Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 60; 15 Desember 2022
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 60 Di Dalam Bilangan
6:1-27; Bilangan 10:1-36
Bilangan
6:1-27 Hukum Mengenai
Kenaziran
TUHAN berfirman kepada
Musa: "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka:
Apabila seseorang, laki-laki atau perempuan, mengucapkan nazar khusus, yakni
nazar orang nazir, untuk mengkhususkan dirinya bagi TUHAN,
maka haruslah ia
menjauhkan dirinya dari anggur dan minuman yang memabukkan, jangan meminum cuka anggur atau cuka
minuman yang memabukkan dan jangan meminum sesuatu minuman yang dibuat dari
buah anggur, dan jangan memakan buah anggur, baik yang segar maupun yang
kering.
Selama waktu
kenazirannya janganlah ia makan sesuatu apa pun yang berasal dari pohon anggur,
dari bijinya sampai kepada pucuk rantingnya.
Selama
waktu nazarnya sebagai orang nazir janganlah pisau cukur lalu di kepalanya;
sampai genap waktunya ia mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, haruslah ia tetap
kudus dan membiarkan rambutnya tumbuh panjang.
Selama waktunya ia
mengkhususkan dirinya bagi TUHAN, janganlah ia dekat kepada mayat orang; bahkan
apabila mati ayahnya ataupun ibunya, saudaranya laki-laki ataupun saudaranya
perempuan, janganlah ia menajiskan dirinya kepada mereka, sebab tanda kenaziran
bagi Allahnya ada di atas kepalanya.
Selama waktu
kenazirannya ia kudus bagi TUHAN. Tetapi apabila seseorang mati di dekatnya
dengan sangat tiba-tiba, sehingga ia menajiskan rambut kenazirannya, maka haruslah
ia mencukur rambutnya pada hari pentahirannya, yaitu pada hari yang ketujuh
haruslah ia mencukurnya. Pada hari yang kedelapan haruslah ia membawa dua ekor
burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati kepada imam, ke pintu Kemah
Pertemuan.
Maka haruslah imam
mengolah yang seekor menjadi korban penghapus dosa dan yang lain menjadi korban
bakaran, dan mengadakan pendamaian bagi dia, oleh karena dia telah berdosa
dengan berada dekat mayat. Pada hari itu juga ia harus menguduskan kepalanya dan
mengkhususkan waktu kenazirannya bagi TUHAN. Ia harus membawa seekor domba
jantan berumur setahun menjadi korban penebus salah. Hari-hari yang sudah lewat
dianggap batal, karena rambut kenazirannya telah menjadi najis.
Dan inilah hukum tentang
seorang nazir. Apabila waktu kenazirannya genap, ia harus dibawa ke pintu Kemah
Pertemuan, dan
ia harus mempersembahkan sebagai persembahannya kepada TUHAN seekor domba
jantan berumur setahun yang tidak bercela untuk korban bakaran dan seekor domba
betina berumur setahun yang tidak bercela untuk korban penghapus dosa dan
seekor domba jantan yang tidak bercela untuk korban keselamatan,
juga sebakul roti yang
tidak beragi, yakni roti bundar dari tepung yang terbaik, yang diolah dengan
minyak, dan roti tipis yang tidak beragi diolesi dengan minyak, serta dengan
korban sajian dan korban-korban curahannya.
Lalu haruslah imam
membawa semuanya itu ke hadapan TUHAN dan mengolah korban penghapus dosa dan
korban bakarannya; domba jantan itu haruslah diolahnya sebagai korban keselamatan
bagi TUHAN, beserta sebakul roti yang tidak beragi itu; juga haruslah imam
mengolah korban sajian dan korban curahannya.
Maka haruslah orang
nazir itu mencukur rambut kenazirannya di depan pintu Kemah Pertemuan, lalu
mengambil rambut kenazirannya itu dan melemparkannya ke dalam api yang di bawah
korban keselamatan.
Imam haruslah mengambil
paha depan domba jantan itu, sesudah dimasak, dan satu roti bundar yang tidak
beragi dari dalam bakul, dengan satu roti tipis yang tidak beragi, lalu
meletakkannya ke atas telapak tangan orang nazir itu, setelah orang ini
mencukur rambut kenazirannya;
kemudian haruslah imam
mengunjukkan semuanya itu ke hadapan TUHAN sebagai persembahan unjukan;
semuanya itu menjadi bagian kudus bagi imam, beserta dada persembahan unjukan
dan beserta paha persembahan khusus. Sesudah itu barulah boleh orang nazir itu
minum anggur."
Itulah hukum tentang
orang nazir yang menazarkan persembahannya kepada TUHAN berdasarkan
kenazirannya, belum dihitung apa yang ia mampu mempersembahkan di samping itu.
