Renungan Orang Kristen Menang Atas Pencobaan Oleh William MacDonald
Bagaimanakah orang
percaya dapat menolak hal-hal yang berdosa? Segera setelah seseorang
diselamatkan, suatu perjuangan yang hebat terjadi di dalam dirinya. Hal ini
terjadi karena orang percaya tersebut masih memiliki sifat-sifat manusiawi yang
berdosa yang ia terima ketika dilahirkan di dunia ini. Sifat-sifat berdosanya
berusaha menyeret dia ke dalam dosa.
Orang percaya menerima
sebuah sifat yang baru saat ia dilahirkan kembali - sifat yang baru di dalam Kristus.
Sifat yang baru ini adalah kehidupan dari Tuhan yang membenci dosa dan sifat
yang ingin melakukan segala sesuatu yang menyenangkan Tuhan. Kedua sifat
tersebut senantiasa berlawanan antara satu dengan yang lainnya.
Surat Kiriman rasul Paulus kepada jemaat di Galatia dan di Roma berikut
memberi tahu kita tentang pertentangan kedua hal ini (keinginan daging atau manusia
lama tanpa Kristus dan keinginan Roh atau manusia baru di dalam Kristus.
Saya menasihatkan supaya Saudara hanya mengikuti petunjuk-petunjuk Roh Kudus. Ia akan menyatakan ke mana Saudara harus pergi dan apa yang harus Saudara lakukan. Dengan demikian Saudara tidak akan terus-menerus mengikuti sifat jahat yang selalu mendesak Saudara untuk berbuat salah.
Sebab kita dengan sendirinya senang melakukan hal-hal jahat, yang berlawanan dengan yang dikehendaki Roh Kudus. Perbuatan baik yang ingin kita lakukan menurut kehendak Roh berlawanan dengan keinginan tubuh kita. Kedua kekuatan di dalam diri kita ini selalu berperang untuk dapat menguasai diri kita dan keinginan kita tidak pernah bebas dari pengaruh tekanan kedua kekuatan ini (Galatia 5:16-17 FAYH).
Orang-orang yang hidup menurut tabiat manusia, terus memikirkan apa yang diinginkan oleh tabiat manusia. Tetapi orang-orang yang hidup menurut Roh Allah, terus memikirkan apa yang diinginkan oleh Roh Allah.
Kalau pikiranmu dikuasai oleh tabiat manusia, maka akibatnya kematian. Tetapi kalau pikiranmu dikuasai oleh Roh Allah, maka akibatnya ialah hidup dan kedamaian dengan Allah.
Orang yang pikirannya dikuasai oleh tabiat manusia, orang itu bermusuhan dengan Allah; karena orang itu tidak tunduk kepada hukum Allah; dan memang ia tidak dapat tunduk kepada hukum Allah. Orang-orang yang hidup menurut tabiat manusia, tidak dapat menyenangkan Allah (Roma 8:5-8 BIMK).
Sifat manusiawi yang
berdosa juga disebut sifat manusia lama dan sifat ini benar-benar jahat dan
tanpa harapan sama sekali. Sifat ini tidak dapat bertambah baik dan akan tetap
tinggal di dalam diri orang percaya tersebut sampai ia pulang kembali ke pangkuan yang MahaKuasa. Tuhan tahu
bahwa sifat yang lama ini adalah dosa.
Oleh sebab itu, Ia telah
menjatuhkan hukuman ketika Yesus Kristus mati di Kayu Salib. Sekarang Tuhan
menghendaki orang percaya memperlakukan manusia lama tersebut sebagai manusia
yang sudah mati. Jangan membangkitkan! Jangan memberinya makan! Janganlah
memberinya kesempatan (Rm. 13:14).
Sifat yang baru membuat
orang percaya ingin melakukan hal-hal yang benar. Ia menjadi bertambah lebih
kuat seiring dengan kepatuhan dia terhadap manusia baru tersebut. Ia sudah
seharusnya selalu mencoba melakukan hal-hal yang menyenangkan Tuhan karena hal
ini akan mendorong manusia barunya untuk bertumbuh.
