Renungan - Saat Teduh 1 Petrus 3:18 Ia Yang Benar Untuk Orang-Orang Yang Tidak Benar
Siapakah yang sampai
menyerahkan nyawa mereka untuk mencegah kematian Yesus? Tak seorang pun. Mereka
semua meninggalkan Dia dan menyaksikan dalam bayang-bayang saat Dia disalibkan. Kita diselamatkan bukan karena kesetiaan
kita kepada Kristus — tetapi kesetiaan Kristus pada kehendak Bapa. (disadur dari fb mas Wisaksono Setyo
Putro).
Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh. (BIMK) Sebab Kristus sendiri mati hanya sekali saja, untuk selama-lamanya karena dosa manusia -- seorang yang tidak bersalah, mati untuk orang yang bersalah. Kristus melakukan itu supaya Ia dapat membimbing kalian kepada Allah. Ia dibunuh secara jasmani, tetapi dihidupkan kembali secara rohani (1 Pet 3:18).
Setiap tahunnya
setiap orang Kristen dan gereja di seluruh dunia merayakan akan peristiwa
Paskah. Salah satu peristiwa besar dalam Kekristenan. Kisah yang sangat
bermakna, kisah yang sangat Agung, kisah yang sangat Mulia dan kisah tentang
Penebusan dosa umat manusia. Dosa manusia ditanggung oleh-Nya – Ia menggantikan
akan posisi kita di salib – Ia yang benar mati untuk orang-orang yang tidak
benar. Anda dan saya!
Ia sendiri datang
dan memberikan makna baru dan warna baru dengan menggenapkan akan kisah Paskah
Perjanjian Lama atau Paskah Keluaran. Jika di dalam Paskah Perjanjian Lama
orang-orang Israel akan mengorbankan seekor domba sulung, maka di dalam Perjanjian
Baru Ia (Yesus) sendirilah domba paskah itu (yang sulung). Domba Paskah yang
layak, domba Paskah yang memberikan nyawaNya untuk tebusan dosa kita.
Kita adalah
orang-orang yang durhaka, orang-orang yang melawan Allah dan orang-orang yang
layak untuk dihukum. Sesungguhnya tidak ada seorangpun yang dapat melarikan
diri dari murka Allah – kita semua ada di dalam pengawasannya – kita semua
telah siap untuk dihukum, namun, di dalam kasih karuniaNya Kristus datang dan
menggantikan posisi kita, Ia datang dan menyerahkan nyawaNya untuk
memperdamaikan kita dengan Allah – Ia yang benar untuk anda dan saya yang tidak
benar!
Dialah domba
paskah yang memikul akan dosa dunia, alkitab memberi kesaksian bahwa - Semua orang telah
berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm 3:23). Tidak ada satupun tempat di dunia ini yang tidak tercemar
oleh dosa – semuanya telah tercemar. Tidak ada seorangpun selain domba Paskah
itu (Yesus Kristus) di dunia ini yang didapati benar – semuanya telah
bersahabat karib dengan dosa. Kita membutuhkan Injil Yesus Kristus!
Di dalam
Perjanjian Lama kita mendapati bahwa peristiwa Paskah merupakan peristiwa
dimana Allah membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir, mereka di bawah
keluar dan hidup sebagai orang-orang yang merdeka dan dipimpin oleh Allah.
Allah-lah yang berinisiatif untuk membebaskan umatNya – pembebasan mereka bukan
karena prestasi atau apapun yang mereka lakukan tetapi merupakan karya Allah
atau belas kasihan Allah semata. Bangsa Israel tidak membebaskan diri
sendiri tetapi dibebaskan oleh Allah!
Ini memberi
gambaran kepada kita bahwa kemerdekaan di dalam Kristus yang kita miliki hari
ini adalah hasil inisiatif dan karya Allah – bukan perbuatan baik kita. Di
dalam belas kasihan dan inisiatif Allah, Ia mengutus anakNya untuk
memperdamaikan kita dengan diriNya – “Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16). Kita dimerdekakan dari dosa bukan karena perbuatan baik
kita tetapi karena ketaatan dan kesetiaan Kristus kepada kehendak BapaNya. Kita
dimerdekakan di dalam kasih karunia Bapa-Nya semata. Kini kita hidup dibawah
pimpinan pribadi yang sudah menebus kita dari hutang dosa – hutang dosa kita
telah dibayarNya dengan lunas dan dengan darahNya di salib.
