Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 14; 30 Oktober 2022
Seluruh Kitab Suci diberikan kepada kita melalui ilham Allah dan berguna untuk mengajarkan kebenaran kepada kita serta menyadarkan kita akan apa yang salah dalam hidup kita; Kitab Suci meluruskan dan menolong kita melakukan hal-hal yang benar (2 Tim 3:16 FAYH).
Halo teman-teman selama setahun kedepan – dimulai dari hari ini saya
akan memposting pembacaan alkitab secara kronologis. Daftar bacaan ini akan
disusun secara berurutan menurut peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
alkitab. Oh ya, penentuan urutan ini di dasarkan pada beberapa hasil penelitian
atau usaha beberapa orang yang memberi waktu secara khusus untuk menelitinya
dan inilah hasilnya.
Tujuan dari membaca alkitab secara berurutan adalah untuk menolong kita
melihat lebih dekat akan peristiwa-peristiwa yang terjadi serta menolong kita
lebih memahami dan mengerti akan konteks sejarah yang melatarbelakangi sebuah
kisah dan menghubungkannya dengan catatan peristiwa-peristiwa yang saling
terkait, misalkan Mazmur, Doa, Nubuatan-Nubuatan, Surat-Surat dan sebagainya di
dalam Kitab Suci.
Sebagai contoh ketika kita membaca kisah Daud dan Batsyeba dalam 2
Samuel, kita juga akan dibawah untuk membaca juga catatan peristiwa yang serupa
di dalam kitab 1 Tawarikh. Dan di hari berikutnya kita akan membaca kitab
Mazmur yang ditulis Daud yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Menarik
bukan!
Ayo mari bersama-sama membuat satu resolusi sederhana untuk
menyelesaikan membaca seluruh bagian alkitab selama setahun kedepan. Kita hanya
perlu meluangkan waktu 15 – 20 menit setiap harinya untuk membaca beberapa
bagian yang sudah ditentukan dan saya dengan senang hati akan membagikannya
setiap harinya di dalam blog ini.
Beberapa hal atau keuntungan yang dapat kita rasakan dan nikmati ketika
membaca alkitab secara berurutan adalah;
-
Letak
kitab Ayub di dalam susunan alkitab yang kita pakai saat ini (cetakan LAI) di
urutan ke delapan belas, namun ketika kita membaca alkitab secara kronologis
maka kita Ayub akan kita baca di awal.
-
Kita
akan mengetahui bagian-bagian yang sejajar di dalam sejarah Perjanjian Lama,
hal ini akan menolong kita untuk mudah memahami kisahnya secara utuh.
-
Menolong
kita untuk mengetahui akan penyebaran bagian-bagian dari Mazmur dan kitab
nabi-nabi kecil yang luas secara berurutan.
-
Kita
juga akan ditolong untuk lebih mengetahui dan memahami bagian-bagian yang
sejajar di dalam keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Dan di
dalam surat-surat lainnya.
Ok Selamat Menikmati – Pembacaan Hari Ke 14 Di Dalam
Kej 37:1-36; Kej 38:1-30; 1 Taw 2:3-6; 1 Taw 2:8; Kej 39:1-23
Kejadian 37:1-36 Yusuf Dan Saudara-Saudaranya
Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah
Kanaan. Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas
tahun — jadi masih muda — biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama
dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan
Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf
itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang
maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya
lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya
dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya
kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya. Karena
katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:
Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu
bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu
sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."
Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin
menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi
makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.
Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada
saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan
dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka
ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu
serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?" Maka
iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu
dalam hatinya.
Yusuf Dijual Ke Tanah Mesir
Pada suatu kali pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba
ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah
saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau
kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."
Kata Israel kepadanya: "Pergilah engkau melihat apakah baik keadaan
saudara-saudaramu dan keadaan kambing domba; dan bawalah kabar tentang itu
kepadaku."
Lalu Yakub menyuruh dia dari lembah Hebron, dan Yusuf pun sampailah ke
Sikhem. Ketika Yusuf berjalan ke sana ke mari di padang, bertemulah ia dengan
seorang laki-laki, yang bertanya kepadanya: "Apakah yang kaucari?"
Sahutnya: "Aku mencari saudara-saudaraku. Tolonglah katakan
kepadaku di mana mereka menggembalakan kambing domba?" Lalu kata orang
itu: "Mereka telah berangkat dari sini, sebab telah kudengar mereka
berkata: Marilah kita pergi ke Dotan." Maka Yusuf menyusul
saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan.
Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada
mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata
mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu
sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita
akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!" Ketika Ruben mendengar
hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu katanya:
"Janganlah kita bunuh dia!"
Lagi kata Ruben kepada mereka: "Janganlah tumpahkan darah,
lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah
apa-apakan dia" — maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan
membawanya kembali kepada ayahnya.
Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun
menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Dan mereka
membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka,
kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan
untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya
mengangkut barang-barang itu ke Mesir.
Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu: "Apakah untungnya
kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual
dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia
saudara kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan
perkataannya itu.
Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari
dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh
syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Ketika Ruben kembali ke sumur itu, ternyata Yusuf tidak ada lagi di
dalamnya. Lalu dikoyakkannyalah bajunya, dan kembalilah ia kepada saudara-saudaranya,
katanya: "Anak itu tidak ada lagi, ke manakah aku ini?"
Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing,
lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya. Jubah maha indah itu mereka suruh
antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: "Ini kami dapati. Silakanlah
bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?"
Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah anakku;
binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam." Dan Yakub
mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan
berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu.
Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia,
tetapi ia menolak dihiburkan, serta katanya: "Tidak! Aku akan berkabung,
sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!"
Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.
Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar,
seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.
Kejadian 38:1-30 Yehuda Dan Tamar
Pada waktu itu Yehuda meninggalkan saudara-saudaranya dan menumpang pada
seorang Adulam, yang namanya Hira.mDi situ Yehuda melihat anak perempuan
seorang Kanaan; nama orang itu ialah Syua. Lalu Yehuda kawin dengan perempuan
itu dan menghampirinya.
Perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki dan
menamai anak itu Er. Sesudah itu perempuan itu mengandung lagi, lalu melahirkan
seorang anak laki-laki dan menamai anak itu Onan.
Kemudian perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki sekali lagi,
dan menamai anak itu Syela. Yehuda sedang berada di Kezib, ketika anak itu
dilahirkan. Sesudah itu Yehuda mengambil bagi Er, anak sulungnya, seorang
isteri, yang bernama Tamar.
Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata TUHAN, maka
TUHAN membunuh dia. Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: "Hampirilah isteri
kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah
keturunan bagi kakakmu."
Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab
itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya
terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya.
Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN
membunuh dia juga. Lalu berkatalah Yehuda kepada Tamar, menantunya itu:
"Tinggallah sebagai janda di rumah ayahmu, sampai anakku Syela itu
besar," sebab pikirnya: "Jangan-jangan ia mati seperti kedua kakaknya
itu." Maka pergilah Tamar dan tinggal di rumah ayahnya.
Setelah beberapa lama matilah anak Syua, isteri Yehuda. Habis berkabung
pergilah Yehuda ke Timna, kepada orang-orang yang menggunting bulu
domba-dombanya, bersama dengan Hira, sahabatnya, orang Adulam itu.
Ketika dikabarkan kepada Tamar: "Bapa mertuamu sedang di jalan ke
Timna untuk menggunting bulu domba-dombanya,"
maka ditanggalkannyalah pakaian kejandaannya, ia bertelekung dan
berselubung, lalu pergi duduk di pintu masuk ke Enaim yang di jalan ke Timna,
karena dilihatnya, bahwa Syela telah menjadi besar, dan dia tidak diberikan
juga kepada Syela itu untuk menjadi isterinya.
Ketika Yehuda melihat dia, disangkanyalah dia seorang perempuan sundal,
karena ia menutupi mukanya.
Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu
serta berkata: "Marilah, aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak
tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: "Apakah yang
akan kauberikan kepadaku, jika engkau menghampiri aku?"
Jawabnya: "Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari
kambing dombaku." Kata perempuan itu: "Asal engkau memberikan
tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku."
Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?"
Jawab perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di
tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia
menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.
Bangunlah perempuan itu, lalu pergi, ditanggalkannya telekungnya dan
dikenakannya pula pakaian kejandaannya. Adapun Yehuda, ia mengirimkan anak
kambing itu dengan perantaraan sahabatnya, orang Adulam itu, untuk mengambil
kembali tanggungannya dari tangan perempuan itu, tetapi perempuan itu tidak
dijumpainya lagi.
