Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 28; 13 November 2022
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 28 Di Dalam Ayub
32:1-22; Ayub 33:1-33; Ayub 34:1-37
Ayub 32:1-22 Elihu Merasa Juga Berhak Untuk
Mengemukakan Pendapat
Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub,
karena ia menganggap dirinya benar. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang
Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih
benar dari pada Allah, dan ia juga marah terhadap ketiga orang sahabat itu,
karena mereka mempersalahkan Ayub, meskipun tidak dapat memberikan sanggahan.
Elihu menangguhkan bicaranya dengan Ayub, karena mereka lebih tua dari
pada dia. Tetapi setelah dilihatnya, bahwa mulut ketiga orang itu tidak lagi
memberi sanggahan, maka marahlah ia.
Lalu berbicaralah Elihu bin Barakheel, orang Bus itu: "Aku masih
muda dan kamu sudah berumur tinggi; oleh sebab itu aku malu dan takut
mengemukakan pendapatku kepadamu. Pikirku: Biarlah yang sudah lanjut usianya
berbicara, dan yang sudah banyak jumlah tahunnya memaparkan hikmat.
Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang
memberi kepadanya pengertian. Bukan orang yang lanjut umurnya yang mempunyai
hikmat, bukan orang yang sudah tua yang mengerti keadilan.
Oleh sebab itu aku berkata: Dengarkanlah aku, aku pun akan mengemukakan
pendapatku. Ketahuilah, aku telah menantikan kata-katamu, aku telah
memperhatikan pemikiranmu, hingga kamu menemukan kata-kata yang tepat.
Kepadamulah kupusatkan perhatianku, tetapi sesungguhnya, tiada seorang
pun yang mengecam Ayub, tiada seorang pun di antara kamu menyanggah
perkataannya. Jangan berkata sekarang: Kami sudah mendapatkan hikmat; hanya
Allah yang dapat mengalahkan dia, bukan manusia.
Perkataannya tidak tertuju kepadaku, dan aku tidak akan menjawabnya
dengan perkataanmu. Mereka bingung, mereka tidak dapat memberi sanggahan lagi,
mereka tidak dapat berbicara lagi. Haruskah aku menunggu, karena mereka putus
bicara, karena mereka berdiri di sana dan tidak memberi sanggahan lagi?
Aku pun hendak memberi sanggahan pada giliranku, aku pun akan
mengemukakan pendapatku. Karena aku tumpat dengan kata-kata, semangat yang ada
dalam diriku mendesak aku.
Sesungguhnya, batinku seperti anggur yang tidak mendapat jalan hawa,
seperti kirbat baru yang akan meletup. Aku harus berbicara, supaya merasa lega,
aku harus membuka mulutku dan memberi sanggahan.
Aku tidak akan memihak kepada siapa pun dan tidak akan
menyanjung-nyanjung siapa pun, karena aku tidak tahu menyanjung-nyanjung; jika
demikian, maka segera Pembuatku akan mencabut nyawaku."
Ayub 33:1-33 Allah Berfirman Kepada Manusia Dengan
Berbagai-Bagai Cara
"Akan tetapi sekarang, hai Ayub, dengarkanlah bicaraku, dan bukalah
telingamu kepada segala perkataanku. Ketahuilah, mulutku telah kubuka, lidahku
di bawah langit-langitku berbicara.
Perkataanku keluar dari hati yang jujur, dan bibirku menyatakan dengan
terang apa yang diketahui. Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang
Mahakuasa membuat aku hidup.
Jikalau engkau dapat, jawablah aku, bersiaplah engkau menghadapi aku,
pertahankanlah dirimu. Sesungguhnya, bagi Allah aku sama dengan engkau, aku pun
dibentuk dari tanah liat.
Jadi engkau tak usah ditimpa kegentaran terhadap aku, tekananku terhadap
engkau tidak akan berat. Tetapi engkau telah berbicara dekat telingaku, dan
ucapan-ucapanmu telah kudengar: Aku bersih, aku tidak melakukan pelanggaran,
aku suci, aku tidak ada kesalahan.
Tetapi Ia mendapat alasan terhadap aku, Ia menganggap aku sebagai
musuh-Nya. Ia memasukkan kakiku ke dalam pasung, Ia mengawasi segala jalanku. Sesungguhnya,
dalam hal itu engkau tidak benar, demikian sanggahanku kepadamu, karena Allah
itu lebih dari pada manusia.
Mengapa engkau berbantah dengan Dia, bahwa Dia tidak menjawab segala
perkataanmu? Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak
memperhatikannya.
Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur,
bila berbaring di atas tempat tidur, maka Ia membuka telinga manusia dan
mengejutkan mereka dengan teguran-teguran untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya,
dan melenyapkan kesombongan orang, untuk menahan nyawanya dari pada liang
kubur, dan hidupnya dari pada maut oleh lembing.
Dengan penderitaan ia ditegur di tempat tidurnya, dan berkobar
terus-menerus bentrokan dalam tulang-tulangnya; perutnya bosan makanan, hilang
nafsunya untuk makanan yang lezat-lezat; susutlah dagingnya, sehingga tidak
kelihatan lagi, tulang-tulangnya, yang mula-mula tidak tampak, menonjol ke
luar, sampai nyawanya menghampiri liang kubur, dan hidupnya mendekati mereka yang
membawa maut.
Jikalau di sampingnya ada malaikat, penengah, satu di antara seribu,
untuk menyatakan jalan yang benar kepada manusia, maka Ia akan mengasihaninya
dengan berfirman: Lepaskan dia, supaya jangan ia turun ke liang kubur; uang
tebusan telah Kuperoleh.