Orang percaya akan
dicobai untuk berdosa. Iblis akan berusaha membuat orang percaya kembali
menjalankan kehidupannya yang berdosa seperti kehidupan sebelum dirinya
diselamatkan. Beberapa temannya yang belum diselamatkan juga mungkin saja
mencobai dia untuk melakukan hal-hal yang berdosa. Bagaimana ia dapat
memperoleh kemenangan atas pencobaan-pencobaan tersebut? Berikut ini adalah
beberapa hal yang akan dapat membantu kita.
Berdoalah
Setiap Hari!
Mintalah Tuhan membantu
Anda mengetahui bagaimana Anda harus bertindak dan apa yang harus Anda lakukan
ketika Anda sedang dicobai -
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih
karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya (Ibr. 4:16).
Tuhan akan menguatkan kita. Dia akan membantu kita untuk menolak kejahatan - Setiap cobaan yang Saudara alami adalah cobaan yang lazim dialami manusia. Tetapi Allah setia pada janji-Nya. Ia tidak akan membiarkan Saudara dicoba lebih daripada kesanggupanmu. Pada waktu Saudara ditimpa oleh cobaan, Ia akan memberi jalan kepadamu untuk menjadi kuat supaya Saudara dapat bertahan (1Kor.10:13 BIMK).
Kita akan gagal jika kita berusaha melakukan hal ini dengan
mengandalkan kekuatan Anda sendiri.
Sesungguhnya ketika kita berada di dalam Kristus, kita tidak
melakukan segala hal dengan kekuatan kita sendiri, tetapi Roh Kuduslah yang
menolong kita serta memampukan kita untuk melakukan hal-hal sederhana dan
berdampak luar biasa bagi Injil kerajaan-Nya di muka bumi ini dan untuk
pertumbuhan rohaniah kita.
Melalui doa kita memperdalam serta menajamkan akan keintiman kita di
dalam Kristus – orang Kristen yang semakin bertumbuh di dalam pengenalan akan
Allah tidak saja dibaharui di dalam pikiran, tetapi juga di dalam kehidupan
doanya disetiap harinya. Pada satu fase pertumbuhan batiniah kita doa tidak
hanya sekedar Teknik dan diksi, tetapi keintiman dengan-Nya yang melampaui akan
kata-kata dan ini berkembang di dalam pengenalan akan Allah yang terus menerus.
Doa bagaikan cinta. Kata-kata berhamburan pada awalnya. Kemudian kita lebih diam dan dapat berkomunikasi dengan kata-kata sederhana. Dalam kesukaran, sebuah gerakan sudah cukup, juga sebuah kata atau bahkan tidak sama sekali – cinta saja sudah cukup. Dengan demikian, waktunya tiba ketika kata-kata menjadi berlebihan… jiwa berbincang dengan Allah lewat sekedip kerlingan penuh kasih, meskipun ini sering disertai oleh rasa kering dan derita. Carlo Carretto
Bacalah
Firman Tuhan Setiap Hari.
Kita perlu menetapkan waktu khusus setiap hari untuk
membaca Firman Tuhan – tanpa firman Tuhan kita akan seperti gerbong tanpa lokomotif. Firman
Tuhan adalah penyataan diri Allah kepada kita umat-Nya. Ia bukanlah Allah yang
jauh disana dan tidak dapat dipahami serta dimengerti, tetapi Dia Allah yang
dekat dengan kita dan membuat diri-Nya dipahami dan dimengerti (dalam diksi
kita) yang terbatas, setidaknya hal ini cukup bagi kita untuk mendeskripsikan
tentang siapa Allah kita dan apa karya-Nya bagi kita, yang kita baca di dalam
firman-Nya yang telah Ia wahyukan.
Kita hendaknya mempelajari Firman Tuhan dan mengingat
ayat-ayatnya - Ingatlah akan
apa yang diajarkan oleh Kristus dan biarlah perkataan-Nya memperkaya hidup
Saudara serta menjadikan Saudara bijaksana. Ajarkanlah hal-hal itu kepada orang
lain dan nyanyikanlah dalam mazmur, puji-pujian, dan nyanyian-nyanyian rohani;
nyanyikanlah bagi Tuhan dengan hati yang penuh syukur (Kol.
3:16 FAYH).
Firman Tuhan akan
memenuhi atau berdiam di dalam pikiran kita saat kita melakukan hal ini. Firman Tuhan
yang berdiam di dalam pikiran orang percaya akan mengendalikan segala sesuatu
yang ia katakan dan lakukan. Mazmur 119:9,11 berkata bahwa Firman Tuhan
membantu kita untuk menghindarkan diri dari dosa.
