Sepuluh Perintah Allah
Hukum Taurat diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel melalui hamba-Nya
Musa. Hukum-hukum inilah yang akan mengatur kehidupan mereka di dalam
bermasyarakat maupun hubungan mereka dengan sang pemberi hukum itu sendiri.
Bangsa Israel bergerak dan hidup dengan diatur dan dikendalikan oleh
hukum-hukum ini – yang mana tujuannya adalah untuk kemuliaan sang pemberi hukum
itu sendiri. Dekalog ini dapat disimpulkan dengan satu kata yaitu “KASIH” – ketika
seseorang mengasihi Allah dan sesama maka ia telah memenuhi hukum-hukum ini.
Sepuluh perintah atau yang dikenal juga dengan Dekalog tertulis di dalam
Keluaran 20:1-17 dan diulangi lagi di dalam Ulangan 5:6-21. Di dalam Dekalog
ini hanya terdapat dua perintah yang dituangkan dalam bentuk perintah yang
posetif; hukum keempat “ingatlah dan kuduskanlah hari sabat…..” dan yang kelima
“Hormatilah ayahmu dan ibumu…” (Kel 20:8-12).
Dan delapan dari kesepuluh hukum ini merupakan larangan yang sangat
pasti (perintah-perintah ini berbentuk “jangan kamu”). Perintah-perintah ini
bersifat otoritas dan mengikat baik untuk generasi Ibrani saat itu dan generasi
Ibrani yang akan datang.
Dari sepuluh hukum ini kita bisa melihat bahwa ini adalah salah satu
bentuk perluasan kasih karunia YHWH kepada bangsa Israel yang sudah ditunjukkan
dalam peristiwa Keluaran dari Mesir. Ketaatan bangsa Israel kepada hukum-hukum
ini sekedar merupakan tanggapan ucapan terima kasih atau karunia Allah yang
telah mereka terima, dan bukan suatu kewajiban berat yang dengannya mereka
menerima perkenanan dan penebusan dari Allah. Disadur dan disunting dari
buku “Survei Perjanjian Lama; karya Andrew E. Hill & John H. Walton.
Tujuan yang jelas dari dekalog ini dinyatakan dalam Keluaran 20:20 “Tetapi
Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang
dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia
ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."
Ok, kita akan melihat sepuluh dasa titah (10 hukum Taurat)
1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun
yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di
dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah
kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga
dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih
setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang
berpegang pada perintah-perintah-Ku.
3. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan
sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya
dengan sembarangan.
4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya
engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh
adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan,
engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki,
atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan
segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN
memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzinah.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini
isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau
keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu."
10 Dekalog Dalam Ajaran Katolik
1.
Akulah Allah Tuhanmu, jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2.
Jangan menyebut nama Tuhan dengan tidak hormat.
3.
Kuduskanlah hari Tuhan.
4.
Hormatilah ibu bapamu.
5.
Jangan membunuh.
6.
Jangan berzinah.
7.
Jangan mencuri.
8.
Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu manusia.
9.
Jangan mengingini istri sesamamu.
10.Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.
10 Dekalog Dalam Katekismus Huria
Kristen Batak Protestan (HKBP)
1. Akulah Tuhan Allahmu,
seru Tuhan kita. Tidak boleh ada allah lain, kecuali Aku.
2. Jangan perbuat bagimu
patung yang menyerupai apapun, yang ada di langit, atau yang ada di bumi, atau
yang ada di dalam air untuk disembah atau bertakwa kepadanya.
3. Jangan menyebut nama
Tuhan Allah dengan sembarangan, karena Allah akan menghukum orang yang
menyalah-gunakan namaNya.
4. Ingat dan sucikanlah
hari yang dikuduskan itu. Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam enam hari;
tetapi pada hari yang ketujuh ialah Sabat bagi Allah Tuhanmu. Engkau tidak
boleh bekerja pada hari itu, juga anakmu laki-laki atau perempuan, pembantumu
laki-laki atau perempuan, ternakmu atau orang lain yang berada di tempat
kediamanmu. Sebab Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya di dalam
enam hari. Kemudian Ia beristirahat pada hari yang ketujuh. Itulah sebabnya Allah
memberkati hari itu dan menguduskannya.
5. Hormatilah Bapa dan
Ibumu agar engkau berbahagia dan lanjut umurmu di bumi yang diberikan Allah
kepadamu.
6. Jangan engkau membunuh!
7. Jangan engkau berzinah!
8. Jangan engkau mencuri
9. Jangan engkau berdusta!
10. Jangan engkau
mendambakan akan rumah sesamamu. Jangan engkau mendambakan akan istrinya, atau
pembantunya laki-laki maupun perempuan, ternaknya atau segala sesuatu milik
mereka.
Posting Komentar untuk "Sepuluh Perintah Allah"