Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 47; 02 Desember 2022
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 47 Di Dalam Bilangan
8:1-26; Bilangan 9:1-14; Imamat 1:1-17; Imamat 2:1-16; Imamat 3:1-17
Bilangan 8:2-26 Kandil
TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada Harun dan
katakanlah kepadanya: Apabila engkau memasang lampu-lampu itu, haruslah ketujuh
lampu itu menerangi yang di sebelah depan kandil."
Demikianlah diperbuat Harun. Di sebelah depan kandil dipasangnyalah
lampu-lampunya, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Dan beginilah kandil itu dibuat: dari emas tempaan; kandil itu tempaan,
baik kakinya maupun kembangnya; sesuai dengan apa yang telah diperlihatkan
TUHAN kepada Musa, demikianlah kandil itu dibuatnya.
Pentahbisan Orang Lewi
TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah orang Lewi dari
tengah-tengah orang Israel dan tahirkanlah mereka.
Beginilah harus kaulakukan kepada mereka untuk mentahirkan mereka: percikkanlah
kepada mereka air penghapus dosa, kemudian haruslah mereka mencukur seluruh
tubuhnya dan mencuci pakaiannya dan dengan demikian mentahirkan dirinya.
Sesudah itu haruslah mereka mengambil seekor lembu jantan muda dengan
korban sajiannya dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, juga seekor
lembu jantan muda yang lain haruslah kauambil untuk korban penghapus dosa.
Selanjutnya haruslah kausuruh orang Lewi mendekat ke depan Kemah
Pertemuan, dan kaupanggil berkumpul segenap umat Israel. Apabila engkau telah
menyuruh orang Lewi mendekat ke hadapan TUHAN, maka haruslah orang Israel
meletakkan tangannya atas orang Lewi itu,
dan Harun harus mengunjukkan orang Lewi itu sebagai persembahan unjukan
dari antara orang Israel di hadapan TUHAN, dan demikianlah mereka diuntukkan
melakukan pekerjaan jabatannya bagi TUHAN.
Setelah orang Lewi meletakkan tangannya atas kepala lembu-lembu jantan
muda itu, maka haruslah yang seekor diolah sebagai korban penghapus dosa dan
yang lain sebagai korban bakaran bagi TUHAN untuk mengadakan pendamaian bagi
orang Lewi.
Maka haruslah engkau menghadapkan orang Lewi kepada Harun dengan
anak-anaknya dan mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan bagi TUHAN. Demikianlah
harus engkau mentahirkan mereka dari tengah-tengah orang Israel, supaya orang
Lewi itu menjadi kepunyaan-Ku.
Barulah sesudah itu orang Lewi boleh masuk untuk melakukan pekerjaan
jabatannya pada Kemah Pertemuan, sesudah engkau mentahirkan mereka dan
mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan.
Sebab mereka harus diserahkan dengan sepenuhnya kepada-Ku dari
tengah-tengah orang Israel; ganti semua yang terdahulu lahir dari kandungan,
yakni semua anak sulung yang ada pada orang Israel, telah Kuambil mereka
bagi-Ku.
Sebab semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia
maupun dari hewan, adalah kepunyaan-Ku; pada waktu Aku membunuh semua anak
sulung di tanah Mesir, Aku telah menguduskan semuanya bagi-Ku.
Maka Aku mengambil orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada
orang Israel, dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel
sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala
pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan
pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila
mereka mendekat ke tempat kudus."
Lalu Musa, Harun dan segenap umat Israel melakukan yang demikian kepada
orang Lewi; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa mengenai orang
Lewi, demikianlah dilakukan orang Israel kepada mereka.
Orang Lewi itu menghapus dosa dari dirinya dan mencuci pakaian mereka,
kemudian Harun mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan di hadapan
TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mereka sambil mentahirkan mereka.
Sesudah itu masuklah orang Lewi untuk melakukan pekerjaan jabatan mereka
di Kemah Pertemuan, di bawah pengawasan Harun dan anak-anaknya. Seperti yang
diperintahkan TUHAN kepada Musa mengenai orang Lewi, demikianlah dilakukan
kepada mereka.
Awal Dan Akhir Masa Kerja Orang Lewi
TUHAN berfirman kepada Musa: "Inilah yang berlaku bagi orang Lewi:
setiap orang yang berumur dua puluh lima tahun ke atas wajib bertugas, supaya
ia bekerja pada Kemah Pertemuan, tetapi jika ia berumur lima puluh tahun
haruslah ia dibebaskan dari pekerjaan itu, sehingga tak usah ia bekerja lebih
lama lagi.
Ia boleh membantu saudara-saudaranya di Kemah Pertemuan dalam
menjalankan tugas mereka, tetapi tidak usah lagi ia menjabat pekerjaan itu.
Demikianlah harus kaulakukan kepada orang Lewi mengenai tugas mereka."