Firman-Nya memberi kita tempat untuk hidup dan bernafas – memberi kita
kehidupan di masa kini dan masa yang akan datang, memberi kita nafas untuk
membersihkan kehidupan lama dan menerima kehidupan baru di dalam Dia.
Firman Allah dalam alkitab tidak boleh berhenti terdengar di telinga anda dan bekerja di dalam anda sepanjang hari, seperti halnya kata-kata dari seseorang yang anda cintai. Dan sama seperti anda tidak menganalisis kata-kata dari orang yang anda cintai, tetapi menerimanya sebagaimana diperkatakan kepada anda, terimalah firman Allah dalam alkitab dan renungkan di dalam hati, seperti yang dilakukan Maria. Itu saja…. Jangan tanyakan, “bagaimana saya harus menyampaikannya kepada orang lain?” tetapi, “apa yang dikatakannya kepada saya?” kemudian, renungkan kata-kata ini jauh di dalam hati anda sampai anda meresapi dan menguasai anda. Detrich Bonhoeffer di dalam buku “Life Together
Pupuklah
Dan Doronglah Sifat Yang Baru!
Jangan beri kesempatan
atau buatlah lapar sifat yang lama! Berhati-hatilah terhadap soal ke mana kita akan pergi, apa yang kita dengarkan di radio atau apa yang kita lihat di televisi, serta apa yang kita baca – bersama orang-orang di Kolose kala itu kita
mengaminkan akan surat Paulus kepada mereka dan tentunya kepada kita hari ini.
Karena itu, buanglah segala hal yang duniawi dan penuh dosa. Matikanlah segala keinginan jahat yang tersembunyi di dalam diri Saudara. Janganlah melakukan dosa percabulan, kecemaran, hawa nafsu, dan keinginan-keinginan yang memalukan. Janganlah memuja barang-barang yang mewah dalam hidup ini, karena itu berarti penyembahan berhala.
Murka Allah menimpa mereka yang melakukan hal-hal seperti itu. Dahulu Saudara melakukan hal-hal tersebut pada waktu hidup Saudara masih merupakan bagian dunia ini.
Tetapi sekarang sudah waktunya Saudara menanggalkan dan membuang jauh-jauh segala kemarahan, kebencian, sumpah serapah, dan kata-kata kotor. Janganlah saling mendustai. Hidup Saudara yang lama dengan segala kejahatannya melakukan hal-hal semacam itu, tetapi sekarang hidup yang lama itu sudah mati dan lenyap. (Kol. 3:5-9 FAYH).
Orang percaya hendaknya
berpikir tentang Yesus Kristus. Kita
tidak akan dapat memikirkan hal-hal yang berdosa ketika kita berpikir tentang Yesus Kristus
(Kol. 3:10-14). Pikiran-pikiran mengenai Yesus Kristus akan memberikan kekuatan
kepada kita
untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan Tuhan.
Orang percaya akan
menyembah Yesus Kristus saat ia berpikir tentang Dia. Kita akan menjadi serupa dengan Dia yang
kita
sembah. 2 Korintus 3:18 mengajarkan bahwa orang percaya akan menjadi serupa
dengan Tuhan
Yesus, seiring dengan tindakan mereka yang melihat Yesus Kristus di dalam
cermin Firman-Nya.
Ini berarti Roh Kudus
yang tinggal di dalam diri
kita akan mengubah kita ketika kita membaca dan berpikir
secara mendalam tentang kemuliaan dan kekudusan Yesus Kristus.
Roh Kudus membuat orang percaya menjadi semakin serupa dengan Kristus di setiap harinya dan akan selalu baru.
Sifat yang baru di dalam Kristus tidak muncul secara otomatis, tetapi terencana
dan disengaja ketika seseorang ingin hidup menyenangkan Tuannya. Sifat-sifat
yang baru di dalam Kristus yang ia dapatkan dan hidupi kini adalah produk Roh
Kudus dan hasil dari keintiman dia dengan Allah di dalam Yesus Kristus.
Akuilah
Dosa-Dosa Anda Kepada Tuhan.