Ia bertanya-tanya di tempat tinggal perempuan itu: "Di manakah
perempuan jalang, yang duduk tadinya di pinggir jalan di Enaim itu?" Jawab
mereka: "Tidak ada di sini perempuan jalang." Kembalilah ia kepada
Yehuda dan berkata: "Tidak ada kujumpai dia; dan juga orang-orang di
tempat itu berkata: Tidak ada perempuan jalang di sini."
Lalu berkatalah Yehuda: "Biarlah barang-barang itu dipegangnya,
supaya kita jangan menjadi buah olok-olok orang; sungguhlah anak kambing itu
telah kukirimkan, tetapi engkau tidak menjumpai perempuan itu."
Sesudah kira-kira tiga bulan dikabarkanlah kepada Yehuda: "Tamar,
menantumu, bersundal, bahkan telah mengandung dari persundalannya itu."
Lalu kata Yehuda: "Bawalah perempuan itu, supaya dibakar."
Waktu dibawa, perempuan itu menyuruh orang kepada mertuanya mengatakan:
"Dari laki-laki yang empunya barang-barang inilah aku mengandung."
Juga dikatakannya: "Periksalah, siapa yang empunya cap meterai serta
kalung dan tongkat ini?"
Yehuda memeriksa barang-barang itu, lalu berkata: "Bukan aku,
tetapi perempuan itulah yang benar, karena memang aku tidak memberikan dia
kepada Syela, anakku." Dan ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu.
Pada waktu perempuan itu hendak bersalin, nyatalah ada anak kembar dalam
kandungannya. Dan ketika ia bersalin, seorang dari anak itu mengeluarkan
tangannya, lalu dipegang oleh bidan, diikatnya dengan benang kirmizi serta
berkata: "Inilah yang lebih dahulu keluar."
Ketika anak itu menarik tangannya kembali, keluarlah saudaranya
laki-laki, dan bidan itu berkata: "Alangkah kuatnya engkau menembus ke
luar," maka anak itu dinamai Peres. Sesudah itu keluarlah saudaranya
laki-laki yang tangannya telah berikat benang kirmizi itu, lalu kepadanya
diberi nama Zerah.
1 Tawarikh 2:3-6
Anak-anak Yehuda ialah Er, Onan dan Syela, tiga orang, yang lahir bagi
dia dari anak perempuan Syua perempuan Kanaan itu. Tetapi Er, anak sulung
Yehuda itu, adalah jahat di mata TUHAN, maka Ia membunuhnya.
Tamar, menantu perempuan Yehuda, melahirkan baginya Peres dan Zerah.
Semuanya anak-anak Yehuda ada lima orang. Anak-anak Peres ialah Hezron dan
Hamul. Anak-anak Zerah ialah Zimri, Etan, Heman, Kalkol dan Dara. Semuanya lima
orang.
1 Tawarikh 2:8
Keturunan Etan ialah Azarya.
Kejadian 39:1-23 Yusuf Di Rumah Potifar
Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai
istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang
telah membawa dia ke situ.
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu
berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir
itu.
Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN
membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf mendapat kasih
tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas
rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada
Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat
TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan
Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri.
Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya. Selang beberapa waktu isteri
tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan
aku."
Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan
bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah
menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak
lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku
selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya.
Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat
dosa terhadap Allah?" Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk
Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan
bersetubuh dengan dia.
Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan
pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorang pun tidak ada di rumah. Lalu
perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan
aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari
ke luar.
Ketika dilihat perempuan itu, bahwa Yusuf meninggalkan bajunya dalam
tangannya dan telah lari ke luar, dipanggilnyalah seisi rumah itu, lalu katanya
kepada mereka: "Lihat, dibawanya ke mari seorang Ibrani, supaya orang ini
dapat mempermainkan kita. Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan aku,
tetapi aku berteriak-teriak dengan suara keras.
Dan ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya,
ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar." Juga ditaruhnya
baju Yusuf itu di sisinya, sampai tuan rumah pulang.
Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar,
katanya: "Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku
untuk mempermainkan aku.
Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya
padaku, lalu ia lari ke luar." Baru saja didengar oleh tuannya perkataan
yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh
hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.
Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara,
tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana. Tetapi
TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat
Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
Posting Komentar untuk "Bacaan Ayat Alkitab Harian Secara Kronologis Hari Ke 14; 30 Oktober 2022"