tidak akan minum air
sumurmu; jalan besar saja akan kami jalani dengan tidak menyimpang ke kanan
atau ke kiri, sampai kami melalui batas daerahmu."
Tetapi orang Edom berkata kepada mereka: "Tidak boleh kamu melalui
daerah kami, nanti kami keluar menjumpai kamu dengan pedang!" Lalu
berkatalah orang Israel kepadanya: "Kami akan berjalan melalui jalan raya,
dan jika kami dan ternak kami minum airmu, maka kami akan membayar uangnya,
asal kami diizinkan lalu dengan berjalan kaki, hanya itu saja."
Tetapi jawab mereka: "Tidak boleh kamu lalu." Maka keluarlah
orang Edom menghadapi mereka dengan banyak rakyatnya dan dengan tentara yang
kuat. Ketika orang Edom tidak mau mengizinkan orang Israel lalu dari daerahnya,
maka orang Israel menyimpang meninggalkannya.
Harun Mati
Setelah mereka berangkat dari Kadesh, sampailah segenap umat Israel ke
gunung Hor.
Lalu berkatalah TUHAN kepada Musa dan Harun dekat gunung Hor, di perbatasan
tanah Edom: "Harun akan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya, sebab ia tidak
akan masuk ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel, karena kamu berdua
telah mendurhaka kepada titah-Ku dekat mata air Meriba.
Panggillah Harun dan Eleazar, anaknya, dan bawalah mereka naik ke gunung
Hor; tanggalkanlah pakaian Harun dan kenakanlah itu kepada Eleazar, anaknya,
kemudian Harun akan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya dan mati di sana."
Lalu Musa melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN. Mereka naik ke
gunung Hor sedang segenap umat itu memandangnya. Musa menanggalkan pakaian
Harun dan mengenakannya kepada Eleazar, anaknya. Lalu matilah Harun di puncak
gunung itu, kemudian Musa dengan Eleazar turun dari gunung itu.
Ketika segenap umat itu melihat, bahwa Harun telah mati, maka seluruh
orang Israel menangisi Harun tiga puluh hari lamanya.
Bilangan 21:1-35 Peperangan Dekat Horma
Raja negeri Arad, orang Kanaan yang tinggal di Tanah Negeb, mendengar,
bahwa Israel datang dari jalan Atarim, lalu ia berperang melawan Israel, dan
diangkutnya beberapa orang tawanan dari pada mereka.
Maka bernazarlah orang Israel kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau
serahkan bangsa ini sama sekali ke dalam tangan kami, kami akan menumpas
kota-kota mereka sampai binasa."
TUHAN mendengarkan permintaan orang Israel, lalu menyerahkan orang
Kanaan itu; kemudian orang-orang itu dan kota-kotanya ditumpas sampai binasa.
Itulah sebabnya tempat itu dinamai Horma.
Ular Tembaga
Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau
untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di
tengah jalan.
Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu
memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di
sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah
muak."
Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut
mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. Kemudian datanglah bangsa
itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata
melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya
ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan
taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia
melihatnya, akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga dan
menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia
memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Perjalanan Ke Daerah Moab
Kemudian berangkatlah orang Israel, lalu berkemah di Obot. Berangkatlah
mereka dari Obot, lalu berkemah dekat reruntuhan di Abarim, di padang gurun
yang di sebelah timur Moab. Dari situ berangkatlah mereka, lalu berkemah di
lembah Zered.
Dari situ berangkatlah mereka, lalu berkemah di seberang sungai Arnon
yang di padang gurun dan yang keluar dari daerah orang Amori, sebab sungai
Arnon ialah batas Moab, di antara orang Moab dan orang Amori.