Saat kita mengetahui bahwa kita telah melakukan kesalahan, kita hendaknya segera memohon
pengampunan dari Tuhan. Kesalahan yang kita kerjakan mungkin berupa sebuah
pikiran yang berdosa, kata-kata berdosa yang kita ucapkan, atau suatu tindakan yang
berdosa.
Jangan menunggu lagi!
Akuilah dosa kita
kepada Tuhan secepat mungkin. “Siapa yang menutupi pelanggarannya tidak pernah
beruntung, tetapi dia yang mengakui dan meninggalkannya akan diberi kemurahan.”
(Ams. 28:13).
Yohanes menuliskan akan jaminan yang Ia berikan kepada setiap orang yang
datang kepada-Nya dengan mengatakan - Tetapi kalau kita mengakui dosa-dosa kita
kepada Allah, Ia akan menepati janji-Nya dan melakukan apa yang adil. Ia akan
mengampuni dosa-dosa kita dan membersihkan kita dari segala perbuatan kita yang
salah (1 Yoh 1:9 BIMK).
Tidak ada dosa yang tersembunyi di mata Tuhan dan tidak ada dosa yang terlalu
besar yang tidak dapat Ia ampuni - Tetapi Allah menyatakan kasih-Nya kepada
kita ketika Kristus mati untuk kita pada waktu kita masih orang berdosa (Rm 5:8
BIMK). Adakah sesuatu yang baik di dalam kita? adakah sesuatu yang tidak dapat
diampuni-Nya?
Jalinlah Persahabatan Dengan Orang Percaya Lainnya –
Bukan Dengan Orang-Orang Yang Menikmati Dosa
Dua bacaan berikut perikop berikut menolong kita untuk memahami akan
bagian ini;
Penghasilan orang baik dipakai untuk kebenaran. Penghasilan orang jahat diboroskan dalam perbuatan dosa (Am 10:16 FAYH).
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat (Ibrani 10:24-25).
Kita mungkin hidup atau bekerja dengan orang-orang yang
belum diselamatkan. Biarlah mereka mengetahui bahwa kita adalah orang percaya melalui segala
sesuatu yang kita
katakan dan kerjakan. Janganlah bergabung dengan mereka dalam menjalani
kehidupan yang berdosa (Ef. 5:11).
Tetapi sebaliknya pengaruhilah mereka untuk dapat datang kepada
Yesus Kristus.
Allah menempatkan kita disetiap bagian kehidupan agar kita mempengaruhi
atau menggarami orang-orang sekitar dengan Injil-Nya – biarkanlah sifat dan hidup
kita dilihat oleh mereka.
Mengingat bahwa kita tidak dapat hidup dan bertumbuh seorang diri, maka
setiap orang percaya memiliki tanggung jawab untuk ikut memperhatikan dan
mendorong orang percaya lainnya untuk terus berakar, bertumbuh dan berbuah bagi
Kristus di tempat-tempat ia ditempatkan. Persahabatan kita di dalam Kristus
diikat dan dinaungi dengan darah-Nya sendiri, darah yang telah Ia curahkan
untuk membayar surat utang dosa kita.
Berusahalah
untuk senantiasa sibuk bagi Tuhan!
Kemalasan atau
pengangguran sering menyebabkan atau memimpin orang ke dalam dosa. Berikanlah
tubuh kita
kepada Tuhan supaya digunakan-Nya untuk hal yang Dia anggap paling baik (Rm.
6:19)
Ada banyak pekerjaan dan pelayanan yang
dapat kita
lakukan dan kita
akan melayani Tuhan
dari segala tuan, yaitu Tuhan
yang terbaik – yang telah
memberi diri-Nya terlebih dahulu untuk melayani kita.
Dia menunjukkan itu semua di salib, jadi sebelum kita terpikir untuk melakukan sesuatu bagi nama-Nya, Ia telah terlebih dahulu mengerjakan satu pekerjaan yang dahsyat yang tidak seorangpun dari anak-anak Adam dapat melakukannya. Ia membawa kita kembali kepada posisi kita semula serta mendamaikan kita kembali dengan Bapa-Nya.
Saya juga menambahkan beberapa pemahaman yang saya kira dapat menolong kita semua untuk melihat dengan jelas tentang bagaimana kita bisa menang terhadap cobaan.
Posting Komentar untuk "Renungan Orang Kristen Menang Atas Pencobaan Oleh William MacDonald"