Penebusan di
dalam Kristus berlaku sekali untuk selamanya. Korban domba paskah yang
dilakukan setiap tahun harus dihentikan karena telah diganti oleh Yesus sekali
untuk selama-lamanya - "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia ini! (Yoh 1:29b). Disinilah terletak keindahan Kekristenan, keindahan
yang merupakan produk Allah dan di dalam Allah. Keindahan yang tidak diciptakan
oleh manusia sehingga ia dapat berkata “lihatlah semua yang kamu miliki dan
peroleh merupakan bantuanku – kamu berhutang budi padaku”. Sesungguhnya kita
semua berhutang pada manusia Yesus!
Paskah Perjanjian
Lama bersifat simbolik atau gambaran dari kisah Paskah yang sesungguhnya akan
datang. Kisah Yesus Kristus yang tersalib! Paskah sesungguhnya adalah kisah
tentang manusia Yesus! Manusia Yesus yang bergumul untuk taat dan setia kepada
kehendak BapaNya. Tidak mudah bagiNya untuk melewati akan hari-hari dan jam-jam
terakhirNya. Alkitab mencatat dan memberi kita gambaran akan pergolakan dan
pergumulan yang Ia hadapi ketika Ia berkata “Eli, Eli, lama sabaktani. Artinya Allah-Ku,
Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mar 15:34).
Sungguh
pergolakan batin yang dahsyat – Ia masih manusia sejati. Ia bergumul dengan
diriNya dan keinginan dagingNya dan Ia menang terhadap diriNya dan keinginanNya
– Anak domba paskah yang layak itu harus menang agar kita dimampukan olehNya, Ia
telah menaklukkan keinginan dagingNya. Ia menunjukkan kepada kita akan harga
dari seorang Kristen. Harga yang sangat amat mahal yang tidak dapat diraih atau
dibeli dengan apapun yang kita miliki, darahNya-lah harga itu sesungguhnya!
Saat-saat Ia
bergumul dengan batinNya – Ia belajar untuk taat, alkitab mencatat bahwa “Dan sekalipun Ia
adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya (Ibr 5:8). Penyerahan diriNya kepada kehendak BapaNya merupakan inti
dari seluruh perjalanan kehidupanNya – bagiNya ketaatan adalah sebuah formula
yang perlu dipelajari dan Ia telah berhasil mempelajari serta menjalaninya!
Penyerahan diri secara total untuk menggenapkan kerinduan hati BapaNya
merupakan tujuan akhir kehidupanNya, ini memampukan Dia untuk berkata “Ya Bapa, ke dalam
tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku” (Luk 23:46).
Aku berserah!
Kesetiaan dan
ketaatan untuk menggenapkan kerinduan hati BapaNya menunjukkan kepada kita
bahwa penyatuan kehendak diriNya dengan dengan kehendak BapaNya atau dengan
kata lain Kristus menundukkan kehendakNya di
bawah pimpinan kehendak BapaNya – ketaatan kepada kehendak BapaNya melumpuhkan
akan kehendak manusia sejatiNya. Sungguh bernilainya ketaatan Kristus!
Korban diri-Nya
di salib memuaskan hati Allah. Korban diri-Nya di salib menjadi jaminan
penebusan dosa. DarahNya yang tercurah cukup untuk menghapus dosa anda dan saya
– untuk semua orang yang percaya kepadaNya. Inilah karya Allah dan rencana
Allah sejak semula agar semua kaum, suku, bahasa dan bangsa datang kepadaNya
melalui Kristus dan di dalam Kristus.
Kristus telah
mati untuk dosa kita. kehidupan keselamatan kita adalah produk dari Kristus
yang tersalib. Kini kita adalah suratan Kristus yang hidup – kita memberitahu
orang lain dengan mulut, sikap dan tindakan bahwa Kristus adalah pribadi yang
mati menggantikan kita dan dirinya di salib, mati untuk kita yang berdosa.
Kehidupan kita
telah diubahkan. Kristus telah memberi status baru kepada kita – kita dulunya
adalah budak dosa, kini kita adalah orang-orang yang merdeka di dalam Kristus
dan hidup bagiNya. Usaha untuk terus hidup di dalam ketaatan kepadaNya
merupakan perjuangan seumur hidup – tapi ingat kita tidak sendirian, Ia
menyediakan penolong yang lain untuk menolong kita (Roh Kudus).
Setelah Allah
membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir, setiap tahunnya mereka
akan memperingati atau mengingat kembali masa perbudakan dan bagaimana Allah
berinisiatif untuk melakukan karya penyelamatanNya atas mereka. Mereka
mengingat kembali akan karya Allah di dalam menyelamatkan dari perbudakan di
Mesir. KiraNya di masa paskah ini kita dapat merenung atau mengingat kembali
apa yang sudah Kristus kerjakan bagi kita di salib dan disetiap harinya.
