Pengertian Buku Fiksi Dan Ciri-Cirinya
Karya fiksi termasuk genre yang paling banyak
peminatnya. Apalagi bagi yang suka membaca buku sebagai hiburan di waktu
luangnya. Pengertian
buku fiksi yaitu, karya yang ditulis dalam bentuk
fiksi biasanya bersifat imajinatif dan fantasi penulis tanpa ada bukti yang
konkret atau nyata ya guys.
Definisi Buku Fiksi
Buku atau karya dalam dunia tulis-menulis dibagi
menjadi dua jenis yakni fiksi dan non fiksi. Contoh buku fiksi yang banyak
orang baca seperti prosa, novel, cerpen, puisi, cerbung, dan lain sebagainya.
Pengertian buku fiksi sendiri merupakan karya yang penulis hasilkan dari
imajinasinya.
Isi dari karya fiksi merupakan khayalan, rekaan,
dan hasil imajinasi sang penulis itu sendiri yang ceritanya penulis bangun
secara fiktif. Makna kata fiksi secara bahasa sendiri adalah cerita khayalan,
rekaan, dan tidak berdasarkan fakta. Anda dapat menemukan buku dengan genre ini
di perpustakaan atau toko buku.
Karya fiksi tentu berbeda dengan non fiksi. Jika
fiksi isinya adalah tentang khayalan dan imajinasi penulis, maka non fiksi
harus berdasarkan fakta, eksperimen, dan penelitian yang penulis buat
berdasarkan standar yang ada. Karya non fiksi pada umumnya lebih konkret dan
nyata.
Unsur - Unsur Buku Fiksi
Bagi yang ingin menulis buku dengan genre fiksi,
tentu sangat penting untuk memahami unsur-unsur apa saja yang terdapat di
dalamnya. Berikut ini beberapa unsur buku fiksi yang perlu Anda ketahui, di
antaranya:
Topik atau Tema
Saat hendak menulis karya fiksi, tentu penulis
harus menentukan terlebih dahulu tema atau topik apa yang ingin mereka buat.
Tema merupakan pondasi utama dalam menulis agar ceritanya dapat berkembang
dengan lebih menarik.
Ada berbagai macam tema yang bisa menjadi inspirasi Anda dalam menulis. Mulai dari tema percintaan, horror, komedi, keluarga, fantasi,dan masih banyak lagi. Jika sudah menentukan tema, maka jangan lupa untuk memikirkan judul dan kerangka tulisannya.
Tokoh
Dalam setiap cerita baik itu cerpen, novel, maupun
cerbung, biasanya ada tokoh atau karakter yang menjadi fokus utama penulis
untuk menceritakan sosok yang mereka inginkan. Tokoh merupakan setiap individu
yang penulis tulis dalam cerita dengan karakter berbeda-beda.
Ada yang antagonis, protagoni, serta tritagonist.
Tokoh yang penulis gambarkan dengan watak baik disebut sebagai protagonis.
Sedangkan antagonis adalah tokoh dengan watak jahat, buruk, dan negative.
Sementara itu, tritagonis merupakan karakter penengah.
Plot atau Alur Cerita
Karya tulisan fiksi biasanya memiliki plot atau
alur cerita menurut imajinasi penulis. Semakin menarik dan seru alur yang
penulis ceritakan, maka karyanya biasanya akan mudah meledak dan banyak orang
sukai. Pengertian alur sendiri merupakan rangkaian peristiwa atau kejadian yang
membentuk jalannya cerita.
Alur merupakan bagian yang paling penting karena
dapat memainkan emosi pembaca. Di dalam alur terdiri dari konflik pertentangan,
klimaks, hingga antiklimaks. Cerita yang menarik, unik, dan tidak mudah pembaca
tebak biasanya akan banyak peminatnya.
Latar
Maksud latar dalam unsur buku fiksi terdiri dari
keterangan waktu, tempat, serta suasana sebuah cerita. Latar juga bisa disebut
sebagai keterangan dan berhubungan dengan informasi yang mendukung cerita si
tokoh.
Amanat
Karya fiksi yang baik tentu sebaiknya mengandung
amanat atau pesan yang ingin penulis sampaikan kepada pembaca melalui cerita
tersebut. Biasanya buku fiksi memiliki amanat yang biasanya relate dengan
kehidupan pembaca. Amanat bisa diambil dari seluruh atau sebagian isi cerita.
Gaya Bahasa
Setiap penulis memiliki gaya bahasa berbeda dalam
menuangkan karyanya ke dalam bentuk tulisan. Ada yang menggunakan kata-kata
frontal, bahasa kasual, majas sindiran, perbandingan, penegasan, pertentangan,
dan lain sebagainya.
Ciri-Ciri Buku Fiksi
Untuk memudahkan dalam membedakan buku fiksi dan
non fiksi, maka sebaiknya pahami beberapa ciri karya fiksi sebagai berikut:
Kebenarannya Relatif
Karya fiksi biasanya tidak dapat terbukti
kebenarannya dan bersifat relatif. Belum tentu apa yang penulis torehkan dalam
karyanya adalah sesuatu yang benar-benar terjadi. Karena bisa jadi itu semua
hanya imajinasi dan pikiran dari penulis itu sendiri.
Imajinatif
Ciri buku fiksi yang utama adalah imajinatif yang
artinya isi dari tulisan tersebut hanya berdasarkan imajinasi dan rekaan
pengarang. Melalui karya fiksi ini, biasanya penulis bisa lebih bebas
mengutarakan imajinasinya sesuai khayalan yang mereka miliki.
Bahasanya Konotatif
Bahasa yang penulis gunakan dalam karya fiksi pada
umumnya bersifat konotatif atau bukan yang sebenarnya. Karena tujuan utamanya
adalah untuk memperindah tulisan agar bisa menambah nilai rasa dan
mengaduk-aduk emosi pembaca saat membacanya.
Tidak Memiliki Sistem Baku
Tidak ada sistematika baku untuk arya fiksi karena
pilihan katanya cenderung bebas sesuai kehendak penulis. Mereka bisa dengan
bebas berekspresi dengan gagasan dan gaya bahasa yang diinginkan.
Dari pengertian buku fiksi di atas, maka jelas
bahwa karya ini hanya khayalan pembaca sehingga tidak bisa penulis
pertanggungjawabkan kebenarannya. Sejauh yang saya tahu banyak film layar lebar
juga di angkat dari buku-buku fiksi.
Posting Komentar untuk "Pengertian Buku Fiksi Dan Ciri-Cirinya"