Sesuai dengan bunyi nazar yang diikrarkannya, demikianlah harus dilakukannya
berdasarkan hukum tentang kenazirannya.
Ucapan Berkat Imam
TUHAN berfirman kepada
Musa: "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu
memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka: TUHAN memberkati engkau dan
melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau
kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera. Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka
Aku akan memberkati mereka."
Bilangan
10:1-36 Semboyan Nafiri
TUHAN berfirman kepada
Musa: "Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat
itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh
laskar-laskarnya berangkat.
Apabila kedua nafiri itu
ditiup, segenap umat itu harus berkumpul kepadamu di depan pintu Kemah
Pertemuan. Jikalau hanya satu saja ditiup, maka para pemimpin, para kepala
pasukan Israel harus berkumpul kepadamu.
Apabila kamu meniup
tanda semboyan, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah
timur; apabila kamu meniup tanda semboyan kedua kalinya, maka haruslah
berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah selatan. Jadi tanda semboyan
harus ditiup untuk menyuruh mereka berangkat; tetapi
untuk menyuruh jemaah itu berkumpul kamu harus meniup saja tanpa memberi tanda
semboyan.
Nafiri-nafiri itu harus
ditiup oleh anak-anak imam Harun; itulah yang harus menjadi ketetapan untuk
selama-lamanya bagimu turun-temurun.
Dan
apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu,
kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan
TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.
Juga pada hari-hari kamu
bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu
meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan
korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu;
Akulah TUHAN, Allahmu."
Berangkat Dari Gunung Sinai
Pada tahun yang kedua,
pada bulan yang kedua, pada tanggal dua puluh bulan itu, naiklah awan itu dari
atas Kemah Suci, tempat hukum Allah.
Lalu
berangkatlah orang Israel dari padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan
mereka, kemudian diamlah awan itu di padang gurun Paran.
Itulah pertama kali
mereka berangkat menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa. Terdahulu
berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Yehuda menurut pasukan
mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Nahason bin Aminadab;
yang mengepalai laskar
suku bani Isakhar ialah Netaneel bin Zuar; yang mengepalai laskar suku bani
Zebulon ialah Eliab bin Helon. Sesudah itu Kemah Suci dibongkar, dan
berangkatlah bani Gerson dan bani Merari yang mengangkat Kemah Suci itu.
Kemudian berangkatlah
laskar yang di bawah panji-panji Ruben menurut pasukan mereka; yang mengepalai
laskar itu ialah Elizur bin Syedeur;
yang
mengepalai laskar suku bani Simeon ialah Selumiel bin Zurisyadai; yang
mengepalai laskar suku bani Gad ialah Elyasaf bin Rehuel.
Sesudah itu berangkatlah
orang Kehat, yang mengangkat barang-barang tempat kudus; Kemah Suci sudah
dipasang sebelum mereka datang. Kemudian
berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Efraim menurut pasukan
mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Elisama bin Amihud; yang mengepalai
laskar suku bani Manasye ialah Gamaliel bin Pedazur; yang mengepalai laskar suku bani
Benyamin ialah Abidan bin Gideoni.
Sebagai barisan penutup
semua laskar itu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Dan menurut
pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Ahiezer bin Amisyadai; yang mengepalai laskar suku bani
Asyer ialah Pagiel bin Okhran; yang mengepalai laskar suku bani Naftali ialah
Ahira bin Enan.
Itulah aturan
keberangkatan orang Israel menurut pasukan mereka, ketika mereka berangkat. Lalu
berkatalah Musa kepada Hobab anak Rehuel orang Midian, mertua Musa: "Kami
berangkat ke tempat yang dimaksud TUHAN ketika Ia berfirman: Aku akan
memberikannya kepadamu. Sebab itu ikutlah bersama-sama dengan kami, maka kami
akan berbuat baik kepadamu, sebab TUHAN telah menjanjikan yang baik tentang
Israel."
Tetapi jawabnya kepada
Musa: "Aku tidak ikut, melainkan aku hendak pergi ke negeriku dan kepada
sanak saudaraku." Kata
Musa: "Janganlah kiranya tinggalkan kami, sebab engkaulah yang tahu,
bagaimana kami berkemah di padang gurun, maka engkau dapat menjadi penunjuk
jalan bagi kami.
Jika engkau ikut
bersama-sama dengan kami, maka kebaikan yang akan dilakukan TUHAN kepada kami
akan kami lakukan juga kepadamu." Lalu berangkatlah mereka dari gunung
TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN
berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk
mencari tempat perhentian bagi mereka.
Dan awan TUHAN ada di
atas mereka pada siang hari, apabila mereka berangkat dari tempat perkemahan. Apabila
tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu
berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."
Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: "Kembalilah, TUHAN, kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini."
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 60; 15 Desember 2022"