Mengingat kembali bagaimana Kristus memberikan nyawaNya untuk menjadi tebusan
dosa bagi banyak orang, bagi saya!
Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia, Yohanes 1:29. Tatkala Kristus menjadi korban persembahan kita, Ia telah membawa pergi dosa kita. Kata “membawa pergi” adalah kata yang penuh rasa empati dan penuh makna, menekankan bukan saja arti menanggung yang umum melainkan juga bahwa waktu pelaksanaannya adalah seketika itu juga dan seluruhnya, tidak bersisa sedikit pun. Ini merupakan pembersihan nyata dari dosa. Alangkah besarnya kemurahan anugerah ini! “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!” (Mazmur 32:1)
Siapakah yang sanggup mengutarakan keadaan bahagia seperti ini? Pembaca yang telah diampuni, penulis meminta Anda memeriksa “surat-surat utang” Anda yang sudah dibatalkan. Dan lihatlah berapa besar yang telah dikirim kembali ke rekening Anda. Ingatlah akan keadaan alamiah Anda yang berdosa, yang meskipun demikian Anda telah diampuni. Pengampunan secara penuh, tuntas dan cuma-cuma! Dapatkah Anda bertindak kurang dari jatuh bertelut pada kaki “Anugerah cuma-cuma” yang dicurahkan tanpa syarat kepada orang berdosa yang begitu bobrok?
Belum lama berselang, semua dosa dan pelanggaran Anda menekan begitu berat. Sekarang dosa dan pelanggaran itu berada sejauh timur dari barat (Mazmur 103:11-12). Oh betapa efektifnya pengorbanan Kristus yang tak terkatakan, menyucikan kita dari pada segala dosa (1Yohanes 1:7); dosa masa lampau, dosa masa sekarang, tanpa pengecualian, dan semua dosa di masa depan! Allah “tidak menyayangkan anak-Nya sendiri.” Belas kasihan khusus kepada Kristus telah diabaikan. Penderitaan dan murka Allah yang ditentukan menimpa Kristus tidak dikurangi sedikitpun. Keadilan tidak dibengkokkan sedikitpun.
Alangkah menyedihkan bagi jiwa Anda, oh pembaca, seandainya Anda tidak peduli terhadap pengorbanan ini! Bayangkanlah bagaimana Anda sanggup menahan murka tak terhingga yang telah ditanggung Kristus untuk menggantikan orang-orang pilihan Allah? Terkutuk dan celakalah selamanya manusia yang berdiri berhadapan muka dengan Allah yang adil tanpa Sang Pengantara! Saya mendesak Anda berdasarkan belas kasihan Allah, berdasarkan semua kecintaan yang Anda miliki bagi jiwa Anda sendiri, janganlah sia-siakan kesempatan ini. Bersegeralah berhasrat penuh terhadap pengorbanan ini. Akan menjadi seperti apakah keadaan Anda kelak bila kekekalan yang luas bersiap menelan Anda? Berbahagialah orang yang dapat berkata di akhir hayatnya: “Inilah jaminanku, diampuni!” Ingatlah, tidak ada dosa sebesar apa pun yang sanggup bertahan di hadapan keefektifan darah Kristus (1Yohanes 1:7). John Flavel, 1627-1691. Disadur dari fb Mas Wisaksono Setyo Putro.
Kiranya renungan singkat diatas mewarnai perjalanan kehidupan Kristen
dan masa paskah kita di tahun ini. Sebab tidak ada hal yang lebih baik dan
lebih indah selain membicarakan “Kristus dan karyaNya di salib”. Kristus di
dalam kemanusiaan sejatiNya memilih untuk taat terhadap apa yang dideritanya.
Taat kepada kehendak BapaNya!
Ketaatan Kristus menggenapkan akan kerinduan hati BapaNya, memuaskan
hati dan kehendak BapaNya – kini anda dan saya diberi tanggung jawab yang sama
agar “semua suku, bahasa dan kaum datang kepada Kristus melalui kesaksian-kesaksian
kita. Kematian Kristus membawa kita kembali kepada tahta Allah – menyatukan kita
kembali di dalam kasih Allah.
Posting Komentar untuk "Renungan - Saat Teduh 1 Petrus 3:18 Ia Yang Benar Untuk Orang-Orang Yang Tidak Benar"