Renungan - Saat Teduh 1 Tesalonika 1:10 Kebangkitan Kristus Memberi Kita Pengharapan Baru
Pendiri-pendiri
dari seluruh agama-agama besar buatan manusia sudah mati. Orang Kristen
memiliki satu juruselamat yang hidup dan yang bangkit sebagai Penakluk
kematian. Sir E. Clarke
Salib, lambang kematian, melalui Kristus menjadi lambang kehidupan.
Penyaliban Kristus bukanlah sebuah tragedi, itu adalah kemenangan selama
berabad-abad. Itu adalah rekonsiliasi kasih dan kebenaran. Kubur yang kosong
adalah jaminan bahwa kita juga akan menang atas kematian dan menghabiskan
kekekalan bersama Penebus yang bangkit, Kristus Yesus. John Stott
Dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang. (BIMK) Mereka berbicara juga tentang bagaimana kalian mengharapkan kedatangan Anak Allah dari surga, yaitu Yesus, yang sudah dihidupkan oleh Allah dari kematian. Yesus itulah juga yang menyelamatkan kita dari murka Allah yang akan datang (1 Tes 1:10).
Kini kita sedang
berada di dalam perjalanan iman bersama dengan pribadi yang sudah mati dan
bangkit bagi kita. Pribadi yang telah memberi segalanya untuk kita, tubuh dan
darahNya – lambang kasihNya. Kematian dan kebangkitan Kristus yang kita
peringati (setiap Paskah) bukanlah untuk diriNya sendiri tetapi kematian dan
kebangkitanNya adalah untuk memuaskan hati Allah, untuk menggenapi kehendak
Allah dan untuk membawa kita yang tidak layak kembali kepada pangkuan Allah.
Kelak kita berdiri di hadapan Allah dengan percaya diri karena Kristus.
Kebangkitan Kristus memberi sejarah dan
tonggak serta warna baru bagi kehidupan Kekristenan kita. Kebangkitan Kristus
memberi pengharapan baru - bahwa kita dapat mengklaim akan kebangkitan kita
kelak di dalam Dia. KebangkitanNya memberi tahu kita bahwa alam maut tidak
berkuasa atas diriNya dan alam maut itu juga tidak berkuasa atas
pengikut-pengikutNya – Haleluya Dia bangkit. Haleluya Dia hidup.
Semua janji-janji Allah terikat di
dalam diriNya, semua janji-janji Allah berdiam di dalam diriNya –
kebangkitanNya dari alam maut menggerakkan dan menggenapi akan semua
janji-janji Allah, sehingga pengikut-pengikutNya (anda dan saya) dapat
mengklaim akan setiap janji-janji itu di dalam kitab suci dan dengan yakin
mempercayai setiap janji-janji itu.
KebangkitanNya dari alam maut memberi
penegasan kepada kita bahwa “Ia adalah anak Allah” – Dia bisa menggenapi setiap
janji-janjiNya dan setiap janji-janji itu kredibel yaitu dapat dipercaya
seutuhnya dan benar - “dan
menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati,
bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita (Rm 1:4).
Meskipun kita dapat mati dan kita sendiri
tidak dapat melarikan diri dari kematian, tetapi yang pasti alam maut atau
kematian itu tidak dapat lagi mengikat kita karena kebangkitan Kristus telah
menelan kematian – kebangkitan Kristus membuat kematian tidak lagi berpengaruh
- tidak berdaya dan kebangkitan Kristus membuat kematian bukanlah hal yang
harus ditakuti. Alkitab memberi kesaksian tentang orang-orang yang mati di dalam
Dia dengan berkata “Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya (Maz 116:15).
Kebangkitan
Kristus memberi kita pengharapan baru, Paulus menulis hal ini dengan begitu
indahnya kepada jemaat-jemaat di Korintus dengan mengatakan “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati
semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu
bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati
akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan
diubah (1 Kor
15:52-54).