Itulah sebabnya dikatakan dalam kitab peperangan TUHAN: "Waheb di
Sufa dan lembah-lembah ke sungai Arnon, dan lereng lembah-lembah; lereng itu
terbentang ke tempat di mana terletak kota Ar, dan bersandar pada batas daerah
Moab." Dari sana mereka ke Beer. Inilah sumur di mana TUHAN berfirman
kepada Musa: "Kumpulkanlah bangsa itu, maka Aku akan memberikan air kepada
mereka."
Pada waktu itu orang Israel menyanyikan nyanyian ini:
"Berbual-buallah, hai sumur! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan
karena sumur yang digali oleh raja-raja, yang dikorek oleh kaum bangsawan di
antara bangsa itu dengan tongkat-tongkat kerajaan, dengan tongkat-tongkat
mereka." Dan dari padang gurun mereka ke Matana; dari Matana ke Nahaliel;
dari Nahaliel ke Bamot; dari Bamot ke lembah yang di daerah Moab, dekat puncak
gunung Pisga yang menghadap Padang Belantara.
Peperangan Melawan Sihon, Raja Hesybon
Kemudian orang Israel mengirim utusan kepada Sihon, raja orang Amori,
dengan pesan: "Izinkanlah kami melalui negerimu; kami tidak akan
menyimpang masuk ke ladang-ladang dan kebun-kebun anggurmu, kami tidak akan
minum air sumurmu, di jalan besar saja kami akan berjalan, sampai kami melalui
batas daerahmu."
Tetapi Sihon tidak mengizinkan orang Israel berjalan melalui daerahnya,
bahkan ia mengumpulkan seluruh laskarnya, lalu keluar ke padang gurun
menghadapi orang Israel, dan sesampainya di Yahas berperanglah ia melawan orang
Israel.
Tetapi orang Israel mengalahkan dia dengan mata pedang dan menduduki
negerinya dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok, sampai kepada bani Amon,
sebab batas daerah bani Amon itu kuat.
Dan orang Israel merebut segala kota itu, lalu menetaplah mereka di
segala kota orang Amori, di Hesybon dan segala anak kotanya. Sebab Hesybon
ialah kota kediaman Sihon, raja orang Amori; raja ini tadinya berperang melawan
raja Moab yang lalu, dan merebut dari tangannya seluruh negerinya sampai ke
sungai Arnon.
Itulah sebabnya penyair-penyair berkata: "Datanglah ke Hesybon,
baiklah dibangun dan baiklah diperkuat kota kediaman Sihon itu! Sebab api keluar dari Hesybon, nyala dari kota
kediaman Sihon, yang memakan habis Ar-Moab, yang berkuasa atas bukit-bukit di
sepanjang sungai Arnon.
Celakalah engkau, ya Moab; binasa engkau, ya bangsa Kamos! Ia membuat
anak-anaknya lelaki menjadi orang-orang pelarian, dan anak-anaknya perempuan
menjadi tawanan kepada Sihon, raja orang Amori. Kita telah menembaki mereka,
Hesybon binasa sampai ke Dibon, dan kita menanduskannya sampai ke Nofah, yang
terbentang sampai ke Medeba."
Peperangan Melawan Og, Raja Basan
Demikianlah orang Israel diam di negeri orang Amori. Setelah Musa
menyuruh orang mengintai kota Yaezer, mereka merebut segala anak kota Yaezer
dan menghalau orang-orang Amori yang ada di situ. Kemudian berpalinglah mereka
dan maju ke arah Basan. Lalu Og, raja Basan, beserta segala rakyatnya maju ke
Edrei menjumpai mereka untuk berperang.
Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Janganlah takut kepadanya,
sebab Aku menyerahkan dia dengan seluruh rakyatnya dan negerinya ke dalam
tanganmu, dan haruslah kaulakukan kepadanya seperti yang kaulakukan kepada
Sihon, raja orang Amori, yang diam di Hesybon."
Maka mereka mengalahkan dia dan anak-anaknya dan seluruh rakyatnya, sehingga seorang pun dari mereka tidak ada yang dibiarkan terlepas; lalu mereka menduduki negerinya.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 64; 19 Desember 2022"