Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 19; 04 November 2022
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 19 Di Dalam Ayub
1:1-22; Ayub 2:1-13; Ayub 3:1-26; Ayub 4:1-21
Ayub 1:1-22 Kesalehan Ayub Dicoba
Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan
jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia mendapat tujuh anak
laki-laki dan tiga anak perempuan.
Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima
ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang
sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di
sebelah timur.
Anak-anaknya yang lelaki biasa mengadakan pesta di rumah mereka
masing-masing menurut giliran dan ketiga saudara perempuan mereka diundang
untuk makan dan minum bersama-sama mereka.
Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil
mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub,
lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab
pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki
Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.
Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara
mereka datanglah juga Iblis. Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari
mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan
mengelilingi dan menjelajah bumi."
Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan
hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh
dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."
Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat
apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling
dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah
Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia
pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." Maka firman TUHAN kepada Iblis:
"Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau
mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari
hadapan TUHAN.
Pada suatu hari, ketika anak-anaknya yang lelaki dan yang perempuan
makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, datanglah
seorang pesuruh kepada Ayub dan berkata: "Sedang lembu sapi membajak dan
keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya, datanglah orang-orang Syeba
menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya
aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada
tuan."
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata:
"Api telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing
domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat
memberitahukan hal itu kepada tuan."
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata:
"Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan
merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang
luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata:
"Anak-anak tuan yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan
minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, maka tiba-tiba angin ribut
bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya pada empat penjurunya
dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati.
Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu
kepada tuan." Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur
kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang aku keluar
dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN
yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah
berbuat yang kurang patut.
Ayub 2:1-13
Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara
mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN. Maka bertanyalah TUHAN kepada
Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari
perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku
Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan
jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam
kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk
mencelakakannya tanpa alasan."
Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Kulit ganti kulit! Orang akan
memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu
dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di
hadapan-Mu."
Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya
sayangkan nyawanya." Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu
ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu
kepalanya.
Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya,
sambil duduk di tengah-tengah abu. Maka berkatalah isterinya kepadanya:
"Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan
matilah!"
Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan
gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima
yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Ketika ketiga sahabat Ayub mendengar kabar tentang segala malapetaka
yang menimpa dia, maka datanglah mereka dari tempatnya masing-masing, yakni:
Elifas, orang Téman, dan Bildad, orang Suah, serta Zofar, orang Naama. Mereka
bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia.
Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya lagi. Lalu
menangislah mereka dengan suara nyaring. Mereka mengoyak jubahnya, dan
menaburkan debu di kepala terhadap langit.
Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh
malam. Seorang pun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena mereka
melihat, bahwa sangat berat penderitaannya.
Ayub 3:1-26 Keluh Kesah Ayub
Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya.
Maka berbicaralah Ayub: "Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku dan
malam yang mengatakan: Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan.
Biarlah hari itu menjadi kegelapan, janganlah kiranya Allah yang di atas
menghiraukannya, dan janganlah cahaya terang menyinarinya. Biarlah kegelapan
dan kekelaman menuntut hari itu, awan-gemawan menudunginya, dan gerhana
matahari mengejutkannya.
Malam itu — biarlah dia dicekam oleh kegelapan; janganlah ia bersukaria
pada hari-hari dalam setahun; janganlah ia termasuk bilangan bulan-bulan. Ya,
biarlah pada malam itu tidak ada yang melahirkan, dan tidak terdengar suara
kegirangan.
Biarlah ia disumpahi oleh para pengutuk hari, oleh mereka yang pandai
membangkitkan marah Lewiatan. Biarlah bintang-bintang senja menjadi gelap;
biarlah ia menantikan terang yang tak kunjung datang, janganlah ia melihat
merekahnya fajar, karena tidak ditutupnya pintu kandungan ibuku, dan tidak
disembunyikannya kesusahan dari mataku.
Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar
dari kandungan? Mengapa pangkuan menerima aku; mengapa ada buah dada, sehingga
aku dapat menyusu?
Jikalau tidak, aku sekarang berbaring dan tenang; aku tertidur dan
mendapat istirahat bersama-sama raja-raja dan penasihat-penasihat di bumi, yang
mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya, atau bersama-sama pembesar-pembesar
yang mempunyai emas, yang memenuhi rumahnya dengan perak.
Atau mengapa aku tidak seperti anak gugur yang disembunyikan, seperti
bayi yang tidak melihat terang? Di sanalah orang fasik berhenti menimbulkan
huru-hara, di sanalah mereka yang kehabisan tenaga mendapat istirahat.
Dan para tawanan bersama-sama menjadi tenang, mereka tidak lagi
mendengar suara pengerah. Di sana orang kecil dan orang besar sama, dan budak
bebas dari pada tuannya.
Mengapa terang diberikan kepada yang bersusah-susah, dan hidup kepada
yang pedih hati; yang menantikan maut, yang tak kunjung tiba, yang mengejarnya
lebih dari pada menggali harta terpendam; yang bersukaria dan bersorak-sorai
dan senang, bila mereka menemukan kubur; kepada orang laki-laki yang jalannya
tersembunyi, yang dikepung Allah?
Karena ganti rotiku adalah keluh kesahku, dan keluhanku tercurah seperti
air. Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan,
itulah yang mendatangi aku. Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku
tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul."
Ayub 4:1-21 Elifas Menegur Ayub
Maka berbicaralah Elifas, orang Téman: "Kesalkah engkau, bila orang
mencoba berbicara kepadamu? Tetapi siapakah dapat tetap menutup mulutnya?
Sesungguhnya, engkau telah mengajar banyak orang, dan tangan yang lemah
telah engkau kuatkan; orang yang jatuh telah dibangunkan oleh kata-katamu, dan
lutut yang lemas telah kaukokohkan; tetapi sekarang, dirimu yang tertimpa, dan
engkau kesal, dirimu terkena, dan engkau terkejut.
Bukankah takutmu akan Allah yang menjadi sandaranmu, dan kesalehan
hidupmu menjadi pengharapanmu? Camkanlah ini: siapa binasa dengan tidak
bersalah dan di manakah orang yang jujur dipunahkan? Yang telah kulihat ialah
bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.
Mereka binasa oleh nafas Allah, dan lenyap oleh hembusan hidung-Nya.
Singa mengaum, singa meraung — patahlah gigi singa-singa muda. Singa binasa
karena kekurangan mangsa, dan anak-anak singa betina bercerai-berai.
Suatu perkataan telah disampaikan kepadaku dengan diam-diam dan
telingaku menangkap bisikannya, waktu bermenung oleh sebab khayal malam, ketika
tidur nyenyak menghinggapi orang. Aku terkejut dan gentar, sehingga
tulang-tulangku gemetar.
Suatu roh melewati aku, tegaklah bulu romaku. Ia berhenti, tetapi
rupanya tidak dapat kukenal. Suatu sosok ada di depan mataku, suara
berbisik-bisik kudengar: Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan Allah,
mungkinkah seseorang tahir di hadapan Penciptanya?
Sesungguhnya, hamba-hamba-Nya tidak dipercayai-Nya,
malaikat-malaikat-Nya pun didapati-Nya tersesat, lebih-lebih lagi mereka yang
diam dalam pondok tanah liat, yang dasarnya dalam debu, yang mati terpijat
seperti gegat.
Di antara pagi dan petang mereka dihancurkan, dan tanpa dihiraukan mereka binasa untuk selama-lamanya. Bukankah kemah mereka dicabut? Mereka mati, tetapi tanpa hikmat.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 19; 04 November 2022"