Sewaktu Ia masih hidup di bumi sebagai seorang manusia sejati dan Allah
sejati, Ia mengatakan akan suatu pernyataan yang agung bahwa - “Akulah kebangkitan
dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati (Yoh 11:25). Di dalam kebangkitan Kristus ada kehidupan selanjutnya. Ia
adalah hidup itu sendiri dan hidup itu ada di dalam Dia dan melalui Dia. Tentu
yang dimaksud disini bukanlah kehidupan yang saat ini – yang anda dan saya
jalani di dalam pergumulan melawan dosa, tetapi kehidupan setelah kematian.
Kristus telah
melawan alam maut dan dosa dan Ia menang atasnya. Kita semua hanya sebagai
penonton – kita semua tidak dapat menolongNya, kita semua tidak berdaya. Tak
seorangpun yang dapat menolong Dia – Dia bergumul sendiri karena Ia adalah
domba paskah itu sesungguhnya. Domba yang layak.
Alkitab memberi
tahu akan keadaan kita pada waktu itu, kita tidak berdaya – kita telah
dilumpuhkan oleh sengat dosa dan kita bertekuk lutut dihadapannya. Itulah
keadaan kita sesungguhnya – adakah yang layak? Tidak ada. Semua telah berdosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm 3:23), Pada bagian ayat ini
menggunakan tanda baca koma dan bukan titik – kisah ini belum berakhir.
Disinilah terletak kasih Allah yang sesungguhnya, kasih yang Kudus, kasih yang
tanpa pamrih – kasih yang membuat kita berteriak histeris di hadapan Allah
“Hosanna, Hosanna, Hosanna bagi Anak Daud” yang telah memberi kita pengharapan
baru bahwa “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma
karena penebusan dalam Kristus Yesus (Rm 3:24).
Kita dibenarkan
oleh Kristus – kita ditebus oleh Kristus, tempat yang seharusnya untuk kita –
malah di ganti dengan diriNya. Tempat yang sangat memalukan, tempat untuk para
penjahat yang mau dihukum mati – pada waktu itu kita semua berbalutkan dosa,
kita tidak layak – Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan
kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita
menjadi sembuh. Kita sekalian sesat
seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan
telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian (Yes 53:5-6).
Semua orang percaya
di seluruh dunia kini terus memperingati akan peristiwa kematian dan kebangkitan
Kristus sang tuan itu, lebih dari itu kita juga sedang menantikan kedatanganNya
kembali – Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati. Ia tidak hanya disalibkan
dan mati di tetapi Ia juga bangkit yang mana memberi kita pengharapan dan
kepercayaan yang kokoh bahwa kelak Ia akan membangkitkan kita dari antara orang-orang
mati dan menyatukan kita di dalam kerajaanNya. Ia sendiri telah hidup dan hidup
itu juga yang akan Ia berikan kepada barangsiapa yang percaya kepadaNya.
Refleksi buat kita semua; Anda dan saya mungkin punya pengalaman mengalahkan dosa tetapi tidak dengan mengalahkan maut. Hanya Kristus yang telah mengalahkan maut! Tetaplah di kakiNya dan mengakui akan kelemahan anda dan saya bahwa kita semua tidak dapat mengalahkan maut tanpaNya. Kita bergantung penuh pada Kristus orang Nazareth itu.
Berikut Lirik dan Lagu Because He Lives di Cover oleh Caleb dan Kelsey
God sent His Son
They called Him Jesus
He came to love, heal and forgive
He lived and died to buy my pardon
An empty grave is there to prove my Savior live
Because He lives I can face tomorrow
Because He lives all fear is gone
Because I know He holds the future
And life is worth the living just because He lives
And then one day
I'll cross that river
I'll fight life's final war with pain
And then as death gives way to vict'ry
I'll see the lights of glory and I'll
know he lives
Because He lives I can face tomorrow
Because He lives all fear is gone
Because I know He holds the future
And life is worth the living just because He lives
Posting Komentar untuk "Renungan - Saat Teduh 1 Tesalonika 1:10 Kebangkitan Kristus Memberi Kita Pengharapan Baru"