Bilangan 9:1-14 Ketetapan-Ketetapan Mengenai Perayaan
Paskah
TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai, pada bulan yang
pertama tahun yang kedua sesudah mereka keluar dari tanah Mesir: "Orang
Israel harus merayakan Paskah pada waktunya;
pada hari yang keempat belas bulan ini, pada waktu senja, haruslah kamu
merayakannya pada waktu yang ditetapkan, menurut segala ketetapan dan
peraturannya haruslah kamu merayakannya."
Lalu Musa menyuruh orang Israel merayakan Paskah. Maka mereka merayakan
Paskah pada bulan yang pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu, pada
waktu senja, di padang gurun Sinai; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN
kepada Musa, demikianlah dilakukan orang Israel.
Tetapi ada beberapa orang yang najis oleh karena mayat, sehingga tidak
dapat merayakan Paskah pada hari itu. Mereka datang menghadap Musa dan Harun
pada hari itu juga,
lalu berkata kepadanya: "Sungguhpun kami najis oleh karena mayat,
dengan dasar apakah kami dicegah mempersembahkan persembahan bagi TUHAN di
tengah-tengah orang Israel pada waktu yang ditetapkan?"
Lalu jawab Musa kepada mereka: "Tunggulah dahulu, aku hendak
mendengar apa yang akan diperintahkan TUHAN mengenai kamu." Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Katakanlah kepada orang Israel: Apabila salah seorang di antara
kamu atau keturunanmu najis oleh karena mayat, atau berada dalam perjalanan
jauh, maka ia harus juga merayakan Paskah bagi TUHAN.
Pada bulan yang kedua, pada hari yang keempat belas, pada waktu senja,
haruslah orang-orang itu merayakannya; beserta roti yang tidak beragi dan sayur
pahit haruslah mereka memakannya.
Janganlah mereka meninggalkan sebagian dari padanya sampai pagi, dan
satu tulang pun tidak boleh dipatahkan mereka. Menurut segala ketetapan Paskah
haruslah mereka merayakannya.
Sebaliknya orang yang tidak najis, dan tidak dalam perjalanan, tetapi
lalai merayakan Paskah, orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya, sebab ia tidak mempersembahkan persembahan yang kepada TUHAN pada
waktunya; orang itu akan menanggung akibat dosanya.
Apabila seorang asing yang telah menetap padamu hendak merayakan Paskah
bagi TUHAN, maka haruslah ia merayakannya menurut segala ketetapan dan
peraturan Paskah. Satu ketetapan harus berlaku bagi kamu, baik bagi orang asing
maupun bagi orang Israel asli."
Imamat 1:1-17 Korban Bakaran
TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari dalam Kemah Pertemuan:
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila
seseorang di antaramu hendak mempersembahkan persembahan kepada TUHAN, haruslah
persembahanmu yang kamu persembahkan itu dari ternak, yakni dari lembu sapi
atau dari kambing domba.
Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran dari lembu, haruslah ia
mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. Ia harus membawanya ke pintu
Kemah Pertemuan, supaya TUHAN berkenan akan dia.
Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu,
sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian
baginya.
Kemudian haruslah ia menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN, dan
anak-anak Harun, imam-imam itu, harus mempersembahkan darah lembu itu dan
menyiramkannya pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah Pertemuan.
Kemudian haruslah ia menguliti korban bakaran itu dan memotong-motongnya
menurut bagian-bagian tertentu. Anak-anak imam Harun haruslah menaruh api di
atas mezbah dan menyusun kayu di atas api itu.
Dan mereka harus mengatur potongan-potongan korban itu dan kepala serta
lemaknya di atas kayu yang sedang menyala di atas mezbah. Tetapi isi perutnya
dan betisnya haruslah dibasuh dengan air dan seluruhnya itu harus dibakar oleh
imam di atas mezbah sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang
baunya menyenangkan bagi TUHAN.
Jikalau persembahannya untuk korban bakaran adalah dari kambing domba,
baik dari domba, maupun dari kambing, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan
yang tidak bercela.
Haruslah ia menyembelihnya pada sisi mezbah sebelah utara di hadapan
TUHAN, lalu haruslah anak-anak Harun, imam-imam itu, menyiramkan darahnya pada
mezbah sekelilingnya.
Kemudian haruslah ia memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu,
dan bersama-sama kepalanya dan lemaknya diaturlah semuanya itu oleh imam di
atas kayu yang sedang menyala di atas mezbah.
Isi perut dan betisnya haruslah dibasuhnya dengan air, dan seluruhnya
itu haruslah dipersembahkan oleh imam dan dibakar di atas mezbah: itulah korban
bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
Jikalau persembahannya kepada TUHAN merupakan korban bakaran dari
burung, haruslah ia mempersembahkan korbannya itu dari burung tekukur atau dari
anak burung merpati.
Imam harus membawanya ke mezbah, lalu memulas kepalanya dan membakarnya
di atas mezbah. Darahnya harus ditekan ke luar pada dinding mezbah. Temboloknya
serta dengan bulunya haruslah disisihkan dan dibuang ke samping mezbah sebelah
timur, ke tempat abu.