Tubuhnya mengalami kesegaran seorang pemuda, ia seperti pada masa
mudanya. Ia berdoa kepada Allah, dan Allah berkenan menerimanya; ia akan
memandang wajah Nya dengan bersorak-sorai, dan Allah mengembalikan kebenaran
kepada manusia.
Ia akan bernyanyi di depan orang: Aku telah berbuat dosa, dan yang lurus
telah kubengkokkan, tetapi hal itu tidak dibalaskan kepadaku. Ia telah
membebaskan nyawaku dari jalan ke liang kubur, dan hidupku akan melihat terang.
Sesungguhnya, semuanya ini dilakukan Allah dua, tiga kali terhadap
manusia: mengembalikan nyawanya dari liang kubur, sehingga ia diterangi oleh
cahaya hidup.
Perhatikanlah, hai Ayub, dengarkanlah aku, diamlah, akulah yang
berbicara. Jikalau ada yang hendak kaukatakan, jawablah aku; berkatalah, karena
aku rela membenarkan engkau.
Jikalau tidak, hendaklah engkau mendengarkan aku; diamlah, aku hendak
mengajarkan hikmat kepadamu."
Ayub 34:1-37 Allah Tidak Berlaku Curang
Maka berbicaralah Elihu: "Dengarkanlah perkataanku, kamu
orang-orang yang mempunyai hikmat, berilah telinga kepadaku, kamu orang-orang
yang berakal budi. Karena telinga itu menguji kata-kata, seperti langit-langit
mencecap makanan.
Biarlah kita memutuskan bagi kita sendiri apa yang adil, menentukan
bersama-sama apa yang baik. Karena Ayub berkata: Aku benar, tetapi Allah
mengambil hakku; kendati aku mempunyai hak aku dianggap berdusta, sekalipun aku
tidak melakukan pelanggaran, lukaku tidak dapat sembuh lagi.
Siapakah seperti Ayub, yang minum hujatan terhadap Allah seperti air, yang
mencari persekutuan dengan orang-orang yang melakukan kejahatan dan bergaul
dengan orang-orang fasik? Karena ia telah berkata: Tidak berguna bagi manusia,
kalau ia dikenan Allah.
Oleh sebab itu, kamu orang-orang yang berakal budi, dengarkanlah aku:
Jauhlah dari pada Allah untuk melakukan kefasikan, dan dari pada Yang Mahakuasa
untuk berbuat curang. Malah Ia mengganjar manusia sesuai perbuatannya, dan
membuat setiap orang mengalami sesuai kelakuannya.
Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan
keadilan. Siapa mempercayakan bumi kepada-Nya? Siapa membebankan alam semesta
kepada-Nya?
Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya,
maka binasalah bersama-sama segala yang hidup, dan kembalilah manusia kepada
debu. Jikalau engkau berakal budi, dengarkanlah ini, pasanglah telinga kepada
apa yang kuucapkan.
Dapatkah pembenci keadilan memegang kekuasaan, dan apakah engkau mau
mempersalahkan Dia yang adil dan perkasa, Dia yang berfirman kepada raja: Hai,
orang dursila, kepada para bangsawan: Hai, orang fasik; Dia yang tidak memihak
kepada para pembesar, dan tidak mengutamakan orang yang terkemuka dari pada
orang kecil, karena mereka sekalian adalah buatan tangan-Nya?
Dalam sekejap mata mereka mati, ya, pada tengah malam orang dikejutkan
dan binasa; mereka yang perkasa dilenyapkan bukan oleh tangan orang. Karena
mata-Nya mengawasi jalan manusia, dan Ia melihat segala langkahnya; tidak ada
kegelapan ataupun kelam kabut, di mana orang-orang yang melakukan kejahatan
dapat bersembunyi.
Karena bagi manusia Ia tidak menentukan waktu untuk datang menghadap
Allah supaya diadili, orang-orang yang perkasa diremukkan-Nya dengan tidak
diperiksa, dan orang-orang lain diangkat-Nya ganti mereka.
Jadi, Ia mengetahui perbuatan mereka, dan menggulingkan mereka di waktu
malam, sehingga mereka hancur lebur. Mereka ditampar-Nya karena kefasikan
mereka, dengan dilihat orang banyak, karena mereka meninggalkan-Nya, dan tidak
mengindahkan satu pun dari pada jalan-Nya,
sehingga mereka menyebabkan jeritan orang miskin naik ke hadapan-Nya,
dan Ia mendengar jeritan orang sengsara. — Kalau Dia berdiam diri, siapa akan
menjatuhkan hukuman? Kalau Dia menyembunyikan wajah-Nya, siapa akan melihat
Dia, baik itu sesuatu bangsa atau orang seorang? —, supaya jangan menjadi raja
orang fasik yang adalah jerat bagi orang banyak.
Tetapi kalau seseorang berkata kepada Allah: Aku telah menyombongkan
diri, tetapi aku tidak akan lagi berbuat jahat; apa yang tidak kumengerti,
ajarkanlah kepadaku; jikalau aku telah berbuat curang, maka aku tidak akan
berbuat lagi, menurut hematmu apakah Allah harus melakukan pembalasan karena
engkau yang menolak? Jadi, engkau jugalah yang harus memutuskan, bukan aku;
katakanlah apa yang engkau tahu!
Maka orang-orang yang berakal budi dan orang yang mempunyai hikmat yang
mendengarkan aku akan berkata kepadaku: Ayub berbicara tanpa pengetahuan, dan
perkataannya tidak mengandung pengertian.
Ah, kiranya Ayub diuji terus-menerus, karena ia menjawab seperti orang-orang jahat! Karena ia menambahkan dosanya dengan pelanggaran, ia mengepalkan tangan di antara kami dan banyak bicara terhadap Allah."
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 28; 13 November 2022"