Dan ia harus mencabik burung itu pada pangkal sayapnya, tetapi tidak
sampai terpisah; lalu imam harus membakarnya di atas mezbah, di atas kayu yang
sedang terbakar; itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya
menyenangkan bagi TUHAN."
Imamat 2:1-16 Korban Sajian
"Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban
sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia
harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya.
Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu.
Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh
kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai
bagian ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya
menyenangkan bagi TUHAN.
Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi Harun dan anak-anaknya,
yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN.
Apabila engkau hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian
dari apa yang dibakar di dalam pembakaran roti, haruslah itu dari tepung yang
terbaik, berupa roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, atau
roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak.
Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dipanggang di
atas panggangan, haruslah itu dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak,
berupa roti yang tidak beragi. Korban itu harus dipotong-potong, lalu
kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.
Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dimasak di dalam
wajan, haruslah itu diolah dari tepung yang terbaik bersama-sama minyak. Maka
korban sajian yang diolah menurut salah satu cara itu haruslah kaupersembahkan
kepada TUHAN, yakni harus disampaikan kepada imam, yang membawanya ke mezbah.
Kemudian imam harus mengkhususkan dari korban sajian itu bagian
ingat-ingatannya lalu membakarnya di atas mezbah sebagai korban api-apian yang
baunya menyenangkan bagi TUHAN. Korban sajian selebihnya adalah bagian Harun
dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN!
Suatu korban sajian yang kamu persembahkan kepada TUHAN janganlah diolah
beragi, karena dari ragi atau dari madu tidak boleh kamu membakar sesuatu pun
sebagai korban api-apian bagi TUHAN.
Tetapi sebagai persembahan dari hasil pertama boleh kamu
mempersembahkannya kepada TUHAN, hanya janganlah dibawa ke atas mezbah menjadi
bau yang menyenangkan.
Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi
garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu;
beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.
Jikalau engkau hendak mempersembahkan korban sajian dari hulu hasil
kepada TUHAN, haruslah engkau mempersembahkan bulir gandum yang dipanggang di
atas api, emping gandum baru, sebagai korban sajian dari hulu hasil gandummu.
Haruslah kaububuh minyak dan kautaruh kemenyan ke atasnya; itulah korban
sajian. Haruslah imam membakar sebagai ingat-ingatannya, sebagian dari emping
gandumnya dan minyaknya beserta seluruh kemenyannya sebagai korban api-apian
bagi TUHAN."
Imamat 3:1-17 Korban Keselamatan
"Jikalau persembahannya merupakan korban keselamatan, maka jikalau
yang dipersembahkannya itu dari lembu, seekor jantan atau seekor betina,
haruslah ia membawa yang tidak bercela ke hadapan TUHAN.
Lalu ia harus meletakkan tangannya di atas kepala persembahannya itu,
dan menyembelihnya di depan pintu Kemah Pertemuan, lalu anak-anak Harun,
imam-imam itu haruslah menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.
Kemudian dari korban keselamatan itu ia harus mempersembahkan lemak yang
menyelubungi isi perut, dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu
sebagai korban api-apian bagi TUHAN,
dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang ada
pada pinggang dan umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang
itu. Anak-anak Harun harus membakarnya di atas mezbah, yakni di atas korban
bakaran yang sedang dibakar di atas api, sebagai korban api-apian yang baunya
menyenangkan bagi TUHAN.
Jikalau persembahannya untuk korban keselamatan bagi TUHAN adalah dari
kambing domba, seekor jantan atau seekor betina, haruslah ia mempersembahkan
yang tidak bercela. Jikalau ia mempersembahkan seekor domba sebagai
persembahannya, ia harus membawanya ke hadapan TUHAN.
Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala persembahannya itu dan
menyembelihnya di depan Kemah Pertemuan, lalu anak-anak Harun harus menyiramkan
darahnya pada mezbah sekelilingnya.
Kemudian dari korban keselamatan itu ia harus mempersembahkan lemaknya
sebagai korban api-apian bagi TUHAN, yakni segenap ekornya yang berlemak yang
harus dipotong dekat pada tulang belakang, dan lemak yang menyelubungi isi
perut, dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu,
dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang ada
pada pinggang, dan umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang
itu.
Imam harus membakarnya di atas mezbah sebagai santapan berupa korban
api-apian bagi TUHAN. Jikalau persembahannya seekor kambing, ia harus
membawanya ke hadapan TUHAN.
Lalu ia harus meletakkan tangannya di atas kepala kambing itu dan
menyembelihnya di depan Kemah Pertemuan, lalu anak-anak Harun harus menyiramkan
darahnya pada mezbah sekelilingnya.
Kemudian dari kambing itu ia harus mempersembahkan lemak yang
menyelubungi isi perut, dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu
sebagai persembahannya berupa korban api-apian bagi TUHAN,
dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang ada
pada pinggang dan umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang
itu. Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa
korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan
TUHAN.
Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah."
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 47; 02 Desember 2022"